230 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
3 - Terteran
Ritual Ritual
Bali

Terteran ; tradisi perang api di Jasri ini berlangsung dua kali dalam setahun, bertepatanag dengan hari raya pengrupukan sehari sebelum Nyepi. Prosesi ini dalam rentetan upacara yadnya, 2 kelompok pemuda saling serang dengan melempar seikat obor dari daun kelapa,  tujuan ritual ini untuk melebur kejahatan dan malapetaka.   Tradisi unik kita bisa temukan di Kabupaten karangasem, salah satunya berkembang di desa Jasri yang dinamakan Terteran atau perang api. Prosesi tersebut berkaitan dengan upacara yadnya, digelar 2 tahun sekali (pada saat tahun genap) bertepatan di hari pengrupukan (sehari sebelum Nyepi). Kabupaten Karangasem selain memiliki objek wisata di Bali, juga sarat dengan beragam tradisi unik, seperti juga perang pandan di desa Tenganan, perang rotan di desa Seraya yang di kenal dengan gebuk Ende. Semuanya menjadi aset pariwisata yang mendongkrak pendapatan daerah.   Terteran sendiri berasa dari kata ter yang artinya menembak dan teer berarti...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Lukat Geni
Ritual Ritual
Bali

Lukat Geni ; populer juga dengan perang api, dirayakan oleh warga Puri Satria Kawan, Paksebali, Kec. Dawan, Kab. Klungkung, disaat malam pengrupukan sekali dalam setahun. ritual ini bertujuan untuk melepaskan ataupun mengurangi kekotoran dengan sarana api, sehingga bisa menetralisir kekuatan negatif dari alam dan menghilangkan sifat buruk   Memiliki banyak tradisi unik memperkaya budaya yang telah ada di Bali, sehingga selain objek wisata dengan pemandangan indah, keunikan budaya ini menambah minat kunjungan wisatawan ke Pulau Surga ini. Salah satu tradisi yang masih ada adalah Lukat Geni atau lebih populer dinamakan dengan perang api dirayakan oleh warga Puri Satria Kawan, Paksebali, Kec. Dawan, Kab. Klungkung. Pelaksanaan ritual ini bertepatan pada malam Pengrupukan, sehari sebelum Hari Raya Nyepi. Tradisi ini sempat vakum cukup lama, namun beberapa tahun terakhir ini, rutin dilaksanakan,  selain untuk kegiatan ritual juga untuk menjaga warisan budaya leluhur....

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Ngerebeg
Ritual Ritual
Bali

Ngerebeg : tradisi ini hanya digelar saat piodalan Pura Dalem Kahyangan Kedaton yang letaknya di objek wisata Alas Kedaton, menjelang akhir piodalan saat sore hari sebelum senja tiba, suara kentongan bertalu-talu dan sorak membahana oleh warga desa kukuh yang berkumpul pada halaman pura, mereka membawa lelontek, tomabak dan juga ranting pohon, setelah diperciki air suci, mereka melesat mengelilingi pura.   Daya tarik pulau Bali tidak hanya terbatas karena memiliki pemandangan alam indah, tapi juga karena keunikan budaya dan tradisinya. Seperti salah satunya yang digelar pada saat piodalan di Pura Kahyangan Kedaton, ada sebuah tradisi unik dan menarik dinamakan tradisi Ngerebeg, pelaksanaan upacara ini diikuti oleh semua warga pengempon pura, pada penanggalan kalender Hindu Bali, bertepatan pada hari Anggara (Selasa) wuku Medangsia.       Pura Dalem Kahyangan Kedaton tempat tradisi Ngerebeg digelar       Lokas...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Upacara Ngedeblag
Ritual Ritual
Bali

Saat kalian berlibur di Bali dan menemui orang-orang dengan dandanan seram dan wajah yang dicoret-coret itu bukan berarti sedang ada festival ‘Halloween’, melainkan sedang ada upacara Ngedebleg. Upacara ini hanya bisa kalian temui setahun sekali tepatnya di hari ‘Kajeng Kliwon’ yaitu saat menjelang peralihan sasih keenam (kalender Bali) dan hanya ada di desa Pekraman Kemenuh, Gianyar, Bali.   Awal mula lahirnya ritual ini adalah banyaknya bencana yang ada pada masa lalu, mulai dari bencana alam sampai wabah penyakit. Oleh karena itu dilakukan sebuah ritual yang dinamakan “Ngedebleg” dan diyakini dapat mengusir bencana dan wabah penyakit.   Prosesi upacara ini dilaksanankan mulai jam 12 siang, dan wajib diikuti oleh seluruh warga desa. Diawali dengan sembahyang bersama lalu berkeliling desa dengan mengarak sepasang ‘barong’ sembari membunyikan kentongan, gamelan, dan alat-alat lain yang sudah dipersiapkan oleh...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Ritual Agung Briyang
Ritual Ritual
Bali

