347 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Bakdo Gecil (Gecilan)
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Konon,  lebaran dirayakan untuk anak yang sudah meninggal juga bagi bayi-bayi yang meninggal sebelum sempat dilahirkan(keguguran).Dirayakan lima hari setelah Idulfitri. Tradisi ini masih dilakukan sampai sekarang, di daerah Surakarta dan sekitarnya.   Bagi para orang tua yang anaknya meninggal pada malam bakdo gecil atau disebut juga lebaran ketupat, mereka membuat sesaji yg di gantung menggunakan lidi dari janur sisa membuat ketupat. Adapun makanan yang dijadikan sesaji biasanya ketupat, buah, kue surabi, lepet, tapak belo( lopis), juga makanan yang biasa disukai anak-anak. Mereka membuat tusukan makanan sesuai jumlah anak(keluarga) yg meninggal saat masih kecil.   Selain sesaji yg berupa makanan yg di tusuk di lidi janur, para orang tua juga membuat pancen(sesaji) di tampah kecil atau nampan berupa nasi beserta sayur dan lauk pauk, makanan( jajanan) juga buah-buahan, tidak lupa doa dipanjadkan untuk arwah anak mereka yg sudah meninggal du...

avatar
OSKM18_16018050_Diaswara Lintang Prasasti
Gambar Entri
Budaya Tahlilan Jawa
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Agama Islam merupakan agama yang paling banyak dianut oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut yang membuat banyak juga aliran-aliran yang ada di Indonesia ini, mengingat jumlah populasi Indonesia yang sangat banyak. Namun, pada tulisan ini, penulis ingin membahas lebih terperinci mengenai salah satu budaya Islam yang ada di Pulau Jawa, yaitu budaya Tahlilan. Tahlilan merupakan sebuah ritual untuk mendoakan orang yang sudah meninggal dengan cara membaca Al-Quran bersama-sama dan dengan doa-doa tertentu. Ritual ini biasa dilaksanakan oleh masyarakat Jawa Tengah pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, ke-1000 dst. yang diselenggarakan oleh pihak keluarga yang ditinggalkan oleh orang yang telah meninggal tersebut. Pada ritual ini yang biasa menghadiri adalah tetangga-tetangga, orang orang yang diberi budi baik oleh orang meninggal tersebut, dan sanak keluarga besar. Budaya ini pertama kali diperkenalkan oleh Walisongo dalam penyebaran Agama Islam pada zamannya. Sebelum Waliso...

avatar
OSKM18_16518030_Bagas Setyo Wicaksono
Gambar Entri
Sekaten Solo
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Sekaten Solo Sekaten merupakan salah satu tradisi yang dilakukan untuk menyambut Maulid Nabi Muhammad saw pada tanggal 12 rabiul awal tahun hijriah. Tradisi ini diadakan di 2 tempat di Indonesia ini, yakni di Solo dan Yogyakarta. Prosesi tradisinya pun juga hampir sama, hanya terdapat sedikit properti dan urutan prosesi yang berbeda. Namun, pada dasarnya tujuannya sama, yaitu menyambut Maulid Nabi Muhammad saw. Untuk sekaten di Solo biasanya acara tersebut diselenggarakan di alun-alun Solo. Bagi orang awam, khususnya warga Solo, ketika mendengar kata "sekaten" maka pasti terbesit di pikiran mereka dibukanya pasar malam selama kurang lebih 1 bulan. Tidak hanya banyak pedagang-pedagang makanan di sana, melainkan juga terdapat wahana-wahana bermain seperti layaknya pasar malam pada umumnya. Beberapa wahana pun tetap berfungsi walaupun saat siang hari, walaupun tidak semuanya. Menjelang hari-H Maulid Nabi Muhammad saw, mulai dibunyikannya gamelan yang sebelumnya telah dipindahk...

avatar
Nursekti
Gambar Entri
Kirab Gunungan Sekaten Solo
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Kirab Gunungan Sekaten Solo Sekaten merupakan salah satu tradisi yang dilakukan untuk menyambut Maulid Nabi Muhammad saw pada tanggal 12 rabiul awal tahun hijriah. Tradisi ini diadakan di 2 tempat di Indonesia ini, yakni di Solo dan Yogyakarta. Prosesi tradisinya pun juga hampir sama, hanya terdapat sedikit properti dan urutan prosesi yang berbeda. Namun, pada dasarnya tujuannya sama, yaitu menyambut Maulid Nabi Muhammad saw. Untuk sekaten di Solo biasanya acara tersebut diselenggarakan di alun-alun Solo. Uniknya acara tersebut diakhiri dengan suatu prosesi kirab yang dinamakan kirab gunungan. Bagi orang awam, khususnya warga Solo, ketika mendengar kata "sekaten" maka pasti terbesit di pikiran mereka dibukanya pasar malam selama kurang lebih 1 bulan. Tidak hanya banyak pedagang-pedagang makanan di sana, melainkan juga terdapat wahana-wahana bermain seperti layaknya pasar malam pada umumnya. Beberapa wahana pun tetap berfungsi walaupun saat siang hari, walaupun tidak semuanya....

avatar
Oskm18_16518078_nursektiwaskithajati
Gambar Entri
Adat Suronan
Ritual Ritual
Jawa Tengah

            Indonesia adalah negara yang memiliki beraneka macam budaya pada daerah daerahnya. Di Jawa khususnya Jawa Tengah ada suatu adat yang disebut suronan. Suronan adalah acara yang dilakukan masyarakat untuk memperingati bulan Sura dalam kalender Jawa. Masyarakat sekitar biasanya memperingatinya pada tanggal 2 Sura menurut kalender Jawa Modern (saat ini). Jika menurut kalender Jawa Lama, seharusnya diperingati setiap tanggal 1 Sura, namun karena tanggalan sudah berganti ke Jawa Modern maka diperingati setiap tanggal 2 Suro ( Kalender Jawa Modern dan Jawa Kuno selisih satu hari)                     Adat Suronan ini dilakukan dengan memakai pakaian adat jawa yaitu beskap, blangkon, jarik, selop, stagen, sabuk, dan keris. Dalam peringatan ini, masyarakat biasanya melakukan acara nyekar (ziarah) ke makam leluhur dan mendoakan para leluhur leluhurnya agar diterima di sisi-Nya. Setelah melakukan...

avatar
Ak8dwndru
Gambar Entri
Macan Kerah | #OSKMITB2018
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Pada umumnya, rakyat Indonesia dikenal memiliki banyak macam ritual, baik dalam arti untuk menunjukkan rasa syukur atau untuk diberi keberkahan dan keselamatan. Tak terkecuali bagi masyarakat sekitar Jawa Tengah. Acara syukuran atau lebih umum dikenal dengan kata hajatan sudah sangat tidak asing di telinga masyarakat Jawa Tengah maupun masyarakat yang memiliki darah keturunan Jawa Tengah diseluruh penjuru Indonesia. Hajatan merupakan suatu acara yang cukup penting, yang menjadikan orang-orang yang merayakannya dirasa harus siap untuk menjalankan acara. Salah satu hal yang mendorong kesiapan seseorang dalam melakukan hajatan adalah dengan melakukan mandi dengan Macan Kerah. Macan Kerah, atau dapat diartikan menjadi "Harimau Berkelahi" dalam Bahasa Indonesia, merupakan suatu jenis bunga yang biasa digunakan oleh orang jawa untuk mandi sebelum melakukan sebuah acara hajatan. Bunga Macan Kerah biasa dicampur dengan air lalu disiram ke seluruh tubuh orang yang akan melakukan hajatan....

avatar
OSKM18_(16718241)_(Diva Awanisa)
Gambar Entri
Pesta Lomban
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Pesta Lomban   Indonesia. Negri dengan berjuta budaya. Mengandung entah berapa banyak keunikan tradisi yang diwarisi oleh para leluhur rakyatnya. Salah satu tradisi unik Indonesia berasal dari sebuah tempat kelahiran seorang pahlawan ternama wanita, pelopor kebebasan pendidikan bagi kaum hawa, yang bernama Raden Adjeng kartini. Pada perayaan besar umat Islam –Hari Raya Idul Fitri, setelah sebulan lamanya menjalankan ibadah puasa, biasanya ketupat lengkap dengan opor ayam dan sambal ati tersaji di meja makan. Namun, ada yang berbeda dengan perayaan idul Fitri di kabupaten Jepara ini. Penyajian ketupat yang ikonik malah tak tampak. Selepas salat ied biasanya masyarakat akan mengunjungi tetangga dan sanak saudara mereka yang dekat, mempererat tali silaturahmi –tanpa hidangan ketupat. Ternyata, setelah pada tanggal 7 Syawal atau enam hari setelah idul fitri, barulah pawon (dapur) masyarakat mulai mengepul untuk memasak ketupat yang akan dihidangkan eso...

avatar
Oskm18_19718183_sabila
Gambar Entri
Makam Ki Balak
Ritual Ritual
Jawa Tengah

          Balakan terletak di Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah. Daerah itu disebut Balakan karena di tempat tersebut terdapat makam Ki Ageng Balak yang dijadikan tempat ritual sejak dahulu kala. Komplek pemakaman ini selalu ramai dikunjungi orang dari berbagai daerah di setiap harinya yang bertujuan mencari penyelesaian atas masalah dalam kehidupan mereka. Konon katanya, banyak pengunjung yang berhasil dan sukses setelah menjalani ritual di tempat ini. Asal muasal tempat ini yaitu pada siang hari di musim paceklik, warga desa mendengar suara entah dari mana, yang berbunyi: “Yah mene kok golek uwi, kae lho openono panggonanku ono ngisor uwit serut, openono bleduge, panganen kanggo wong sak eyupen blarak. Aku putro wayah ratu ping rolas isih turun Majapahit” Yang kira- kira memiliki arti: “ Zaman sekarang kok cari susah, rawat saja tempatku di bawah pohon serut, bersihkan debunya, maka kamu tidak akan...

avatar
Oskm18_16718195_dhian
Gambar Entri
"Puntuk" Menuju Puncak
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan. Salah satu wujud dari kebudayaan adalah tradisi, suatu tata kelakuan dalam suatu kelompok masyarakat tertentu yang diturunkan dari generasi ke generasi selanjutnya. Kabupaten Kebumen banyak memiliki tradisi yang unik di setiap daerahnya. Salah satunya adalah tradisi "puntuk" yang berada di Desa Wonosari Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen. Dilihat dari namanya, puntuk secara bahasa berarti bukit kecil atau gundukan tanah. Orang dahulu menamai tradisi ini karena tempat acaranya berada di bukit. Puntuk merupakan tradisi yang dilaksanakan pada saat hari kedua lebaran idul fitri atau sehari setelah melaksanakan salat ied. Pada pagi hari setelah subuh sebelum matahari terbit, orang-orang desa berbondong-bondong menaiki bukit sambil membawa bekal makanan. Setelah sampai di puncak semua orang berkumpul. Acara dimulai dengan pembacaan doa oleh seorang tetua desa atau kyai. Selanjutnya, orang-orang makan makanan yang telah mereka bawa. Tak...

avatar
OSKM_16918194_FTMD ITB_2018