18 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tradisi Potong Jari suku Dani
Ritual Ritual
Papua Barat

Untuk urusan keberanian saudara kita yang dari Ujung timur memang jagonya, walau berani senyum dan keramahan Papua pun juga terkenal di Nusantara. Di Lembah Baliem terdapat suku dari ribuan suku di Indonesia yang bernama suku Dani, orang Dani ini mengungkapkan kesedihan  karena salah satu keluarga meninggal dengan cara memotong jari mereka sendiri. Wooow.... saya  pribadi tidak bisa membayangkan bagaimana sakitnya, tapi itulah uniknya suku-suku di Indonesia, kalau tidak Unik bukan Indonesia namanya. Pemotongan jari ini melambangkan kepedihan dan sakit karena di tinggal keluarga tercinta. Benda untuk memotongnya pun tidak mengenal obat bius dan operasi, mereka biasa menggunakan parang,pisau , dan kapak, bahkan ada yang menggigit jari mereka sendiri sampai putus, bagaimana ada yang mau mencoba..

avatar
Nanang_tris
Gambar Entri
Tradisi Tato Suku Moi
Ritual Ritual
Papua Barat

Tradisi mentato tubuh dilakukan oleh Suku Moi di Sorong, Papua Barat.  Suku Moi mempunyai tato bermotif khas yang diperkenalkan oleh penutur Austronesia dari Asia Tenggara yang bermigrasi ke wilayah Sorong, Papua Barat, pada jaman neolitik.  Motifnya berupa motif geometris atau garis-garis melingkar serta titik-titik berbentuk segitiga kerucut atau tridiagonal yang dibariskan . Mereka membuat tato dengan mencelupkan duri pohon sagu atau tulang ikan ke campuran arang halus (yak kibi) dan getah pohon langsat (loum), lalu menusukkannya ke bagian tubuh seperti dada, pipi, kelopak mata, betis, pinggul dan punggung. Desain tato disesuaikan dengan luas sempitnya bagian tubuh yang hendak ditato, misalnya tato di hidung akan mengikuti bentuk hidung.   https://www.kaskus.co.id/thread/56d6b6661cbfaae6178b4567/3-tradisi-tato-paling-sangar-ini-ternyata-berasal-dari-suku-asli-indonesia/ http://www.antaranews.com/berita/352871/tradisi-tato-suku-moi-papu...

avatar
Apriyani Ekowati
Gambar Entri
Samson atau Sasi
Ritual Ritual
Papua Barat

Secara harfiah Samsom dalam bahasa Suku Matbat yang berarti larangan. Tradisi Samsom merupakan sebuah aturan bersama bahwa masyarakatnya dilarang mengganggu satu wilayah dalam kurun waku tertentu. Ritual Samsom dilaksanakan setahun sekali selama kurun waktu enam hingga tujuh bulan lamanya. Ritual Samsom ini di pimpin oleh tokoh masyarakat yang disebut Mirinyo. Pelaksanaan upacara adat di mulai ketika seorang Mirinyo membacakan mantra yang ditunjukan kepada para penjaga laut. Suku Matbat percaya bahwa para penjaga laut itulah yang memberikan kesuburan kepada mahluk hidup laut sehingga hasilnya akan berlimpah.    Mantra-mantra dibacakan saat matahari terbit, Mirinyo berdiri di depan kampung dan menghadap laut lalu menancapkan tanda larangan yang disebut Gasamsom. Tanda larangannya berupa batang pohon salam yang daunnya di pangkas. Cabang dan rantingnya dibiarkan utuh untuk menggantungkan sesajen seperti Sababete berupa rokok, pinang, tembakau, dan carik-carik k...

avatar
Yoki
Gambar Entri
PESTA BAKAR BATU
Ritual Ritual
Papua Barat

Pesta Bakar Batu Pesta Bakar Batu mempunyai makna tradisi bersyukur yang unik dan khas. dan merupakan sebuah ritual tradisional Papua yang dilakukan sebagai bentuk ucapan syukur atas berkat yang melimpah, pernikahan, penyambutan tamu agung, dan juga sebagai upacara kematian. Selain itu, upacara ini juga dilakukan sebagai bukti perdamaian setelah terjadi perang antar-suku. Sesuai dengan namanya, dalam memasak dan mengolah makanan untuk pesta tersebut, suku-suku di Papua menggunakan metode bakar batu. Tiap daerah dan suku di kawasan Lembah Baliem memiliki istilah sendiri untuk merujuk kata bakar batu. Masyarakat Paniai menyebutnya dengan gapii atau 'mogo gapii', masyarakat Wamena menyebutnya kit oba isago, sedangkan masyarakat Biak menyebutnya dengan barapen. Namun tampaknya barapen menjadi istilah yang paling umum digunakan. Pesta Bakar Batu juga merupakan ajang untuk berkumpul bagi warga. Dalam pesta ini akan terlihat betapa tingginya solidaritas dan kebersamaan masyarakat Papua. M...

