Museum Graha Widya Patra Komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII ) , Jakarta Timur (13560 ) Telp. : (021) 8401686 / 9301 / 8418 Faks. : (021) 8408417 Museum Minyak dan Gas Bumi “Graha Widya Patra” (Gawitra) terletak di bagian timur Taman Mini Indonesia Indah berdekatan dengan Taman Burung dan Museum Listrik dan Energi Baru . Pembangunan Museum Migas menandai peringatan 100 tahun industri minyak dan gas bumi Indonesia, merupakan sumbangan masyarakat perminyakan Indonesia demi melestarikan dan mewariskan nilai-nilai juang kepada generasi penerus untuk peningkatan ilmu dan teknologi. Gedung utama berbentuk anjungan lepas pantai dengan dua bangunan pendukung berbentuk gilig menyerupai tangki minyak, disebut Anjungan Eksplorasi dan Anjungan Pengolahan. Ruang pamer terdapat di gedung utama dan di anjungan eksplorasi. Pameran di gedung utama mengenai sejarah industri perminyakan. Di ruan...
Museum Polri Jl. Trunojoyo No. 3 Kebayoran Baru – Jakarta Selatan Telp. : (021) 7210654 Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terbentuk dari perjalanan sejarah yang panjang dari masa penjajahan kolonial dan masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Di awal kelahirannya, Polri tidak saja harus menjalankan tugas pemolisian sebagai pelindung dan penjaga ketertiban masyarakat tetapi juga mendapat tugas sebagai kekuatan perang dalam perjuangan bersenjata mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dalam perjalanan sejarah Indonesia, Polri turut berperan menumpas berbagai pemberontakan kelompok separatis dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di masa kepemimpinan Presiden Soekarno, Polri terlibat dalam operasi tempur seperti operasi Trikora dan Dwikora. Di masa kepemimpinan Presiden Soeharto (1967 – 1998), Polri menjadi bagian dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dan terlibat dalam b...
Sumber : Arsip Museum Nasional Indonesia Museum Komodo yang dibangun mulai tanggal 1 Oktober 1975 sampai dengan 1 Juli 1976 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1978 oleh Presiden Soeharto. Dengan menempati lahan seluas 10.120 meter persegi dengan luas bangunan 1.500 meter persegi museum ini bertemakan dunia satwa Indonesia. Dengan arsitektur bangunan berbentuk Komodo membuat tempat ini mudah dicari. Bentuk satwa Indonesia yang dipamerkan sebagian berbentuk awetan dan sebagian satwa hidup. Lebih dari 150 jenis satwa awetan yang dikoleksi museum ini. Masing-masing diletakkan dalam ruang kaca. Penyajian jenis satwa dalam pameran tersebut di bedakan berdasarkan kelompok persebarannya yakni dari barat ke timur yang menunjukkan persebaran dari Sumatera hingga Papua. Juga dikelompokkan berdasarkan habitatnya yakni dari pantai hingga gunung.
aat Gedung Kantor Pusat PERUMTEL di Jl. Japati, Bandung sedang dibangun, timbul ide untuk meletakkan barang-barang dokumentasi telekomunikasi di lantai dasar gedung tersebut untuk dipamerkan. Ide ini kemudian berkembang, karena para pimpinan PERUMTEL pada saat itu menghendaki agar barang-barang tersebut dapat dinikmati oleh masyarakat umum dalam sebuah museum yang representatif. Lalu, pada tahun 1987 dibentuk tim untuk mengkaji banding permuseuman ke Amerika, Jepang dan beberapa negara Eropa lainnya. Tim ini kemudian membuat proposal lengkap dangan maket bangunan. Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi (Menparpostel) Soesilo Soedarman melalui Surat Keputusan Menteri Nomor KM49/KP403/MPPT-88 menunjuk Ir. Willy Moenandir sebagai Kepala Proyek Pembangunan Museum Telekomunikasi. Sumber : Arsip.Museum Nasional Indoensia Pada tanggal 27 September 1989 dilakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan fisik gedung oleh Menparpostel...
Museum Olahraga Nasional Kepala Museum : Drs. Waluyono, M.M Alamat : Jl. Raya Taman Mini Indonesia Indah Jakarta Timur Telp : (021) 8401685 Email : '); document.write(addy93930); document.write(' '); //-->/n '); //--> This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. '); //--> "> mornas_kemenpora@yahoo.co.id Museum ini didirikan pada 4 Oktober 1987 yang dimana peletakan batu pertama dilak...
