Kompleks Candi Kembarbatu merupakan salah satu candi di Kawasan Cagar Budaya Muarajambi dengan luas lahan Candi Kembarbatu 59 m x 63 m. Secara geografis berada pada 01 °28'39.7" LS dan 1 03°40'15.2" BT. Komponen Kompleks Candi Kembarbatu antara lain: 1 candi induk, 5 perwara yang telah dipugar, 2 perwara yang belum dipugar, 2 struktur bangunan yang belum diketahui fungsinya, pagar keliling, gapura dan parit keliling. Secara keseluruhan komponen bangunan yang ada di Kompleks Candi Kembarbatu terbuat dari bata. Arah hadap candi induk menghadap ke timur, perwara I menghadap ke timur-barat, perwara II dan V menghadap ke timur, dan perwara Ill dan IV menghadap ke utara. Candi-candi yang terdapat di kompleks Candi Kembarbatu sebagai berikut: candi induk 11,39 m x 11,33 m x 2,82 m, Perwara 111,60 m x 11m x 1,86 m, Perwara 113,75 m x 3,45 m x 1,30 m, Perwara Ill 8,09 m x 5,79 m x1,46 m, Perwara IV 12,32 m x 12,17 m x 0,65 m, Perwa...
Candi Kedaton terletak 103°38'39.3" BT dan 01°28'40.2" LS. Kompleks Candi Kedaton merupakan bangunan terbesar diantara gugusan candi-candi di dalam Kawasan eagar Budaya Muarajambi, dengan luas lahan 43000 m2. Candi ini meliputi bangunan induk, perwara, gapura utama, dan pagar. Bangunan induk berukuran 26,10 x 26,10 x 5,95 m, di bagian dalam bangunan teris1 batu kerakal dari jenis kuarsa, obsidian, kaldeson, andesit, dan konglomerat. Pada gapura utama yang berukuran 15,65 x 13,51 x 3,45 m, di sisi selatan terdapat 2 makara dengan tulisan yang dipahat dalam bahasa Jawa Kuno dan di sisi utara terdapat 1 makara. Tulisan pada makara dalam aksara "Kadiri Kuadrat" yang berasal sekitar abad XI masehi. Makara sisi selatan sebelah barat terdapat 2 baris tulisan dalam bahasa aksara Jawa Kuno dengan bunyi: [1] || pamursitanira mpu ku [2] suma || 0 \\ ~ dan makara sisi selatan sebelah timur terdapat tulisan dengan...
Kompleks Candi Gedong I terletak pada titik koordinat 01 o 28'33.48" LS dan 103 o 39'32.89" BT. Kompleks candi yang berdiri di lahan seluas 5.525 m 2 ini telah dipugar pada tahun 1998. Benda-benda purbakala di lokasi candi ini antara lain enam buah umpak batu, pecahan arca, sejumlah bata berhias dan bertulis, pecahan genteng. Selain itu juga ditemukan pecahan Cina masa Dinasti Sung (abad 10-13 M), Yuan (abad 15-16 M), Ming (abad 14-17 M) dan Ching (17-20 M), serta pecahan kaca kuno yang kemungkinan berasal dari Timur Tengah dan India.
Kompleks candi ini memiliki luas berukuran 75 m x 67,5 m. Di halaman tersebut berdiri bangunan induk berukuran 9 m x 9 m dan sebuah perwara. Dari lokasi ini ditemukan arca gajah yang di atas punggungnya dinaiki singa (Arca Gadjahsingha). Arca ini terbuat dari batu pasiran dan sekarang tersimpan di Gedung Koleksi Percandian Muarajambi. Di dalam kompleks Candi Gedong II yang telah mengalami pemugaran pada gapura candi. Candi Gedong II dibatasi kebun, kecuali sisi bagian timur terdapat Candi Gedong I. Candi ini terletak pada 01 o 28'32.76" LS dan 103 o 39'27.97" BT.
Kolam Telagorajo ditemukan pada pertengahan tahun 1970. Kepastian tentang kegunaannya jelas, namun dapat disimpulkan bahwa kolam ini berhubungan dengan reservoar untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat kuno. Dibutuhkan penelitan lebih jauh untuk mengetahui kegunaannya. Telagorajo adalah simbol makroskosmik dan mikroskosmik dalam agama Budha, dimana sebuah kolam melambangkan samudera. Kolam ini terletak 100 meter tenggara Candi Gumpung, pada 01 o 28'41.6" LS dan 103 o 40'8.0" BT. Kedalamannya sekitar dua sampai tiga meter dari permukaan tanah sekarang. Jika diukur gundukan tanah yang mengelilingi, kedalamannya mencapai tiga hingga empat meter.