avatar
Raejepsies
Gambar Entri
K'bor dan Aro Era Tu Ura, Upacara Menjelang Dewasa Anak Papua Barat
Ritual Ritual
Papua Barat

Upacara menjelang dewasa ini berlaku untuk anak laki-laki dan perempuan. Upacara yang dilaksanakan untuk anak laki-laki disebut  k’bor . Inti dari upacara ini adalah sama dengan upacara khitan dalam agama Islam.    Sebelum melaksanakan upacara ini, anak dikurung dalam sebuah bilik selama sembilan hari. Badannya ditutupi tikar. Pada saat pelaksanaan upacara, anak tersebut dikhitan oleh seorang dukun khitan. Selesai dikhitan dia harus masuk kembali ke dalam bilik. Makanannya diantar oleh seseorang yang harus memalingkan mukanya ketika memberikan makanan.    Untuk anak perempuan diadakan upacara  aro era tu ura . Upacara ini dilakukan untuk anak yang berusia 3-5 tahun. Seorang dukun ( aebe siewi ) akan melubangi daun telinga dan cuping hidung anak tersebut. 

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Tompor Magk (Pernikahan Adat Suku Mbaham)
Ritual Ritual
Papua Barat

Upacara pernikahan merupakan sesuatu yang sakral. Mengikat dua insan dalam perjanjian suci. Suku Mbaham merupakan suatu suku yang mendiami Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat. Dalam upacara pernikahan suku Mbaham ada beberapa prosesi. Yang pertama adalah Nahahara atau dikenal juga ramah tamah yang bertujuan untuk saling mengenal antara keluarga mempelai laki-laki dan mempelai perempuan. Dalam acara ramah tamah ini, pihak laki-lakilah yang mengunjungi kediaman perempuan. Setelah Nahahara, maka mempelai laki-laki akan menyiapkan undangan, yang dikenal juga sebagai Mahi Ngkoja. Undangan ini dibungkus oleh tembakau (Mahi Tuni) yang diolah sendiri oleh mama-mama dari keluarga laki-laki serta daun nipah (Pandoki). Undangan ini dibagikan kepada seluruh kerabat dan keluarga untuk menentukan tempat dan waktu pernikahan. Setelah seluruh keluarga menerima undangan dalam bentuk bungkus tembakau serta mengetahui tempat dan waktu pernikahan, gong (Mongmongka) akan dipukul untuk menanda...

avatar
Oskm18_16818175_hilma
Gambar Entri
K'bor
Ritual Ritual
Papua Barat

nti dari upacara ini adalah sama dengan upacara khitan dalam agama Islam. Sebelum melaksanakan upacara ini, anak dikurung dalam sebuah bilik selama sembilan hari. Badannya ditutupi tikar. Pada saat pelaksanaan upacara, anak tersebut dikhitan oleh seorang dukun khitan. Selesai dikhitan dia harus masuk kembali ke dalam bilik. Makanannya diantar oleh seseorang yang harus memalingkan mukanya ketika memberikan makanan.  Sumber: https://www.senibudayaku.com/2018/02/upacara-adat-papua-barat.html

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Aro Era tu Ura
Ritual Ritual
Papua Barat

Upacara ini dilakukan untuk anak yang berusia 3-5 tahun. Seorang dukun (aebe siewi) akan melubangi daun telinga dan cuping hidung anak tersebut.  Sumber: https://www.senibudayaku.com/2018/02/upacara-adat-papua-barat.html

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Sasi Nggama, Perlindungan Adat di kaimana untuk Sumber Daya Laut
Ritual Ritual
Papua Barat

Masyarakat adat di Kabupaten Kaimana, Provinsi  Papua Barat khususnya di  kampung Siawatan Distrik Teluk Etna melaksanakan prosesi adat bernama Sasi Nggama atau bentuk penjagaan masyarakat adat terhadap sumber daya alam di laut. Selain di Siawatan, Sasi Nggama biasa dilaksanakan di kampung/pulau Namatota, Distrik Kaimana Kota; dan kampung/pulau Adijaya, kampung Adijaya dan kampung Kambala (pulau Besar). Ketiga kampung tersebut ada di Distrik Buruway. Khusus pada prosesi yang dilaksanakan di Siawatan, masyarakat adat setempat melaksanakan pembukaan Sasi yang sudah berlangsung selama empat tahun. Sasi dilaksanakan dengan berfokus pada pemanfaatan biota laut seperti lola ( Trochus niloticus ), teripang ( Holothuroidea ), dan siput batu laga ( Turbo marmoratus ). Masyarakat dilarang mengambil lola, teripang, dan batulaga selama 11 bulan dalam setahun. Hanya pada masa tertentu, umumnya musim angin barat antara Maret dan Mei, masyarakat boleh memanen hewan-hewan laut ber...

avatar
Aze