Puasa Mutih adalah suatu ritual yang dilakukan dengan cara tidak makan maupun minum apapun, terkecuali nasi putih dan air putih. Puasa ini dilakukan untuk mendapatkan ilmu ghaib atau supranatural, ada juga yang bertujuan untuk menyucikan hati agar jiwa kembali bersih. Kata mutih pun berasal dari bahasa jawa yang berarti putih(bersih,suci). Puasa Mutih pun hanya dapat dilakukan di waktu yang tertentu yaitu saat bulan purnama, dan dalam jangka waktu yang tertentu yaitu 3 hari, 7 hari, dan 41 hari. OSKMITB2018
Saat eyang (nenek) buyut saya masih kecil, ada ritual yang dilakukan di desanya, di daerah Jawa Tengah. Setiap ada anak penduduk desa tersebut yang menghilang, setiap orang dewasa dalam desa tersebut akan mengitari desa tersebut telanjang sambil memukul-mukulkan alat memasak, dan membuat keributan. Ritual ini dipercaya dapat menakuti Wewe Gombel, mahluk gaib yang telah menculik anak tersebut. Sehingga Wewe Gombel akan mengembalikan anak yang hilang. Menurut saya, walaupun tidak memiliki logika yang masuk akal dengan jaman sekarang, 'ritual' tersebut mungkin memang dapat membantu menemukan anak yang hilang. Jika anak tersebut hilang karena tersesat, (seperti kehilangan jalan dalam hutan yang gelap) anak tersebut dapat mendengar keriuhan penduduk desa yang sedang melakukan ritual, dan berjalan mengikuti arah sumber suara. Sampai akhirnya ditemukan penduduk dan dikembalikan pada keluarga nya. Apalagi penduduk desa akan membuat keributan sampai ke p...
Lokasi : Kabupaten Wonogiri, terutama daerah Kecamatan Sidoharjo, Jatisrono (Wonogiri timur dan selatan) Deskripsi: Ritual Dhanyangan adalah suatu kegiatan yg dilakukan oleh masyarakat sebagai respons terhadap lingkungan hidup mereka. Tentu saja hal ini berkaitan erat dengan latar belakang budaya, kepercayaan dan nalar tradisional yg telah diturunkan oleh leluhur mereka. Daerah kabupaten wonogiri, terutama bagian selatan dan timur merupakan daerah karst (kapur), dengan tebal tanah subur yg hanya sekitar 10-70 cm. Akibatnya secara umum tidak banyak sumber air yg dapat ditemui. Untungnya ada beberapa spesies pohon tertentu yg bisa hidup dengan baik di daerah ini seperti beringin, jati, kluwih, cendana dll. Pd beberapa spesies mampu berakar sangat baik, menembus lapisan kapur dan mampu menahan kelembaban tanah sedemikian rupa sehingga bisa memunculkan mata air. Oleh masyarakat sekitar dipercaya fenomena ini sebagai fenomena spiritual. Pohon yg mampu memunculkan mata air dianggap ad...
Bancakan weton dilakukan tepat pada hari weton. Dalam tradisi Jawa, khususmya Jawa Tengah, seseorang harus dibuatkan bancakan weton setidaknya sekali selama seumur hidupnya. Namun akan lebih baik jika dilakukan paling tidak setahun sekali. Apabila seseorang sudah merasakan sering mengalami kesialan atau ketidakberuntungan, selalu mengalami kejadian buruk, biasanya dilakukan bancakan weton selama 7 kali berturut-turut, artinya sekali bancakan setiap 35 hari, selama 7 bulan berturut-turut. Manfaat dan tujuan bancakan weton adalah untuk “ ngopahi sing momong ”, karena masyarakat Jawa percaya dan memahami jika setiap orang ada yang momong ( pamomong ) atau “ pengasuh dan pembimbing ” secara metafisik. Pamomong bertugas selalu membimbing dan mengarahkan agar seseorang tidak salah langkah, agar supaya lelakune ( kelakuannya ) selalu pener ( benar ), dan pas ( tepat ). Pamomong sebisanya selalu...
