94 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Upacara Belian
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Belian adalah suatu upacara Suku Dayak untuk meminta doa restu kepada Sanghiyang – sanghiyang dan bantuk kegiatannya merupakan suatu tarian disertai bunyi – bunyian seperti kelentangan, gong dan gendang dengan diiringi oleh bebepara orang pengikut.   Belian menurut bentuknya terbagi atas 2 bagian :  Belian membayar niat Belian memelas tahun.   Belian menurut pekerjaannya terbagi atas 2 bagian pula yakni :   1.   Belian besar :  Timbak (brampan) Menyemak (belian naik ayun bagi perempuan Bekelew (laki – laki dan perempuan bergantar berkeliling)   2.   Belian kecil : Bao (untuk berobat) Poje (puluhan) Sentiu (minta kepada dewa – dewa) Kuyang (untuk berobat)   Pekerjaan belian tersebut diats adalah didasarkan atas niat atau kehendak belaka.  Belian membayar niat umpamanya dilakukan kalau hendak mengobati seseo...

avatar
Aldi Riandana
Gambar Entri
Bepacar (Prosesi Pernikahan Adat Kutai)
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Pacar terbuat dari bahan daun pacar yang ditumbuk halus dan diberi bentuk bundar seperti kelereng kemudian dengan suatu upacara diletakan keujung jari telunjuk dan jari manis masing – masing mempelai, kemudian ( kurang lebih 6 jam ) bila pacar dilepas akan meninggalkan bekas warna merahBila pacar kemudian dilepas akan meninggalkan bekas warna merah.   Pelaksanaan Upacara Bepacar adalah sebagai berikut: Pacar dari mempelai pria maupun mempelai wanita di tempatkan dalam wadah tradisional, kemudian dipertukarkan dan diarak ke tempat ketempat mempelai masing – masing yang diramaikan dengan barisan rabana/hadra. Kemudian kedua mempelai ditempat pelaminan masing-masing didudukan di atas tilam kasturi dengan segala kelengkapan adat lainnya. Sementara pembaca berjanji dilangsungkan.   Makna Upacara adat Bepacar adalah: Sebagai kelengkapan hiasan untuk naik pengantin perkawinan.  Sebagai Syi’ar kepada masyarakat sekitarnya, t...

avatar
Aldi Riandana
Gambar Entri
Upacara Membuang Bangkai Masyarakat Dayak
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

1. Suku Benuaq/Tunjung Peran Api : Jika terjadi kematian, gong dibunyikan dengan irama paluan agak jarang yang disebut Titi sebagai tanda telah terjadi kematian. Maksudnya supaya segera diketahui oleh kaum familinya. Setelah mayat dimandikan, mayat tersebut diukir – ukir dengan darah ayam, kemudian dibungkus dengan kain sebanyak 7 helai. Mayat tersebut lalu dimasukan kedalam peti yang terbuat dari kayu bundar yang disebut Lungun. Kenyau : Bagi orang yang mampu, lungun itu dilapisi dengan lungun yang lebih besar dan diukir seindah mungkin serta diwarna – warnai. Lungun lapisan tersebut dinamakan Selong. Selanjutnya dilakukan pula upacara adat selama 9 hari dan memotong kerbau. Adat ini disebut Kenyu. Kuwangkai : Setahun atau dua tahun kemudian, mayat tersebut dibongkar dari dalam selong tersebut diatas dat tulang – menulangnya dikumpulkan lalu dibuat dalam tempayan. Orang mulai melakukan upacara Adat Kuwangkai yang berlangsung selama 14 hari deng...

avatar
Aldi Riandana
Gambar Entri
Upacara Tanam Padi Masyarakat Dayak
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Dalam kalender pertumbuhan padi selalu disertai dengan upacara-upacara yang selalu dilaksanakan oleh seseorang pemimpin adat. Seperti banyak peladang lain, para peladang Dayak juga percaya bahwa padi bernenek moyang manusia, padi memberikan berkat berupa beras. Padi diyakini mempunyai roh yang harus dilindungi dari pengaruh jahat dan hama. Oleh karena itu, pada saat pembukaan hutan dilakukan pemberian sesajen, isinya berupa nasi, buah pinang, garam, telur dan do’a-do’a ditujukan kepada berbagai roh pohon dan dewa-dewa padi.    Sementara padi masak, bunga-bunga besar berwarna merah mekar diseluruh ladang memberi petunjuk bahwa padi akan segera dapat dipanen. Kemampuan menghasilkan panen yang baik menunjukkan nilai batin si peladang. Pada hari penanaman padi secara kelompok kembali disediakan sesajen kepada dewa-dewa padi yang diletakkan ditengah ladang.   Selain padi, tumbuh-tumbuhan yang penting untuk upacara seperti kunyit dan jahe ditanam...