Ritual ini dilaksanakan oleh warga desa Sidepta, Buleleng, Bali. Tidak seperti ritual lainnya yang biasa diadakan setiap tahun, ritual Agung Briyang ini hanya dilaksanakan 3 tahun sekali setiap bulan ‘penuh’ dalam bulan kesepuluh kalender Bali yang dipersembahkan untuk para leluhur desa sekaligus untuk menolak bala dari para roh jahat.   Ritual ini dimulai dengan para pria yang berdiri mengitari api di depan Pura Agung Candi, diikuti dengan para wanita yang membawa sesajen di kepala mereka. Ritual diawali dengan pembacaan do’a yang ditujukan untuk para dewa keselamatan sekaligus untuk mengusir roh jahat. Setelah itu para pria akan mulai membersihkan senjata mereka karena dipercaya hal itu dapat menangkal gangguan para roh jahat.   Walaupun ritual ini hanya dilaksanakan 3 tahun sekali tapi para warga desa Sidepta menjamin akan melestarikannya. Hal ini didasari oleh kasus pada tahun 1999, saat itu warga desa tidak melaksanakan ritual Agung B...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Tabuh Rah
Ritual Ritual
Bali

Tabuh Rah, adalah “taburan darah” yang didapat dari ayam yang diadu dan merupakan bagian dari prosesi suatu upacara bhuta yadnya. Pelaksanaan upacara Tabuh Rah ini dilakukan di areal Pura atau di tempat penyelenggaraan upacara yadnya dan yang pasti lagi tanpa menggunakan uang taruhan, jadi bebas dan bukan merupakan judi.         Sebagaimana disebutkan dalam konsep tattwa, dalam suatu pelaksanaan upacara yadnya tertentu, persembahan kepada para Bhuta yang lima (Pancamahabhuta) wajib dilakukan sebagai upaya ritual untuk mencapai harmonisasi bhuwana (agung-alit). Untuk itu dipersembahkan unsur-unsur bhuta sebagai elemen terciptanya dunia, yang satu diantaranya adalah zat cair. Kalau di bhuwana agung, zat cair itu berupa “air”, sedangkan di bhuwana alit, zat cair itu tidak lain dari “darah”. Dan untuk mendapatkan “darah” itu, dalam suatu upacara bhuta yadnya, dapat dilakukan dengan : 1. Memoton le...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Upacara Padudusan Alit
Ritual Ritual
Bali

Upacara Padudusan Alit dilakukan di Pura Samuantiga dengan iringan prosesi Tari Nampyog.  'Nampyog' ditarikan oleh para 'permas' serangkaian dengan prosesi 'siyat sampian' dan 'ida bhatara manca budal'. Para 'permas' ini menari sekitar 4 jam berkeliling natar pura yang cukup luas sebanyak 12 kali putaran.    Sumber: https://www.instagram.com/p/2WKzBRD6rW/

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Tradisi Mencabik Mayat
Ritual Ritual
Bali

"Mayat yang tengah digarap itu dicabik-cabik oleh warga menggunakan gigi, ada juga pakai tangan.   Setelah tiba di sungai dekat kuburan, pencabik melepaskan mayat dari joli untuk dipermainkan. Dibawa lari ke sana-sini. Setelah capek, barulah mayat dikremasi," kata I Ketut Darta.   Pria yang menjabat sebagai Kelian Dinas dan Adat Banjar Buruan, Desa Tampaksiring, Gianyar ini, mengatakan, pelaksanaan tradisi tersebut dilakukan setiap ada warga yang menghelat ritual ngaben secara personal.   "Di sini ada sistem ngaben kolektif dan ngaben pribadi. Bisa saja orang yang meninggal itu dikubur. Tapi kan itu juga harus sesuai dengan hari baik. Kalau tidak ada hari baik untuk mengubur mayat, maka harus ngaben langsung atau ngaben pribadi. Saat ngaben pribadi inilah, tradisi ngarap dijalankan," Disebut Ketut Darta, tidak ada sastra tertulis yang menjelaskan tentang keberadaan tradisi ini.   Namun, menurut penuturan para tetua di Banjar Bu...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Tradisi Meguak-guakan
Ritual Ritual
Bali

upacara sakral didesa Pujungan dimana dilakupan pada tutug ketelun di lebar karya sebelumnya diadakan pecaruan panggeleluar..dan dilanjutkan dengan tradisi magoawak gowakan. oleh daha dan truna   Muda dan mudi dari segala umur berjalan kaki demi berpartisipasi dalam acara meguak-guakan dalam menyambut hari raya Nyepi tahun Caka 1939   Bertempat di tanah lapang, muda mudi dari segala usia terlihat antusias mengikuti acara tersebut.   Sebanyak 12 orang berjajar membentuk ular, antara kelompok pria melawan kelompok wanita.   "Guak..guak..." begitulah yang leader kelompok ucapkan.   acara meguak-guakan ini merupakan acara yang rutin dalam menyambut hari Raya Nyepi di Desa Adat Pakraman Kintamani.   "Yang mengikuti acara ini adalah seluruh warga Desa Adat Pakraman Kintamani sebanyak 1.000 KK dengan total 4.000 lebih warga,"  Peserta dalam acara meguak-guakan ini bukan hanya warga asli dari Kintamani sa...

avatar
Sobat Budaya