Sebaran Apem adalah ritual yang dilakukan dengan penyebaran kue apem keong mas. Ritual ini diadakan karena dipercaya membawa berkah. Sebaran Apem masih rutin dilakukan oleh masyarakat Pengging, terletak sebelah timur pusat Kota Boyolali. Ritual ini juga disebut dengan istilah "Saparan", karena dilakukan di bulan saparan dalam kalender jawa. Asal mula ritual ini karena wabah hama tanaman dahulu kala yang merugukan panen padi rakyat sekitar. Namun sang Raden Ngabei Yosdodipuro melakukan ritual dengan melepas keong mas di persawahan. Akibatnya, wabah tanaman dapat diatasi dan rakyat dapat kebali memanen padi. Sebaran Apem dilakukan rutin untuk tanda kemakuran rakyat sekitar. Sebelum memulai ritual, didahulukan dengan pembacaan doa kepada Allah SWT, kemudian dilanjutkan dengan kirab dari halaman Kantor Kecamatan Banyudono menuju halaman Masjid Ciptomulyo. Kirab adalah perjalanan bersama-sama yang unik dengan ritual ini adalah diiringi kerbau yang merupakan keturunan kerbau bule...
Sungkeman, salah satu ritual yang berasal dari Jawa guna menunjukkan rasa hormat pada orang tua. Ritual ini dilakukan dengan cara berlutut di depan orang tua sembari meminta maaf diikuti dengan orang tua yang memberikan nasihat penting kepada anaknya. Sungkeman biasa dilakukan oleh pasangan yang sedang melaksanakan pernikahan dan orang-orang yang sedang merayakan hari raya idul fitri. Pada saat ini, tradisi sungkeman yang dilakukan pada hari raya idul fitri sudah jarang dilakukan, tetapi hal tersebut tidak mempengaruhi beberapa keluarga di Jawa tengah, mengingat sungkeman adalah bagian dari acara pernikahan mereka. #OSKMITB2018
Upacara Padha Weton adalah upacara yang dilakukan ketika hari kelahiran dan pasaran dari bayi yang lahir tersebut sama dengan hari kelahiran dan pasaran orang tuanya, bisa Bapak atau Ibu. Sebagai contoh si bayi lahir di hari Kamis dengan pasaran Legi, begitu pula dengan bapaknya. Upacara ini berasal dari Pulau Jawa, terutama daerah Jawa Tengah dan disebut demikian karena padha berarti ‘sama’ dalam Bahasa Jawa sedangkan weton ialah kombinasi dari hari dan pasaran Jawa ( Pon, Wage, Kliwon, Legi, dan Pahing .) Akan tetapi, upacara ini kini sudah jarang dilakukan oleh masyarakat Jawa. Menurut kepercayaan orang Jawa apabila terjadi padha weton, hal ini akan membawa nasib buruk karena diyakini bayi tersebut bila sudah tumbuh dewasa akan menjadi orang yang kasar, galak, dan durhaka kepada orang tuanya. Upacara ini dilaksanakan ketika si anak masih bayi dan diawali dengan melakukan Upacara Mbucal Bayi (membuang bayi) kemudian dil...
Ratusan warga Kampung Bustaman, Kota Semarang mempunyai tradisi unik untuk menyambut datangnya Bulan Ramadan. Acara dimulai dari siang hari, dimana semua warga menyiapkan air berwarna-warni yang dibungkus dalam plastik. Air tersebut diambil dari sebuah sumur yang berdekatan dengan Mushala Al Barokah. Menjelang sore hari, semua warga Kampung Bustaman berkumpul di halaman Musholah Al Barokah untuk pembacaan doa. Prosesi doa ini dipimpin oleh sesepuh kampung dan dilanjutkan dengan tradisi perang air. Acara tersebut langsung menghebohkan kampung dengan suara tertawa dan teriakan banyak orang. Uniknya lagi, tradisi ini tidak hanya dilakukan oleh para remaja, tetapi juga orang tua. Seorang tokoh masyarakat setempat, Hari Bustaman mengatakan, Gebyuran Bustaman bertujuan untuk membersihkan warganya dari segala kotoran menjelang bulan Puasa. Hari berujar, bila tradisi unik tersebut sudah diadakan oleh warga sejak puluhan tahun silam. Pria berkulit legam itu mengungkapkan,...