|
|
|
|
Makna Suara Burung Di Tanah Minahasa Tanggal 29 Nov 2014 oleh Oase . |
Setiap kelompok sosial sudah pasti memiliki filosofi hidup masing-masing. Berbagai nilai-nilai yang berkembang dan diyakini oleh kelompok tersebut, tak lain merupakan rangkuman dari berbagai pengalaman hidup anggota kelompok terdahulu yang diwariskan secara turun-temurun. Tak jarang, nilai-nilai tersebut merupakan hasil dari interaksi antara anggota kelompok tersebut dengan alam sekitar. Hal tersebut misalnya tergambar dalam kepercayaan unik etnis Minahasa, yang meyakini bahwa setiap jenis suara burung memiliki makna tersendiri. Mereka percaya, burung (dan juga hewan lainnya) merupakan perantara penyampai pesan, bahkan terkdang dianggap penjelmaan dari para Opo atau Dewa-Dewi di Tanah Minahasa.
Burung pembawa pertanda dibedakan ke dalam dua jenis, yakni burung siang (weru endo) dan burung malam (wara wengi). Berikut adalah keterangan lengkapnya, yang disarikan dari buku Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara (1983) terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan:
Jenis suara burung siang adalah:
Sementara jenis suara burung malam adalah:
Selain burung, gerak-gerik sejumlah hewan lainnya juga memilki makna tersendiri, seperti misalnya ular. Beberapa gerak-gerik ular yang bisa dimaknai adalah, misalnya, menemukan ular melintas dari Barat ke Timur dan sebaliknya, atau menemukan ular dengan posisi kepala terangkat, dan lain-lain. Untuk memastikan makna dari setiap gerak-gerik hewan tersebut, bagi yang meyakini, bisa menanyakannya pada dukun (tonaas), dan sang Dukun biasanya akan memberikan keterangan, serta melakukan hal-hal yang diperlukan, misalnya untuk menghindari akibat sial yang ditimbulkan dari pengalaman orang terkait.
Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1175/makna-suara-burung-di-tanah-minahasa
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |