Warga desa Uluntanoh, Kutepanjang, Gayo Lues, Rabi, 4 Juli 2018 menggelar tradisi tawar kampung. Tradisi ini sangat identik menyembelih kerbau putih untuk kenduri makan bersama, sambil berdoa untuk keselamatan desa, dijauhkan dari bencana, serta mendoakan para leluhur. Daging kerbau jantan putih yang sudah disembelih dimasak, kemudian dimakan bersama-sama di Balai Adat. Kepala Desa Uluntanoh, Suhardinsyah menjelaskan, selama ini nyaris tidak pernah lagi diadakan tradisi Tawar Kampung di desanya. “Terakhir kali Tawar Kampung di Uluntanoh dilaksanakan sekitar 22 tahun silam. Kami berencana akan mengadakan Tawar Kampung lima tahun sekali, dengan tujuan menjaga kekompakan warga, serta Desa Uluntanoh selalu berada dalam lindugan Allah SWT,” katanya di hadapan Wakil Bupati H Said Sani yang ikut hadir pada hajatan tersebut. Sementara itu Wakil Bupati Gayo Lues, H Said Sani mengatakan, Tawar Kampung merupakan warisan turun temurun dari moyang endatu warga Gayo Lues s...
Restorasi Budaya Man Pasir masyarakat Gayo Lues telah menjadi sebuah kebudayaan bagi Pemuda dan Pemudi Gayo Lues, karena masyarakat di sini mempunyai tradisi dalam memeriahkan momen Pra-nikah yang dilakukan semeriah mungkin. Bahkan, kemeriahan dimulia dari momen-momen untuk mengenang masa-masa terindah bagi setiap seorang, yang berprinsip hanya di lakukan sekali dalam seumur hidup. Salah seorang Pemuda Kuta Ujung, Muhamad mengatakan, masyrakat Gayo Lues mempunyai sebuah tradisi dalam memeriahkan momen Pra-nikah tersebut yang dikenal dengan istilah Man Pasir, Selasa (16/1/2018). Ini adalah sebuah acara khusus perkumpulan muda – mudi di kediaman salah satu calon pengantin, sehari sebelum pernikahan yang dilaksanakan pada malam hari. Dalam acara tersebut, muda – mudi berkumpul dengan teman – teman baik dari kampung sendiri, maupun dari kampung lain dengan tujuan selain untuk mempererat tali silaturahmi juga bertanda acara perpisahan masa lajang a...
Gayo lues adalah salah satu daerah yang memiliki budaya, adat-istiadat atau tradisi yang beranekaragam salah satunya adalah tradisi sinte mate. Tradisi sinte mate (kenduri meninggal) merupakan acara yang dilakukan terhadap orang yang telah meninggal dunia. Adapun penyelenggaran sinte mate di Gayo Lues terhadap orang yang telah meninggal dunia agak dibedakan antara anak-anak dan orang dewasa/orang tua. Untuk anak-anak di bawah umur sepuluh tahun sinte mate (kenduri meninggal) diadakan pada malam pertama, kedua, ketiga, ketujuh dan pada malam ke empat puluh empat, sedangkan untuk orang dewasa/orang tua diadakan mulai malam pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, dan pada malam ke empat puluh empat hari. Di Gayo Lues, biasanya jika seseorang telah meninggal dunia maka pihak keluarga akan mengabarkan atau mendatangi imam mesjid atau meunasah untuk mengabarkan berita duka tersebut ke masyarakat setempat. Dan biasanya ketika masyarakat tela...
Upacara Mengantar Nasi Hamil dan Kelahiran Bayi Daerah Aceh. (sumber: E-book Adat Istiadat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Suwondo, B. 2013. Nanggroe Aceh Darussalam.)
Upacara Turun Tanah Bayi Daerah Aceh. (sumber: E-book Adat Istiadat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Suwondo, B. 2013. Nanggroe Aceh Darussalam.)
Upacara Antar Mengaji Daerah Aceh. (sumber: E-book Adat Istiadat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Suwondo, B. 2013. Nanggroe Aceh Darussalam.)
Khitanan Daerah Aceh. (sumber: E-book Adat Istiadat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Suwondo, B. 2013. Nanggroe Aceh Darussalam.)
Upacara Perkawinan Daerah Aceh: Meminang. (sumber: E-book Adat Istiadat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Suwondo, B. 2013. Nanggroe Aceh Darussalam.)
Upacara Perkawinan Daerah Aceh: Peresmian Perkawinan. (sumber: E-book Adat Istiadat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Suwondo, B. 2013. Nanggroe Aceh Darussalam.)