Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Museum DKI Jakarta Jakarta
Museum Telekomunikasi
- 29 Desember 2018

aat Gedung Kantor Pusat PERUMTEL di Jl. Japati, Bandung sedang dibangun, timbul ide untuk meletakkan barang-barang dokumentasi telekomunikasi di lantai dasar gedung tersebut untuk dipamerkan. Ide ini kemudian berkembang, karena para pimpinan PERUMTEL pada saat itu menghendaki agar barang-barang tersebut dapat dinikmati oleh masyarakat umum dalam sebuah museum yang representatif.

Lalu, pada tahun 1987 dibentuk tim untuk mengkaji banding permuseuman ke Amerika, Jepang dan beberapa negara Eropa lainnya. Tim ini kemudian membuat proposal lengkap dangan maket bangunan.
Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi (Menparpostel) Soesilo Soedarman melalui Surat Keputusan Menteri Nomor KM49/KP403/MPPT-88 menunjuk Ir. Willy Moenandir sebagai Kepala Proyek Pembangunan Museum Telekomunikasi.
 


Pada tanggal 27 September 1989 dilakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan fisik gedung oleh Menparpostel Soesilo Soedarman. Luas tanah yang dialokasikan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebanyak 2,36 hektar. Bangunan induk yang berfungsi sebagai ruang pameran seluas 4.872,8 m².

Museum Telekomunikasi (Mustel) yang terletak di Jalan TMII No. 1 Jakarta Timur ini, akhirnya diresmikan oleh Presiden RI, Soeharto, pada 20 April 1991.
 
Koleksi Museum Telekomunikasi                    
Untuk melihat pameran secara utuh dan berurutan, pengunjung dapat memulainya dari lantai IV (Zona 1) setahap demi setahap menuju ke lantai I (Zona VI). Alur bangungan gedung ini adalah melingkar.
Koleksi yang dimiliki oleh Museum Telekomunikasi ini meliputi alat komunikasi masa lalu, alat komunikasi masa kini dan alat komunikasi masa depan.
Lantai IV memamerkan tampilan materi peraga introduksi dan konvensional. Introduksi, meliputi panel misi visi Mustel-TMII, panel tujuan Mustel-TMII, panel filosofi gedung Mustel-TMII, panel pengertian dasar dan komunikasi dan telekomunikasi. Sedangkan yang konvensional menampilkan pra elektrik ,meliputi panel komunikasi tradisional, peragaan komunikasi bunyi-bunyian (pukul, tiup), dan peragaan alat komunikasi isyarat (semaphone).
Lantai III menyajikan tampilan peraga konvensional tapi yang elektrik, seperti simulasi telegraph morse, simulasi telepon manual, diorama pemancar perjuangan dan YBJ-6.
Lantai II menyajikan tampilan peraga modern, baik yang analog maupun yang digital. Yang analog meliputi simulasi sentral teleprinter TW-39, simulasi sentral telepon otomat, maket jaringan telekomunikasi nasional dan maket SKGM serta hambur tropos. Sedangkan yang digital meliputi panel konfigurasi STKB konvensional dan STKB cellular, konfigurasi rural telekomunikasi, panel ISDN (Integrate System Digital Network), simulasi internet dan pasopati (multimedia), simulasi STDI-K, sampel produk inti panel konfigurasi sistem komunikasi internasional (SKI), maket Geo Stationary Orbit (GSO), simulasi video tex, panel miniatur intelsat dan inmarsat, diorama stasiun pengendali utama SKSD Cibinong, miniatur generasi satelit PALAPA dan satelit TELKOM 1, panel satelit domestik, maket stasiun bumi kecil, dan miniatur roket peluncur.
Lantai I memamerkan tampilan materi peraga futuristik, seperti simulasi pesawat videophone, jenis dan model V-Phone Cellular, panel konfigurasi cyber net serta sistem satelit iridium.
 
Manfaat Museum Telekomunikasi
Museum Telekomunikasi sebagai Pusat Informasi Teknologi Telekomunikasi dan merupakan monumen yang bersifat dinamis, yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang:
  •           Perkembangan teknologi pertelekomunikasian Indonesia.
  •            Peranan telekomunikasi dalam menunjang perjuangan dan pembangunan bangsa.
  •       Keberhasilan pembangunan di bidang telekomunikasi dalam rangka pembangunan nasional dan peran sertanya mewujudkan Wawasan Nusantara.
Berbagai aspek informasi yang ingin dicapai adalah:
 
a.       Aspek Sejarah
Menginformasikan tentang sejarah perkembangan pertelekomunikasian di Indonesia dan mewariskan kepada generasi muda atas nilai kejuangan keperansertaan insane pertelekomunikasian di Indonesia pada Masa Pra Kemerdekaan, Masa Perang Kemerdekaan, Masa Awal Kemerdekaan, Masa Orde baru dan Masa Depan Telekomunikasi Dunia.
 
b.      Aspek Pendidikan/Penelitian
Memberikan layanan pemanduan pada semua pihak yang akan melakukan penelitian dan pendidikan di bidang telekomunikasi.
 
c.       Aspek Teknologi
Memberikan gambaran kepada masyarakat luas tentang perkembangan teknologi telekomunikasi di Indonesia.
 
d.      Aspek Pengembangan Pariwisata
Dengan menyatunya lokasi Museum Telekomunikasi di pusat wisata TMII diharapkan Museum Telekomunikasi di Indonesia dapat berperan serta dalam pengembangan pariwisata dalam paket sajian acara customer education-nya.
 
e.      Aspek Promosi
Memberikan layanan promosi produk barang/jasa telekomunikasi dalam kegiatan edutainment-nya.
 
Fasilitas Penunjang Museum Telekomunikasi

Museum Telekomunikasi memiliki sejumlah fasilitas penunjang yang bisa digunakan oleh khalayak, seperti lapangan hijau terbuka, ruang theatre, ruang rapat dan pangungg untuk mendemokan segalas sesuatu kepada masyarakat.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline