55 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Metipu
Ritual Ritual
Sulawesi Utara

Metipu merupakan sebuah upacara adat dari daerah Sangihe Talaud berupa penyembahan kepada Sang Pencipta alam semesta yang disebut Benggona Langi Duatan Saluran. Prosesi dari upacara adat ini adalah dengan membakar daun-daun dan akar-akar yang mewangi dan menimbulkan asap membumbung ke hadirat-Nya, sebagai bentuk permuliaan penduduk setempat terhadap pencipta-Nya.

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Makna Suara Burung Di Tanah Minahasa
Ritual Ritual
Sulawesi Utara

Setiap kelompok sosial sudah pasti memiliki filosofi hidup masing-masing. Berbagai nilai-nilai yang berkembang dan diyakini oleh kelompok tersebut, tak lain merupakan rangkuman dari berbagai pengalaman hidup anggota kelompok terdahulu yang diwariskan secara turun-temurun. Tak jarang, nilai-nilai tersebut merupakan hasil dari interaksi antara anggota kelompok tersebut dengan alam sekitar. Hal tersebut misalnya tergambar dalam kepercayaan unik etnis Minahasa, yang meyakini bahwa setiap jenis suara burung memiliki makna tersendiri. Mereka percaya, burung (dan juga hewan lainnya) merupakan perantara penyampai pesan, bahkan terkdang dianggap penjelmaan dari para Opo  atau Dewa-Dewi di Tanah Minahasa. Burung pembawa pertanda dibedakan ke dalam dua jenis, yakni burung siang ( weru endo ) dan burung malam ( wara wengi ). Berikut adalah keterangan lengkapnya, yang disarikan dari buku  Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara  (1983) terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan...

avatar
Oase
Gambar Entri
Rumamba
Ritual Ritual
Sulawesi Utara

Tradisi upacara adat naik rumah baru di Minahasa dikenal dengan nama Rumamba. Tradisi rumamba ini semakin jarang dilakukan di Minahasa.  Upacara adat rumamba akan diawali dengan pemukulan tetengkoren oleh tokoh adat. Pemukulan tetengkoren dilanjutakan dengan ungkapan rasa syukur dengan bahasa daerah Minahasa. Tokoh adat juga akan membagikan permen kepada para tamu sebagai wujud pembagian berkat. Tradisi Rumamba ini tergolong panjang prosesinya. Setelah ritual yang dilakukan oleh tokoh adat akan dilanjutkan dengan penanaman pohon tawaang oleh Bupati, tokoh Brigade Manguni, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tuan rumah. Prosesi dilanjutkan dengan pagelaran tarian maengket, tarian kabasaran, gunting pita oleh pemilik rumah, penyerahan kunci oleh tukang kepada tuan rumah. Penyerahan kunci merupakan simbol dari pekerjaan membangun rumah telah selesai. Saat memasuki rumah, tuan rumah akan melakukan tradisi menyalakan lampu disertai dengan berdoa. Ritual dilanjutkan d...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Mane’e
Ritual Ritual
Sulawesi Utara

  Mane’e merupakan kegiatan menangkap ikan dengan janur (Samih) yang dilakukan oleh masyarakat Kakorotan. Daerah sebarannya umumnya dapat ditemui pada kabupaten Kep. Talaud (Perbatasan Filipina) provinsi Sulawesi Utara. Mane’e atau penangkapan ikan bersama bagi masyarakat kepulauan Talaud telah berlangsung sejak lama. Menurut penuturan masyarakat, dimulai sekitar abad ke-16. Kebiasaan ini dilakukan pada setiap tahun  biasanya jatuh pada bulan Mei atau Juni dan telah  berlangsung sejak dahulu sampai saat ini, sehingga pemerintah kabupaten berupaya mengangkat tradisi ini menjadi salah satu objek wisata. Lokasi “Mane’e” yang dipilih dan ditetapkan oleh pemerintah daerah terdapat di desa Kakorotan.

avatar
Putrigiras
Gambar Entri
Mapalus
Ritual Ritual
Sulawesi Utara

Mapalus pada masyarakat Minahasa, merupakan pranata tolong menolong yang melandasi setiap kegiatan sehari-hari orang Minahasa, baik dalam kegiatan pertanian, yang berhubungan dengan sekitar rumah tangga, maupun untuk kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan umum.

