Apakah yang dimaksud dengan tari? Apakah gerak yang ritmis sudah bisa disebut sebagai tari? Apabila seseorang bergerak mengikuti irama tertentu atau dengan irama tertentu , maka dapat dikatakan ia menari? Lalu bagaimana dengan iringan itik di pematang pada sore hari saat menuju kandangnya, yang nampak berlenggak-lenggok dengan irama tertentu? Apakah dapat dikatakan itik-itik tersebut sedang menari atau gerakannya itu dapat disebut sebagai tari? Bila diamati sepintas, tampak dengan jelas bahwa didalam setiap tari pasti ada gerakannya. Selain itu gerak beraneka ragam itu, diantara satu dengan yang lain menjadi berbeda karena perbedaan ritme didalamnya. Dengan demikian maka secara garis besar, didalam tari gerak merupakan elemen utama, dan ritme merupakan elemen kedua. Namun ternyata batasan ini bisa juga diterapkan untuk setiap tingkah laku manusia yang mengandung gerak dan ritme misalnya, orang berjalan, mendayung, berkelahi, dan sebagainya. Berangkat dari adanya seki...
Pentingnya Pemaduan Idiom Dalam Satu Aktifitas Pentas Teater Yang Melahirkan Bentuk Baru Seni pertunjukan merupakan bentuk seni yang menggunakan media panggung bagi seorang sutradara. Apakah itu seni tari, musik maupun teater atau drama. Seorang koreografer, musisi atau sutradara teater, menuangkan gagasannya diatas pentas dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu yang dapat menunjang kreatifitasnya, seperti tata pentas, kostum, dan tata cahaya, akan menjadi karya pentas tersebut menjadi hidup dan dapat dinikmati oleh penontonnya untuk hiburan dan kepuasan batinnya. Dalam kesempatan ini pelatihan yang digagas oleh Disparbud Prov. DKI Jakarta melalui UPT Balai Latihan Kesenian Jakarta Selatan, mencoba untuk terus membina dan mengembangkan satu bentuk pertunjukan terpadu mulai dari kelas dasar, madya, dan kelas terampil. Kelas terampil yang ini kali telah diberikan pembelajaran secara mandiri dengan pebimbingan para fasilitator berbagai ilmu seperti tata busana, tata rias, ar...
Peserta Pelatihan Teater Tk Terampil Uji Pentas Ke STSI Bandung Ka Unit Pelayanan Teknis (UPT) Balai Latihan Kesenian (BLK) Jakarta Selatan Ibu Diah Damayanti mengemukakan bahwa kami dari UPT BLK Jakarta Selatan pada saat ini, khususnya buat peserta pelatihan seni teater tingkat terampil ingin memperdalam ilmu seni teater yang telah dibimbing selama ini sejak tingkat dasar, madya, dan terampil. Karena kalau tidak ketempatnya, yaitu STSI Bandung Jurusan Teater tentunya anak-an ak didik kami belum merasa puas dengan hasil yang telah diterima selama ini. “Jadi kami ingin juga memperdalam dan ingin menampilkan serta tentunya nanti ada diskusi hasil dari penampilan dari BLK Jaksel dan juga Mahasiswa STSI Jurusan seni teater.” ungkapnya disela Kegiatan Uji Pentas Hasil Pelatihan Seni Teater Bagi Pelaku Tingkat Terampil Senin-Rabu, 28-30 Oktober 2013 di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Jurusan Seni Teater, Bandung, Jawa Barat....
Ondel-ondel merupakan hasil dari kebudayaan Betawi yang berupa boneka besar yang tingginya mencapai sekitar ± 2,5 m dengan garis tengah ± 80 cm, boneka ini dibuat dari anyaman bambu yang dibuat agar dapat dipikul dari dalam oleh orang yang membawanya. Boneka tersebut dipakai dan dimainkan oleh orang yang membawanya. Pada wajahnya berupa topeng atau kedok yang dipakaikan ke anyaman bamboo tersebut, dengan kepala yang diberi rambut dibuat dari ijuk. Wajah ondel-ondel laki-laki biasanya di cat dengan warna merah, sedangkan yang perempuan dicat dengan warna putih. Jenis pertunjukan ini diduga sudah ada sebelum tersebarnya agama Islam di pulau Jawa dan juga terdapat di berbagai daerah dengan pertunjukkan yang sejenis. Di Pasundan dikenal dengan sebutan Badawang, di Jawa Tengah disebut Barongan Buncis, sedangkan di Bali dikenal dengan nama Barong Landung. Awal mulanya pertunjukan ondel-ondel ini berfungsi sebagai penolak bala dari gangguan roh h...
