Suku Minahasa mempunyai tradisi pemakaman yang unik dan beda dari tradisi lainnya di mana posisi orang yang telah meninggal menghadap ke utara dan didudukkan dengan tumit kaki menempel pada pantat dan kepala mencium lutut yang, menurut kepercayaannya melambangkan keadaan suci dan membawa kebaikan serta menandakan bahwa nenek moyang suku Minahasa berasal dari bagian utara. Orang yang telah meninggal tersebut dikubur dalam sebuah bangunan batu yang disebut waruga berasal dari dua kata yaitu waru, artinya rumah, dan raga, artinya badan, dalam bahasa Minahasa. Jadi waruga merupakan rumah tempat badan jasmani orang yang telah meninggal akan kembali ke surga. Waruga pada umumnya berupa kotak batu dengan mempunyai atap genting yang berbentuk segitiga. Ada juga yang berbentuk bulat maupun segi delapan tapi jumlahnya sedikit. Waruga dibuat dari batu-batu gunung yang berat dan kokoh yang memiliki berat mencapai 100-400kg yang masih utuh nan besar. Beberapa waruga, terutama yang berasal da...
Ngaben, upacara pembakaran atau kremasi jenazah yang dilakukan umat Hindu di Bali, merupakan sebuah ritual yang dilaksanakan untuk menghantarkan jenazah pada kehidupan mendatang. Dalam prosesi ini, posisi jenazah diletakkan seperti orang tertidur dan tidak ada air mata karena keluarga yang ditinggalkan beranggapan bahwa orang yang telah meninggal sedang tertidur dan jenazah hanya tidak ada untuk sementara waktu dan sedang menjalani reinkarnasi serta menemukan peristirahatan terakhir di Moksha. Moksha merupakan suatu keadaan di mana jiwa telah bebas dari roda kematian dan proses reinkarnasi. Dalam ritual ini, ketika api mulai disulut, perlahan-lahan kobaran api akan membesar dan mulai berkobar menyulut sosok jenazah dan menghanguskan jasadnya yang dipercaya akan melepaskan segala ikatan keduniawian sehingga semakin terbuka kesempatan untuk melihat kebenaran dan keabadian, kesucian Illahi di alam sana.
Festival dugderan, berasal dari perpaduan bunyi dugdug dan bunyi meriam yang diasumsikan dengan derr yang mengikuti, merupakan penanda bahwa bulan puasa telah datang yang ditandai dengan arak-arak warak ngendok, bintang rekaan yang bertubuh kambing, berkepala naga dan memiliki kulit sisik emas. Festival dugderan yang telah dimulai sejak masa kolonial merupakan tradisi unik yang digelar di kota Semarang yang juga dinantikan para wisatawan yang ingin melihat langsung dugderan yang hanya ada di kota lumpia ini dan dipusatkan di daerah Simpang Lima.
Batombe, tradisi yang berasal dari nagari Abai, kecamatan Sangir Batang Hari, kabupaten Solok Selatan, provinsi Sumatera Barat, adalah pertunjukan balas-membalas pantun antara kaum laki-laki dan kaum perempuan. Kesenian Batombe ini bermula dari kisah pembangunan Rumah Gadang (besar) 21 Ruang. Konon, sebelum masa penjajahan Belanda, wilayah yang saat ini dikenal sebagai Nagari Abai merupakan perkampungan yang masih sangat sunyi dan dikelilingi oleh hutan belantara sehingga menimbulkan rasa cemas dan was-was. Sewaktu-waktu, satwa liar yang mendiami hutan belantara seperti harimau, babi hutan dan ular bisa menjadi ancaman. Untuk itu, maka pucuk adat, tokoh agama, dan pemuka masyarakat melakukan musyawarah dan didapatkan kesepakatan untuk membangun rumah gadang 21 ruang. Masyarakat mulai mempersiapkan pembangunan secara bergotong royong dengan mencari pohon yang tepat untuk dijadikan penyangga bakal rumah gadang dan bahan baku lainnya untuk bangunan yang diambil dari hutan yang...