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Waruga - Minahasa
Ritual Ritual
Sulawesi Utara

Zaman dulu orang-orang di Minahasa dikuburkan dalam sebuah kotak batu yang ditutup dengan sebuah penutup berbentuk limas segiempat. Jenazah diletakkan dalam kotak batu yang disebut waruga dalam posisi tumit menyentuh pantat dan muka mencium lutut. Tradisi ini kemudian dilarang sekitar tahun 1870’an oleh Belanda menyusul merebaknya wabah pes dan kolera. Sumber: https://kumparan.com/ari-ulandari/mengintip-14-tradisi-unik-upacara-kematian-di-indonesia

avatar
Fennec_fox
Gambar Entri
Kuburan bayi Kambira
Ritual Ritual
Sulawesi Utara

Prosesi ini berlaku bagi bayi-bayi asal Tana Toraja yang meninggal sebelum tumbuh gigi. Pohon yang dijadikan lokasi pemakaman adalah pohon Tarra yang memiliki banyak getah. Jenazah bayi akan dimasukkan dalam lubang yang dibuat pada pohon tersebut tanpa berbalut kain. Tujuannya adalah agar bayi tersebut dapat terlahir kembali lewat rahim yang sama. Sumber: https://kumparan.com/ari-ulandari/mengintip-14-tradisi-unik-upacara-kematian-di-indonesia

avatar
Fennec_fox
Gambar Entri
Tradisi Pemakaman Suku Minahasa
Ritual Ritual
Sulawesi Utara

Suku Minahasa mempunyai tradisi pemakaman yang unik dan beda dari tradisi lainnya di mana posisi orang yang telah meninggal menghadap ke utara dan didudukkan dengan tumit kaki menempel pada pantat dan kepala mencium lutut yang, menurut kepercayaannya melambangkan keadaan suci dan membawa kebaikan serta menandakan bahwa nenek moyang suku Minahasa berasal dari bagian utara. Orang yang telah meninggal tersebut dikubur dalam sebuah bangunan batu yang disebut waruga berasal dari dua kata yaitu waru, artinya rumah, dan raga, artinya badan, dalam bahasa Minahasa. Jadi waruga merupakan rumah tempat badan jasmani orang yang telah meninggal akan kembali ke surga. Waruga pada umumnya berupa kotak batu dengan mempunyai atap genting yang berbentuk segitiga. Ada juga yang berbentuk bulat maupun segi delapan tapi jumlahnya sedikit. Waruga dibuat dari batu-batu gunung yang berat dan kokoh yang memiliki berat mencapai 100-400kg yang masih utuh nan besar. Beberapa waruga, terutama yang berasal da...

avatar
Indramana
Gambar Entri
TUMBILOTOHE, TRADISI MENJELANG LEBARAN DI GORONTALO
Ritual Ritual
Sulawesi Utara

Kata Tumbilotohe berasal dari dua kata, yaitu  tumbilo  yang artinya pasang dan  tohe  yang artinya lampu. Dengan demikian, Tumbilotohe adalah malam pemasangan lampu dalam rangka untuk menyambut hari raya Idul Fitri. Lampu-lampu ini mulai dipasang tiga hari sebelum hari lebaran. Biasanya lampu-lampu yang dipasang berupa lampu dari botol atau dari kaleng bekas yang bersumbu dan berbahan bakar minyak tanah atau jenis lainnya yang akan dipasang dengan berbagai bentuk. Tradisi Tumbilotohe telah ada sejak beberapa abad lalu. Di saat itu listrik masih langka, di penghujung bulan Ramadhan masyarakat Gorontalo akan memasang lampu di halaman rumah dan di sepanjang jalan menuju tempat ibadah secara sukarela. Hal tersebut ditujukan untuk mempermudah para warga yang akan pergi ke tempat ibadah dan juga untuk mempermudah para warga yang akan membagikan zakat fitrah di malam hari. Lampu-lampu yang digunakan masih terbuat dari damar dan juga getah pohon, hal tersebut...

avatar
Admin Budaya