68 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Festival perahu naga
Ritual Ritual
Banten

Festival Perahu Naga di Cisadane, Tangerang, Banten. Festival ini diikuti peserta dari seluruh Banten. Awalnya, festival ini merupakan perayaan etnis Tionghoa.Tapi kini telah berubah menjadi ajang bagi semua kalangan, tanpa memandang etnis dan agama. Bahkan dijadikan sebagai salah satu penarik wisatawan lokal. Penyelenggaraan awal, hanya sebuah lomba perahu naga, tapi sekarang sudah dibarengi dengan pertunjukan seni lintas etnis. Penyelenggaraan Festival Cisadane, selain menarik wisatawan, dan memelihara budaya leluhur, juga menjaga lingkungan sungai, serta memberdayakan usaha kecil dan menengah. Penyelenggaraan ini berlangsung dari 22 Juli sampai 29 Juli 2017. Lomba perahu naga asalnya dari Tiongkok, bertepatan dengan perayaan Peh Cun atau Festival Bakcang. #NirmalaPembangun Bangsa #OSKMITB2018 #BudayakanMengarsipBudaya

avatar
OSKM18_16918230_Vincent Fernaldy
Gambar Entri
Adat Urang Kanekes Dalam
Ritual Ritual
Banten

Suku Badui tak jarang kita temui di wilayah Banten. Biasanya mereka berpakaian hitam dan berjalan tanpa menggunakan alas kaki. Mereka menyebut diri mereka Urang Kanekes atau Orang Kanekes yang mengacu pada nama wilayah mereka “Kanekes”. Bermukim di kaki pegunungan Kendeng di desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Rangkasbitung, Banten, populasi Urang Kanekes berjumlah sebesar 26.000 jiwa. Mereka hidup dengan mengisolasi diri dari pengaruh dunia luar dan menjaga cara hidup tradisional mereka. Suku yang termasuk dari etnis Sunda ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Badui Luar dan Badui Dalam. Suku Badui Luar lebih membuka dirinya terhadap pengaruh dari luar. Mereka sudah mengenal teknologi berupa barang elektronik, berpakaian lebih modern, dan beberapa sudah memeluk agama Islam. Masyarakat Badui Luar berciri khas mengenakan pakaian dan ikat kepala berwarna hitam. Sementara itu, Orang Kanekes Dalam adalah mereka yang masih sangat memegang adat istiadat dari nenek moyang m...

avatar
OSKM18_16718065_Christabel Angela Cetta Dewani
Gambar Entri
Pantangan Imlek
Ritual Ritual
Banten

Di Indonesia, orang keturunan Tionghoa masih banyak yang memercayai kepercayaan dari nenek moyangnya. Misalnya, pada saat imlek. Imlek adalah hari besar yaitu tahun baru cina yang biasanya dirayakan bersama keluarga dengan pertemuan dan makan-makan. Biasanya juga orang yang telah menikah memberi angpao, amplop berisi uang, kepada sanak saudara yang masih belum menikah. Pada saat imlek ini, orang Tionghoa percaya apapun yang dilakukan akan memengaruhi kehidupan setahun ke depan. Maka dari itu, kita harus berhati-hati dalam bertindak sehingga tidak membawa kesialan ataupun membuat keberuntungan surut. Contoh pertama adalah makan bubur. Dahulu di Tiongkok bubur dianggap sebagai makanan orang miskin. Oleh karena itu bubur dihindari sebagai makanan imlek sebab diharapkan kita dapat memulai tahun baru dengan makmur sehingga akan terus berlanjut. Lalu kita juga pantang menyapu di hari imlek. Hal ini dapat menyebabkan rejeki tersapu juga ke luar. Pada hari imlek juga tidak boleh keramas,...

avatar
Janicefelicia
Gambar Entri
ngiring pengantin
Ritual Ritual
Banten

Ngiring pengantin adalah suatu tradisi nenek moyang yang masih di laksanakan oleh masyarakat kota Cilegon, salah satunya adalah warga kecamatan Ciwandan. Ngiring pengantin bertujuan untuk keselamatan dan kelanggengan sepasang pengantin. Tradisi itu dilaksanakan pada saat malam resepsi pernikahan kedua mempelai. Ngiring pengantin bukanlah tarian untuk mengiring sepasang pengantin ke pelaminan, namun ngiring pengantin adalah tradisi untuk mengantar pengantin wanita. Proses ngiring pengantin dimulai saat malam resepsi pernikahan. Pengantin wanita diiringi oleh warga dengan berjalan kaki untuk menjemput pengantin pria di rumahnya. Jika rumah pengantin pria jauh, mempelai pria dapat di jemput di rumah saudara mempelai pria. Setelah mempelai wanita dan pria bertemu, mereka berjalan bersama dengan bergandengan tangan menuju rumah pengantin perempuan dan diiringi oleh alat musik tradisional, yaitu kendang. Sesampainya di rumah mempelai wanita, ada prosesi yalil atau buka tutup pintu. pr...

avatar
OSKM18_16618039_Widya ramadani
Gambar Entri
Ritual Sakral Kawalu Suku Baduy Dalam
Ritual Ritual
Banten

Kawalu adalah upacara yang dilakukan oleh Suku Baduy dalam menyambut bulan kawalu pada kalender baduy. Tradisi Kawalu dalam bahasa mereka kembalinya padi dari huma (ladang) ke leuit (lumbung padi). Biasanya upacara ini dilaksanakan dengan berpuasa selama sehari dalam sebulan. Sedangkan kurun waktu kawalu yaitu selama 3 bulan. Dalam rentan waktu 3 bulan tersebut, tidak boleh ada wisatawan yang berkunjung ke Baduy untuk menjaga kesakralan dari upacara tersebut. Upacara Kawalu merupakan bentuk rasa syukur masyakarakat Baduy terhadap Tuhan atas limpahan rezekinya baik itu hasil bumi maupun kerajinannya. Juga sebagai rasa terimakasih terhadap alam yang mereka tinggali. Karena dengan alam lah mereka akhirnya bisa bercocok tanam sehingga mereka tidak kelaparan atau tidak kehausan. #OSKMITB2018

avatar
OSKM18_16718026_Reza Aditya Hamdi Pratama
Gambar Entri
Mapag Penganten
Ritual Ritual
Banten

Mapag Penganten merupakan ritual yang sudah cukup terkenal di tanah Sunda dan sekitarnya. Dalam Bahasa Sunda, Mapag artinya menentang dan Penganten artinya ya penganten jadi dalam bahasa kasarnya kedua belah pohak saling berhadapan atau "menentang". Mapag Pengantin dilakukan sebelum akad pernikahan yang biasa dilakukan warga Tangerang Selatan dimana pihak pengantin laki-laki disambut meriah oleh pihak pengantin perempuan dengan sambutan yang spesial. Pihak pengantin laki-laki akan disuguhi tarian yang merupakan bentuk penghormatan dan penerimaan yang paling dalam oleh pihak pengantin perempuan kepada tamu spesial yakni pihak pengantin laki-laki. Mapag Pengantin ini dilakukan sebelum akad pernikahan dilakukan oleh pihak mempelai pengantin.  Pakaian yang digunakan juga merupakan pakaian adat Jawa Barat dan sekitarnya karena daerah Tangerang Selatan masih memiliki banyak kesamaan adat dengan Jawa Barat  

avatar
Oskm_16418186_martinus
Gambar Entri
Upacara Ngalaksa Baduy
Ritual Ritual
Banten

Ngalaksa adalah sebuah ritual lanjutan/pasca upacara Kawalu. Dalam upacara ini, masyarakat melakukan berbagai kegiatan dan ritual untuk membuat laksa, sebuah makanan adat yang berbentuk mie namun terbuat dari tepung beras. Ritual ini wajib diikuti oleh seluruh Masyarakat Baduy, sehingga keterlibatan masing-masing individu sangatlah dijunjung tinggi di dalam ritual sakral ini. Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh pemimpin daerah untuk menjadi sarana sensus penduduk. Jumlah warga, termasuk bayi dan janin yang masih dalam kandungan dihitung satu per satu sehingga kepala desa atau pemimpin lokal dapat mengontrol laju pertumbuhan penduduk. Setelah upacara Kawalu dan Ngalaksa dilaksanakan, rangkaian ritual akan ditutup dengan upacara Seba.   #OSKMITB2018  

avatar
Oskm18_16818221_graciela
Gambar Entri
Cara Asyik Orangtua Banten dan Bayinya Bermain
Ritual Ritual
Banten

      Banyak tradisi/ritual unik yang dilakukan orangtu-orangtua di Indonesia untuk berinteraksi dengan bayi mereka. Baik bertujuan untuk menidurkan, menenangkan, maupun bermain. Salah satunya tradisi di Provinsi Banten, dimana beberapa orang tua bermain dengan anaknya dengan cara menyanyikan syair berbahasa Sunda sesuai dengan masa perkembangan mereka. Syair pertama yaitu: "Neleng nengkung, neleng nengkung  Geura gede, geura jangkung  Geura bisa lumpat ka Bandung  Geura bisa maraban Indung" (Neleng nengkung, neleng nengkung  Cepat besar, cepat tinggi  Cepat bisa berlari ke Bandung  Cepat bisa berbakti ke Ibu)       Dinyanyikan orang tua kepada bayi mereka yang berusia tiga bulan. Ketika si bayi sudah mampu berguling ke pinggir (Dalam bahasa Sunda adalah Nyangigir) dan ketika dinyanyikan, orang tua menggunakan kain dan sapu padi yang dipukul-pukul ringan ke bayi. Syair kedua yaitu...

avatar
OSKM18_16718039_Yosef Juliyus Kevin Yosef Juliyus Kevin
Gambar Entri
Ngariung
Ritual Ritual
Banten

    Nikahan? Khitanan? Syukuran? Mendoakan orang meninggal? Peringatan hari besar? Apapun acaranya, ngariung pasti ada dalam rangkaian acara tersebut, atau bahkan, ngariung menjadi agenda utama dari acara tersebut. Ngariung memang tidak dapat dipisahkan dari acara yang dilakukan di Pandeglang, apalagi jika acara tersebut memiliki maksud untuk mendoakan sesuatu atau seseorang.       Ngariung adalah kegiatan berkumpulnya orang - orang, khususnya laki - laki, baik dewasa maupun muda, untuk mendoakan sesuatu atau seseorang, dan setelah proses mendoakan selesai, mereka mendapatkan makanan dan minuman (yang sudah dibungkus dalam suatu wadah) dari orang yang mengundang mereka untuk berdoa. Isi dari paket makanan tersebut biasanya terdiri dari nasi, ikan, ayam, bihun, kue, mie instan, dan air mineral kemasan gelas, namun isi paket tersebut tidak terbatas pada makanan - makanan ini saja, bisa lebih sedikit atau bisa juga lebih banyak, bergantung pada kemampuan pe...

avatar
OSKM18_16018142_Adam Fajriyatullah Hanif