Lenong sebagai tontonan, sudah dikenal sejak 1920-an. Almarhum Firman Muntaco, seniman Betawi terkenal, menyebutnya kelanjutan dari proses teaterisasi dan perkembangan musik Gambang Kromong. Jadi, Lenong adalah alunan Gambang Kromong yang ditambah unsur bodoran alias lawakan tanpa plot cerita. Kemudian berkembang menjadi lakon-lakon berisi banyolan pendek, yang dirangkai dalam cerita tak berhubungan. Lantas menjadi pertunjukan semalam suntuk, dengan lakon panjang utuh, yang dipertunjukkan lewat ngamen keliling kampung. Selepas zaman penjajahan Belanda, lenong naik pangkat, karena mulai dipertunjukkan di panggung hajatan. Baru di awal kemerdekaan, teater rakyat ini murni menjadi tontonan panggung Saat itu, dekornya masih sangat sederhana, berupa layar sekitar 3Ã--5 meter bergambar gunung, sawah, hutan belantara dengan pepohonan besar, rumah-rumah kampung, laut dan perahu nelayan serta balairung istana dengan tiang-tiangnya yang besar. Alat penerangannya pun tradisional, berup...
Gambang kromong (atau ditulis gambang keromong) adalah sejenis orkes yang memadukan gamelan dengan alat-alat musik Tionghoa, seperti sukong, tehyan, dan kongahyan. Sebutan gambang kromong diambil dari nama dua buah alat perkusi, yaitu gambang dan kromong. Awal mula terbentuknya orkes gambang kromong tidak lepas dari seorang pemimpin komunitas Tionghoa yang diangkat Belanda (kapitan Cina) bernama Nie Hoe Kong (masa jabatan 1736-1740). Bilahan gambang yang berjumlah 18 buah, biasa terbuat dari kayu suangking, huru batu, manggarawan atau kayu jenis lain yang empuk bunyinya bila dipukul. Kromong biasanya dibuat dari perunggu atau besi, berjumlah 10 buah (sepuluh pencon). Tangga nada yang digunakan dalam gambang kromong adalah tangga nada pentatonik Cina, yang sering disebut salendro Cina atau salendro mandalungan. Instrumen pada gambang kromong terdiri atas gambang, kromong, gong, gendang, suling, kecrek, dan sukong, tehyan, atau kongahyan sebagai pembawa melodi. Orkes gambang kromo...
Salah satu jenis sastra lesan Betawi yang berasal dari Timur Tengah. Istilah sahibul hikayat berasal dari bahasa Arab, sohibul hikayat berarti "yang empunya cerita". Selanjutnya merupakan nama sejenis sastra lesan atau teater tutur yang dibawakan oleh tukang cerita (pencerita). Dalam permulaan cerita atau dalam adegan-adegan cerita baru, seringkali kita mendengar kata-kata bahasa Melayu Klasik. Cerita yang dibawakan disampaikan dalam bentuk prosa bahkan dengan beberapa bait pantun di sana-sini. Dalam cerita tidak ada adegan khusus atau tokoh jenaka tertentu, seperti dalam wayang, topeng, atau lenong. Namun hampir setiap kesempatan ada bagian dialog atau karakterisasi pelaku yang menggelikan. Sumber cerita yang dibawakan oleh sahibul hikayat, diantaranya dari kisah-kisah Persia seperti Seribu Satu Malam, Nurul Laila, dan Alfu Lail wal Lail. Istilah sahibul hikayat muncul karena dalam membawakan cerita, juru hikayat sering mengucapkan kata-kata: "Menurut sahibul hikayat", a...
Wayang Golek Betawi, Kreasi Baru Kesenian Wayang Para penggiat seni wayang tak henti-hentinya berinovasi. Selalu saja ada kreasi baru agar para penonton terutama generasi muda bisa menikmati pertunjukan wayang. Salah satunya adalah Wayang Golek Lenong Betawi. Wayang Golek Betawi merupakan kreasi dari seorang dalang Tizar Purbaya yang diciptakan pada tahun 2001. Pada mulanya, Tizar Purbaya merasa bahwa Betawi tidak ada kesenian wayangnya, meskipun wayang kulit dan wayang golek cukup diminati masyarakat Betawi. Karena terdorong keinginan Betawi harus memiliki kesenian wayangnya sendiri, maka Tizar Purbaya berinisiatifmembuat wayang khas Betawi. Dan lahirlah Wayang Golek Lenong Betawi. Wayang Golek Lenong Betawi adalah gabungan antara kesenian wayang, lenong dan gambang kromo. Pertunjukan wayang ini tidak diiringi musik gamelan seperti kesenian wayang lainnya, melainkan dengan musik gambang kromo dari Betawi yang diselipi candaan khas lenong. Boneka wayangnya...
Lenong Betawi Lenong adalah kesenian teater tradisional atau sandiwara rakyat Betawi yang dibawakan dalam dialek Betawi yang berasal dari Jakarta , Indonesia . Kesenian tradisional ini diiringi musik gambang kromong dengan alat-alat musik seperti gambang , kromong , gong , kendang , kempor , suling , dan kecrekan , serta alat musik unsur Tionghoa seperti tehyan , kongahyang , dan sukong . Lakon atau skenario lenong umumnya mengandung pesan moral, yaitu menolong yang lemah, membenci kerakusan dan perbuatan tercela. Bahasa yang digunakan dalam lenong adalah bahasa Melayu (atau kini bahasa Indonesia ) dialek Betawi . Lenong berkembang sejak akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20 . Kesenian teatrikal tersebut mungkin mer...