Museum Purna Bhakti Pertiwi (MPBP) didirikan atas prakarsa Ibu Tien Soeharto sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan penghargaan yang tinggi atas dukungan masyarakat Indonesia dan mancanegara kepada Bapak Soeharto, Presiden RI ke-2. Museum yang terletak di Jalan Taman Mini I Jakarta Timur ini, dibangun oleh Yayasan Purna Bhakti Pertiwi selama 5 tahun (1987 hingga 1992) di atas areal seluas 19,73 hektar dan diresmikan pembukaannya pada tanggal 23 Agustus 1993 oleh Presiden Republik Indonesia, Soeharto. Secara garis besar MPBP terdiri dari bangunan utama, bangunan penunjang, dan tata ruang luar. Bangunan utama seluas 25.000 m² terdiri dari ruang perjuangan, ruang utama, ruang khusus, ruang asthabrata dan perpustakaan. Sumber : http://kekunaan.blogspot.com/2012/07/museum-purna-bhakti-pertiwi.html
Museum Manggala Wanabhakti Komplek Gedung Manggala, Jl. Gatot Subroto Telp. : (021) 5703246, 5703265, ext 5569, 5166 Faks. : 021 5710450 Museum Manggala Wanabakti diresmikan pada tanggal 24 Agustus 1983 oleh Presiden RI. Memiliki koleksi sebanyak 736 artefak mengenai gambaran sejarah kehutanan. Artefak-artefak tersebut ditampilkan didalam dan diluar gedung. Artefak yang terdapat didalam gedung disusun dalam 9 vitrin, dan 5 diorama tipe hutan di Indonesia berupa: hutan alam, hutan jati, hutan pinus, hutan agathis, dan hutan payau lengkap dengan keadaan lingkungannya seperti adanya binatang-binatang yang tinggal di wilayah hutan tersebut. Museum ini memiliki fungsi untuk mendokumentasikan segala kegiatan di bidang kehutanann yang bernilai sejarah dari zaman ke zaman, memberikan unsur edukasi, informasi, dan rekreasi kepada para pengunjung, berunsur ilmiah sehingga menunjang pengembangan ilmu pengetahua...
Sumber : Arsip Museum Nasional Museum Taman Prasasti mungkin masih terdengar asing bagi kebanyakan warga Jakarta. Padahal di balik tempat inilah sejarah kota tua Jakarta tertanam pada nisan tokoh-tokoh Belanda. Saat tim Liputan6.com berkunjung, yang ditulis pada Jumat (30/10/2015), suasana museum bekas kuburan ini terasa mistis. Setiap pengunjung seolah dibawa ke dalam dunia imajinasi yang bernuansa muram, suasana kematian, duka, haru, dan suram bersatu. Museum Taman Prasasti merupakan cagar budaya peninggalan kolonial Belanda. Dahulu, Museum Taman Prasasti merupakan pemakaman umum bernama Kebon Jahe Kober yang dibangun pada akhir abad 18 tepatnya pada 1795. Namun pada 1977, Pemakaman Kebon Jahe Kober resmi dijadikan museum oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin dan menjadi museum yang dibuka untuk umum dua tahun setelahnya. Semenjak menjadi museum semua tulang jasad yang pernah dikebumikan di sini telah direlokasi. Museum Taman Prasasti mempunyai ribuan kolek...
Sumber : Arsip Museum Nasional Museum ini terdiri dari 3 Lantai dimana masing-masing lantai memiliki tema yang berbeda. Lantai Pertama bertemakan hal-hal yang berhubungan dengan sejarah informasi & komunikasi dalam bidang Perfilman, Penyiaran & Pers beserta penjelasannya masing-masing. Pada saat Traveler masuk Traveler akan langsung melihat sebuah replika pohon bernama Pohon kehidupan. Pohon Kehidupan yang ditanam terbalik ini adalah pohon yang diartikan sebagai lambang bahwa kebenaran itu walaupun diputarbalikkan akan tetap merupakan kebenaran jua. Di lantai ini terbagi dalam bermacam sesi yaitu Sesi Radio, Televisi, Penerangan Umum dan Pers & Grafik. Oh iya di depan pintu masuk juga ada sebuah Media Center ya kalau Traveler ingin mencoba Browsing-browsing iseng sudah disediakan secara gratis. Sumber : http://letsgo2museum.blogspot.com/2015/06/museum-penerangan.html