avatar
Aldi Riandana
Gambar Entri
Belimbur
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Berbarengan dengan rombongan Keraton yang mengantarkan Naga Bini dan Naga Laki ke Kutai Lama, diadakan serangkaian ritual lainnya di depan Keraton Kutai. Rangkaian ritual ini dimulai dengan beumban, begorok, rangga titi, dan berakhir dengan belimbur. Belimbur tidak hanya menjadi ritual terakhir dari rangkaian ini, tetapi juga menjadi puncak rangkaian. Dalam ritual ini, masyarakat Kutai larut dalam suka cita dan keceriaan sambil berbasah-basahan. Setiap sudut jalan di Kutai pada sore itu basah dengan siraman air dari berbagai lapisan masyarakat.   Belimbur merupakan tradisi saling menyiramkan air kepada sesama anggota masyarakat yang merupakan bagian dari ritual penutup Festival Erau. Tradisi ini menjadi wujud rasa syukur masyarakat atas kelancaran pelaksanaan Erau. Selain itu, belimbur memiliki maksud filosofis sebagai sarana pembersihan diri dari sifat buruk dan unsur kejahatan. Air yang menjadi sumber kehidupan dipercaya sebagai media untuk melunturkan sifat buruk man...

avatar
Aldi Riandana
Gambar Entri
Pesta Iraw Tengkayu
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Pesta Iraw Tengkayu ini merupakan suatu bagian dari unsur kebudayaan Indonesia yang lahir dan berkembang pada masyarakat tidung sebagai wujud dan bentuk interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Tradisi Iraw Tengkayu ini bertujuan untuk memperlihatkan sebuah tindakan rasa syukur masyarakat nelayan di kota ini sehingga pesta ini dikonotasikan sebagai pesta laut. Di dalam perkembangannya tradisi ini bisa memperlihatkan resistensi budaya yang tetap berkembang dan bertahan dalam masyarakat tidung yang cukup berpotensi sebagai atraksi daya tarik wisata kota ini. Acara rutin ini telah mendapatkan respon dari pemerintah daerah dengan ditetapkan perayaannya dilaksanakan 2 (dua) tahun sekali ini digabungkan bersamaan dengan peringatan hari jadi Kota Tarakan (Borneo) kalimantan utara

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Festival Adat Erau
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Festival Adat “Erau” Erau International Folklore and Art Festival Tenggarong, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Ini adalah festival adat yang telah berusia 700 tahun. Ratusan penari saat pembukaan, rebutan sisik naga hingga perang air alias balimbur mewarnai serunya event dari Kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Erau berasal dari bahasa Kutai “eroh” yang berarti ramai, riuh, suasana penuh suka cita. Erau dilaksanakan pertama kali pada upacara “tijak tanah” dan mandi ketepian ketika Aji Batara Agung Dewa Sakti berusia 5 tahun. Setelah dewasa dan diangkat menjadi Raja Kutai Kertanegara yang pertama (1300-1325), juga diadakan upacara Erau. Sejak itulah Erau digelar setiap kali penggantian atau penobatan raja-raja Kutai Kertanegara. Erau juga dihelat dalam event pemberian gelar dari raja kepada tokoh masyarakat yang dianggap berjasa. Festival tahunan ini juga diikuti perwakilan budaya dari Negara lain. Sumber: Kalender Pariwis...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Budaya Telinga Panjang
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Tradisi memanjangkan telinga dapat dijumpai di pedalaman Kalimantan Timur dengan melewati jalur sungai dan menempuh waktu berhari hari. Tradisi ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu,namun tidak semua suku Dayak mau melakukannya. kebanyakan dari mereka yang melakukannya adalah perempuan,suku dayak beranggapan semakin panjang telinga mereka maka semakin cantiklah mereka. Ada juga yang mengatakan bahwa telinga panjang digunakan untuk mengetahui usia seseorang,saat lahir seorang bayi akan dipasangkan anting atau manik yang sangat berat di ujung telinganya. Jumlah itu akan bertambah setiap tahunnya sesuai dengan umurnya. Itulah yang menyebabkan telinga mereka semakin panjang.

avatar
Lovila
Gambar Entri
belimbur
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Berbarengan dengan rombongan Keraton yang mengantarkan Naga Bini dan Naga Laki ke Kutai Lama, diadakan serangkaian ritual lainnya di depan Keraton Kutai. Rangkaian ritual ini dimulai dengan beumban, begorok, rangga titi, dan berakhir dengan belimbur. Belimbur tidak hanya menjadi ritual terakhir dari rangkaian ini, tetapi juga menjadi puncak rangkaian. Dalam ritual ini, masyarakat Kutai larut dalam suka cita dan keceriaan sambil berbasah-basahan. Setiap sudut jalan di Kutai pada sore itu basah dengan siraman air dari berbagai lapisan masyarakat.   Belimbur merupakan tradisi saling menyiramkan air kepada sesama anggota masyarakat yang merupakan bagian dari ritual penutup Festival Erau. Tradisi ini menjadi wujud rasa syukur masyarakat atas kelancaran pelaksanaan Erau. Selain itu, belimbur memiliki maksud filosofis sebagai sarana pembersihan diri dari sifat buruk dan unsur kejahatan. Air yang menjadi sumber kehidupan dipercaya sebagai media untuk melunturkan sifat b...

avatar
Yulius Dwi Kristian