Upacara yang satu ini sebenarnya lebih berkaitan dengan religi, berdasarkan kepercayaan umat Islam Tapi hanya ditemukan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Sehingga, menjadi sebuah tradisi yang khas dari daerah tersebut. Upacara Tabuik ini digelar sebagai bentuk peringatan atas kematian anak Nabi Muhammad SAW dalam sebuah perang di zaman Rasulullah dulu. Dilakukan pada Hari Asura setiap tanggal 10 Muharram tahun Hijriah. Beberapa hari sebelum datangnya waktu penyelenggaraan upacara ini, masyarakat akan bergotong royong untuk membuat dua tabuik. Kemudian, pada hari H, kedua tabuik itu di arak menuju laut di Pantai Gondoriah. Satu tabuik diangkat oleh sekitar 40 orang. Di belakangnya, rombongan masyarakat dengan baju tradisional mengiringi, bersamaan dengan para pemain musik tradisional. Lalu, kedua tabuik itupun dilarung ke laut. Sumber: https://pusakapusaka.com/5-upacara-tradisional-indonesia-yang-unik-dan-khas.html
Dalam upacara tradisional Indonesia ini, akan ada dua kelompok yang melakukan “perang-perangan”. Setiap kelompok yang terdiri atas lebih dari 100 pemuda itu “berperang” dengan bersenjatakan tombak dari kayu yang ujungnya tumpul, dan juga mengenakan baju perang dalam adat mereka. Pada bulan Februari atau Maret setiap tahunnya, upacara ini akan digelar untuk menyampaikan doa kepada Tuhan, agar panen mereka pada tahun itu bisa berhasil. Sumber: https://pusakapusaka.com/5-upacara-tradisional-indonesia-yang-unik-dan-khas.html
” REBO KASAN ” biasa orang Bangka Memanggilnya merupakan Upacara adat Tolak Bala / Tolak Kesialan ini disimbolkan dengan ‘ ketupat lepas ‘ dan ‘air wafa’ yang dilaksanakan secara turun temurun oleh penduduk desa Air Anyir, Kecamatan Merawang. Merupakan agenda tahunan setiap tanggal 24 safar (hijriyah). Upacara Adat Rebo Kasan adalah salah satu ritual masyarakat Melayu pesisir pantai di Kabupaten Bangka yang akulturasi dari nilai-nilai religius, mitos, dan legenda nenek moyang. Inti Upacara Rebo Kasan adalah Ritual Tolak Bala (musibah) sekaligus harapan para nelayan agar hasil tangkapannya melimpah. Masyarakat percaya bahwa pada hari Rabu di akhir bulan Shafar , Tuhan menurunkan bencana sejak terbit fajar hingga terbenam matahari sebanyak 32.000 bencana baik besar maupun kecil. Sehingga pada hari itu, manusia dianjurkan untuk melakukan doa bersama yang kemudian...
[caption caption="Upacara Nujuh Jerami - radarbangka.co.id"] [/caption]Nujuh Jerami atau nuju jerami ( Nujuh – Tujuh dan Jerami – Batang Padi) adalah upacara adat sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen padi (beras merah) dan permohonan atas perlindungan pada musim tanam berikutnya. Acara tahunan yang diselenggarakan oleh Suku Lom di beberapa dusun yaitu Dusun Air Abik - Desa Gunung Muda, Dusun Pejem - Desa Gunung Pelawan, dan Dusun Bukit Tulang-Desa Riding Panjang, berada di Kecamatan Belinyu - Kabupaten Bangka. Upacara ini sekaligus sebagai penanda musim panen telah berakhir. Peta Kecamatan Belinyu - alramadona.blog.ugm.ac.id images Perjalanan dari Pangkalpinang- Ibukota Provinsi Bangka Belitung, melewati Belinyu lalu terus ke Desa Pejem memerlukan jarak tempuh sekitar 117 km. Dengan jalan yang masih berupa tanah ketika akan ke Desa Pejem. Upacara ini diadakan pada tanggal 13, 14 dan 15 bulan ke- 3 penanggala...
Upacara Menumbai , adalah upacara untuk mengambil madu lebah di pohon Sialang. Keberadaan hutan alam bagi masyarakat Petalangan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, sangat penting. Sebagian besar dari mereka menggantungkan hidup pada hasil hutan, mulai dari berburu, menangkap ikan, hingga menumbai. Menumbai adalah upacara adat untuk mengambil madu lebah di pohon sialang. Pohon Sialang yaitu pohon tinggi besar dan tempat yang disenangi lebah hutan untuk bersarang. Jenis pohon Sialang disana ada tiga jenis, Sulur Batang, Rumah Keluang dan Cempedak Air. Menumbai hanya dapat dilakukan dua hingga tiga kali dalam setahun. Prosesnya pun dengan ritual dan dikerjakan menggunakan peralatan tradisional. Di antaranya Tunam, terbuat dari sabut kelapa lalu dibungkus dengan kayu yang sudah kering. Gunanya untuk menguak lebah dari sarang lalu mengikuti bara api jatuh kebawah. Selain itu api Tunam juga berfungsi untuk mengusir binatang berbisa di atas pohon Sial...