PENAMAAN PINISI Sebelum tercipta Pinisi (akhir abad ke-19), di Sulawesi-Selatan telah ada beberapa macam jenis perahu yang digunakan oleh penduduk pesisir untuk berbagai keperluan dan kegiatan sehari-hari. Karena tuntutan kebutuhan yang semakin berkembang, alat transportasi tersebut terus menerus mengalami perubahan (modifikasi), baek daris segi teknik pembuatannya maupun jenis dan kapsitasnya. (Muhammad Arid Saenong. 2013) Di sulawesi selatan alat transportasi air yang mula-mula tercipta setelah penggunaan rakit ialah perahu yang terbuat dari batang kayu besar yang dikeruk dan biasa disebut perahu lesung. Seiring dengan tuntutan kebutuhan, maka diperkirakan pada abad ke-16 barulah tercipta perahu yang lebih besar yang disusun dari kepingan-kepingan papan. (Muhammad Arif Saenong. 2013) Menurut Zulengka Tangallilia dari analisa kacamata awam, ini terjadi jauh sebelum masa-masa itu dimana ditemukannya situs-situs liang di pinggiran pantai tempat manusia prasejarah Bulu...
Bandung merupakan kota yang memiliki hawa yang cukup sejuk. Oleh karena itu, Bandung seringkali dijadikan tempat penghilang penat setelah melakukan pekerjaan di kota-kota yang besar, seperti Jakarta. Di kota tersebut Anda juga dapat melakukan kegiatan belanja karena banyak sekali toko-toko ataupun distro yang menjual baju, celana, sepatu, dan lain sebagainya. Selain itu, di kota ini juga terkenal akan para wanitanya yang memiliki paras yang cukup cantik.Namun, ketika Anda berkunjung kekota ini dan tidak memiliki siapapun di sana. Pastinya, Anda akan mencari sebuah tempat menginap. Pilihan yang tepat untuk menginap adalah di sebuah hotel. Terdapat hotel bintang 4 yang ada di Bandung yang mungkin saja dapat Anda jadikan pilihan sebagai tempat penginapan Anda yaitu Novotel Bandung . Berikut ini adalah harga harga per malam yang ditawarkan oleh hotel tersebut. 1. SUPERIOR Harga per malam untuk menginap di kamar tipe ini dimulai dari harga Rp. 715.000 2. TWIN SUPERIOR Harg...
Gua Sunyaragi adalah sebuah gua yang berlokasi di kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon dimana terdapat bangunan mirip candi yang disebut Gua Sunyaragi, atau Taman Air Sunyaragi, atau sering disebut sebgaai Tamansari Sunyaragi. Nama "Sunyaragi" berasal dari kata "sunya" yang artinya adalah sepi dan "ragi" yang berarti raga, keduanya adalah bahasa Sanskerta . Tujuan utama didirikannya gua tersebut adalah sebagai tempat beristirahat dan meditasi para Sultan Cirebon dan keluarganya. Kompleks tamansari Sunyaragi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu pesanggrahan dan bangunan gua. Bagian pesanggrahan dilengkapi dengan serambi, ruang tidur, kamar mandi, kamar rias, ruang ibadah dan dikelilingi oleh taman lengkap dengan kolam. Bangunan gua-gua berbentuk gunung-gunungan, dilengkapi terowongan penghubung bawah tanah dan saluran air. Bagian luar kompleks aku bermotif batu karang da...
Dinding tinggi bercat putih di kompleks Makam Sunan Gunung Jati permukaannya nyaris penuh berhiaskan keramik Tionghoa asli dengan hiasan batu beraneka warna yang bertebaran di sana sini. Sangat menawan dan indah. Dibalik dinding putih elok bertabur keramik ini terdapat makam Pangeran Radja Sulaeman, Sultan Sepuh IX Kesultanan Cirebon. Keramik piring dan bentuk bulatan lebih kecil yang mengelilinginya di lingkungan makam itu konon dibawa oleh Putri Ong Tien Nio, istri Sunan Gunung Djati yang berasal dari Negeri Tiongkok. Keramik yang telah berusia ratusan tahun itu warnanya terlihat belum juga pudar dan tampaknya terawat dengan cukup baik. Alkisah, tahun 1479, Syarif Hudayatullah alias Sunan Gunung Jati pergi ke negeri China untuk menyebarkan agama Islam. Ia pergi ke wilayah China yang bernama Nan King. Di sana, ia bergelar Maulana Isnanul Kamil. Penyebaran agama Islam di Tiongkok oleh Sunan gunung Jati sempat menuai konflik. Namun, dari konflik itulah, sang sunan bertem...