3.355 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Upacara Adat Srumbung Mojo
Ritual Ritual
Jawa Timur

Upacara adat Srumbung Mojo berlangsung di dusun Mojo desa Punung kecamatan Punung kabupaten Pacitan. Dinamai dusun Mojo karena dahulu di tempat ini banyak dijumpai pohon buah Mojo. Upacara adar Srumbung Mojo berpijak dari cerita rakyat yang berkembang di masyarakat setempat. Cerita tersebut berkisah antara Kyai Santri dan Dewi Ratri. Alkisah, Dewi Ratri berguru pada Kyai Santri, salah satunya tentang alat musik Gender (salah satu perangkat gamelan). Ada kabar yang berhembus terkait kedekatan Kyai Santri dan Dewi Ratri. Dalam kabar tersebut, Dewi Ratri dinyatakan berselingkuh dengan Kyai Santri. Kabar tak sedap itu sampailah ke telinga suami Dewi Ratri. Terbakar cemburu, emosi suami Dewi Ratri memuncak dan akhirnya membunuh Kyai Santri. Sebelum ajalnya datang, Kyai Santri berujar jika darah yang menetes dari tubuhnya berwarna putih, maka dia tidak bersalah. Benar saja, darah yang keluar dari tubuh Kyai Santri berwarna putih. Akhirnya, suami Dewi Ratri percaya akan kesetiaan i...

avatar
Gandungsenatama123
Gambar Entri
Upacara Methik Pari
Ritual Ritual
Jawa Timur

Upacara Methik Pari merupakan tradisi yang berkembang di desa Jeruk kecamatan Bandar kabupaten Pacitan. Methik Pari berarti memetik padi, sangat erat dengan karakter agraris di daerah Bandar. Upacara ini merupakan ungkapan rasa syukur para petani akan panen padi yang telah diperoleh, sekaligus sebagai penghormatan kepada Dewi Sri dan Joko Sadono. Upacara adat Methik Pari mulai berkembang saat masa penjajahan Belanda. Masyarakat Bandar mulai mengenal padi sebagai tanaman penghasil bahan makanan pokok. Upacara ini dilakukan sehari sebelum panen padi dilaksanakan. Tarian biasanya dilakukan di malam hari dengan puncak acara menampilkan tarian khas yang juga berkisah tentang aktivitas memetik padi.

avatar
Gandungsenatama123
Gambar Entri
Upacara Adat Badut Sinampurna
Ritual Ritual
Jawa Timur

Upacara adat Badut Sinampurna adalah tradisi yang berkembang di desa Ploso, kecamatan Tegalombo, kabupaten Pacitan.Upacara adat ini dilakukan sebagai upaya untuk tolak bala dan ruwatan atas gangguan dari makhluk halus yang ada di sekitar. Pada hakikatnya, acara Badut Sinampurno adalah ungkapan doa bersama untuk menjalani kehidupan yang sempurna. Badut Sinampurno dilakukan warga Ploso pada saat-saat tertentu, misalnya saat menginjak dewasa atau akan melangsungkapn upacara pernikahan. Sebagai sebuah bersih desa, upacara ini juga menggunakan sesaji. Sesaji merupakan manifestasi nyata dari kesungguhan atas doa yang dipanjatkan. Sesaji yang disiapkan dalam acara Badut Sinampurno adalah sego tumpeng, sego golong dan ingkungi. Sesaji ini  akan diberikan doa atasnya, lalu dibagikan kepada warga untuk dinikmati secara bersama-sama. Badut Sinampurno adalah upacara adat yang secara nyata tidak hanya memberikan berkah kepada sang punya hajat, namun juga kepada masyarakat luas....

avatar
Gandungsenatama123
Gambar Entri
Pasola #DaftarSB19
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Desa ini memiliki tradisi pertumpahan darah dan perang. Sebanyak dua kali dalam setahun, desa yang berbeda berkumpul dan pertarung dalam bentuk melemparkan tombak kayu. Mereka percaya darah yang tumpah di tanah akan menjanjikan panen mereka baik pada tahun tersebut sehingga apabila darah yang tumpah kurang banyak maka warga desa akan turun dari kuda dan berkelahi dengan batu. Pasola dilakukan secara berkelompok oleh dua kampung adat atas (pegunungan) dan kampung adat bawah (pesisir). Puluhan laki-laki dari dua kelompok adat ini masing-masing menunggang kuda sambil membawa lembing kayu tumpul untuk dilemparkan mengenai tubuh penunggang kuda lawan. Mereka secara bergantian dan kadang secara serempak melemparkan lembing ke arah lawan, kemudian mundur kembali ke barisan. Demikian terus berulang hingga rato, menyatakan pasola berakhir. Peserta pasola hanya diikuti kaum laki-laki tanpa batasan usia. Pasola dimulai di pantai seusai menangkap nyale, dinamakan pasola pantai. Kemudian sec...

avatar
Cut_thalia_amorita
Gambar Entri
Lompat Batu #DaftarSB19
Ritual Ritual
Sulawesi Utara

Tradisi melompat batu atau yang biasa disebut oleh orang Nias sebagai fahombo batu adalah pada mulanya dilakukan oleh seorang pemuda Nias untuk menunjukan bahwa pemuda yang bersangkutan sudah dianggap dewasa dan matang secara fisik. Lebih jauh dari itu bila sang pemuda mampu melompati batu yang disusun hingga mencapai ketinggian 2 m dengan ketebalan 40 cm dengan sempurna maka itu artinya sang pemuda kelak akan menjadi pemuda pembela kampungnya samu’i mbanua atau la’imba hor, jika ada konflik dengan warga desa lain.    Tapi satu hal yang perlu diketahui bahwa tradisi lompat batu ini tidak terdapat di semua wilayah Nias dan hanya terdapat pada kampung-kampung tertentu saja seperti di wilayah Teluk Dalam. Dan satu hal lagi, tradisi ini hanya boleh diikuti oleh kaum laki-laki saja, dan sama sekali tak memperbolehkan kaum perempuan untuk mencobanya mengingat lompat batu merupakan ajang ketangkasan yang nantinya bila berhasil melompat dengan sempurna yang ber...

avatar
Krisna Aryan
Gambar Entri
Unte Pangir, Simbol Kebersihan dalam Ritual Batak #DaftarSB19
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Orang Batak sangat mengenal yang disebut Unte Pangir atau dalam bahasa Indonesia disebut Jeruk Purut atau bahasa latinnya  Citrus hystrix DC. Pada jaman dimana orang Batak masih menganut agama Mulajadi, maka unte pangir menjadi salah satu media ritual untuk pemujaan, namun saat ini pamor unte pangir sudah hampir sama dengan nasibnya kemenyan. Banyak orang Batak bila mendengar nama unte pangir akan berkonotasi negatif kepada asumsi pemujaan setan, padahal sebelum orang batak mengenal yang namanya shampoo maka unte pangir adalah salah satu bahan pencuci rambut yang sangat manjur untuk menjaga kebersihan rambut. Orang Batak dahulu, terutama para datu (cerdik cendekia) menggunakan unte pangir untuk membersihkan seluruh badan sewaktu mandi. Setelah mengguyur seluruh tubuh dengan air (biasanya di pancuran) maka sebelah potongan unte pangir diperas di atas kepala lalu rambut dikeramas. Pemakaian jeruk purut di kepala tidak terasa pedih karena kandungan asam sitratnya tidak ter...

avatar
Indahamelia
Gambar Entri
Upacara Adat Tetaken
Ritual Ritual
Jawa Timur

Kali ini budaya khas masyarakat Pacitan itu berasal dari lereng gunung limo di Kecamatan Kebonagung. Keyakinan masyarakat sekitar Gunung Limo yang masih menganggap memiliki nilai magis diwujudkan dengan bentuk upacara atau ritual di daerah tersebut. Namanya adalah upacara Tetaken. Upacara ini dilaksaakan masyarakat Gunung Limo setiap tanggal 15 Muharram/Suro. Upacara berbentuk ritual ini sudah turun temurun dilaksanakan masyarakat di lereng Gunung Limo, tepatnya berada di Desa Mantren Kecamatan Kebonagung, Pacitan. Ritual upacara Tetaken ini merupakan upacara bersih desa atau sedekah bumi. Model dari ritual ini adalah ketika sang juru kunci Gunung Lima, Somo Sogimun, turun gunung. Bersama 16 anak buahnya, yang sekaligus murid-muridnya. Mereka baru selesai menjalani tapa di puncak gunung dan akan kembali ke tengah masyarakat. Tetaken adalah tradisi khas masyarakat kaki Gunung Lima yang masih dipelihara dengan baik sampai saat ini. Bagi masyarakat Pacitan, Gunung Limo adalah simbo...

avatar
Gandungsenatama123
Gambar Entri
Upacara Eretan Pacitan
Ritual Ritual
Jawa Timur

Salah satu yang menjadi keunggulan masyarakat Jawa adalah semangat gotong royongnya yang tinggi, dan selalu dipupuk dalam setiap kesempatan dan kegiatan yang ada. Seperti yang dilakukan oleh sekelompok nelayan di Desa Worawari, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan Jawa Timur. Warga yang tergabung dalam serikat nelayan Kebonagung menyelenggarakan tradisi eret atau eretan. Eret adalah mencari ikan dengan metode jaring panjang yang dipasang melingkari teluk. Kedua ujung jaring ada di daratan dan kemudian ditarik bersama untuk menggiring ikan kearah pesisir. Ikan yg berhasil digiring nantinya akan terperangkap ke dalam jaring panjang tersebut, atau biasa disebut menangkap ikan jaring keruk. Filosofi yang muncul dalam tradisi eret ini adalah "Eretan Ngupaya Mina", yang merupakan kalimat bahasa Jawa dengan makna saling bergandengan mencari ikan. Nilai yang mungkin sulit didapat dalam zaman yang serba pragmatis dan mementingkan kepentingan sendiri. Selain agenda inti eretan, budaya unik...

avatar
Gandungsenatama123
Gambar Entri
Upacara Adat Ceprotan Pacitan
Ritual Ritual
Jawa Timur

Ceprotan Upacara Ceprotan, adalah upacara ritual khas masyarakat Pacitan, khususnya masyarakat Desa Sekar Kecamatan Donorojo yang selalu dilaksanakan tiap tahun pada bulan Dzulqaidah (Longkang), pada hari Senin Kliwon. Acara ini diselenggarakan untuk mengenang pendiri desa Sekar yaitu Dewi Sekartaji dan Panji Asmorobangun melalui kegiatan bersih desa. Upacara ini diyakini dapat menjauhkan desa dari bencana dan memperlancar kegiatan pertanian. Rangkaian seremoni sakral Ceprotan, dimulai dari pengumpulan ayam dari beberapa warga. Upacara dipimpin oleh kepala desa dan melibatkan kepala dusun. Puncak acara Ceprotan berlangsung pada sore hari dimana matahari mulai terbenam, diawali dengan tarian surup atau "Terbenamnya Matahari" kemudian juru kunci membacakan doa, serta lurah desa merepresentasikan diri sebagai perwujudan Ki Godeg, sedangkan Istrinya sebagai Dewi Sekartaji. #DaftarSB19 http://www.eastjava.com/tourism/pacitan/ina/ceprotan.html   

avatar
Gandungsenatama123