|
|
|
|
4_Piso Gaja Dompak Tanggal 18 May 2018 oleh Sobat Budaya. |
Piso Gaja Dompak itu sendiri adalah satu keris yang panjangnya sekitar 60-70 cm dengan pegangan yang menyerupai patung gajah.
Piso, artinya pisau. Runcing dan tajam, mengarit dan memotong. Ada juga yang mengartikan berbeda, piso dapat juga disebutkan untuk wajah yang agak runcing, mata yang tajam.
Runcing adalah benda yang dengan mudah untuk melakukan tusukan. Dalam bahasa Batak disebut rantos. Rantos adalah ketajamannya. Dalam masyarakat Rantos adalah ketajaman berpikir, kecerdasan intelektual hingga kejeniusan seseorang diartikan sebagai ketajaman melihat sesuatu permasalahan, peluang dan kecerdasan mengambi kesimpulan dan tindakan.
Pemimpin Batak diharapkan memiliki kecerdasan intelektual untuk handal melakukan tindakan bermanfaat untuk semua kalangan. Dalam berstruktur, kecerdasan berpikir individu dapat dihimpun dengan kesepakatan akhir. Kesepakatan yang menjadi keputusan itu disebut tampakna. Marnatampak artinya duduk bersama, bermusyawarah. Hasil keputusan bersama adalah hasil ketajaman pikiran, kecerdasan dan itelektual orang Batak. Hasil keputusan ini diandalkan mampu melakukan penetrasi saat operasional. Inilah yang disebut “tampakna do rantosna, rim ni tahi do gogona”. Hasil kesepakatan adalah keputusan intelektual yang handal dan dengan bersama-sama menjadi kekuatan operasionalnya.
Gaja Dompak adalah sebutan untuk bentuk ukiran yang berpenampang gajah. Pisao Gaja Dompak adalah pisau yang mempunyai ukiran pada tangkai. Ukiran tersebut Gaja Dompak.
Piso Gaja Dompak, senjata khas suku batak merupakan pusaka kerajaan batak. Keberadaan senjata ini tidak dapat dipisahkan dari perannya dalam perkembangan kerajaan Batak. Senjata ini hanya digunakan di kalangan raja-raja saja. Mengingat senjata ini juga merupakan sebuah pusaka kerajaan, senjata ini tidak diciptakan untuk membunuh atau melukai orang lain. Sebagai benda pusaka, senjata ini dianggap memiliki kekuatan supranatural, yang akan memberikan kekuatan spiritual kepada pemiliknya. Senjata ini juga merupakan benda yang dikultuskan dan kepemilikan senjata ini adalah sebatas keturunan raja-raja atau dengan kata lain senjata ini tidak dimiliki oleh orang di luar kerajaan.
Belum ada catatan sejarah yang menyebutkan kapan tepatnya Piso Gaja Dompak menjadi pusaka bagi kerajaan Batak. Namun, dari hasil penelusuran penulis Piso Raja Dompak ini erat kaitannya dengan kepemimpinan Raja Sisingamangaraja I. Hal ini berdasarkan kepercayaan masyarakat terhadap mitos berasal dari tradisi lisan yang tercatat dalam aksara.
Senjata tradisional suku Batak selain Piso Gaja Dompak yang hanya digunakan oleh raja-raja saja, sedangkan dipakai masyarakat, seperti Hujar, Tunggal Panaluan, Piso Karo, Piso Gading, Piso Sanelenggam, Piso Toba, Podang dan Tombak.
Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/06/senjata-tradisional-sumatera-utara/
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |