Situs Biaro/Candi Tandihat II berada di Desa Tandihat, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatera Utara. Secara astronomis, situs ini berada di koordinat 1º22’42.0”N 99º45’20.7”E dengan luas areal ± 2.400 m2 dan luas bangunan + 20 m2. Batas-batas situs, antara lain: sebelah Utara berbatasan dengan jalan setapak, sebelah Selatan berbatasan kebun sawit, sebelah Barat berbatasan dengan kebun sawit dan sebelah Timur berbatasan dengan kebun sawit. Situs ini telah teregistrasi sebagai Cagar Budaya dengan nomor RNCB.20111017.04.000416 dan telah mendapatkan penetapan dari kementerian dengan SK Menteri NoPM.88/PW.007/MKP/2011 dan pada saat ini dikelola oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Aceh. Situs Biaro/Candi Tandihat II dalam kondisi terawat, memiliki fasilitas pelindungan berupa pagar situs, papan nama situs, papan larangan, meunasah dan juru pelihara. Candi Tandihat II/Joreng Belanga II terletak di Desa Tand...
Candi Sipamutung (Biaro Sipamutung) adalah salah satu candi bercorak Buddha peninggalan Kerajaan Pannai di Kompleks Percandian Padanglawas . Secara administratif, candi ini terletak di Desa Siparau Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padanglawas, Provinsi Sumatra Utara. Sekitar 40 kilometer dari ibukota Kabupaten Padanglawas, Sibuhuan atau sekitar 70 kilometer dari Kota Padangsidimpuan dan 400 kilometer dari Medan, Ibukota Provinsi Sumatra Utara. Secara geografis, Candi Sipamutung terletak di tepi Sungai Barumun yang membelah dataran rendah Padanglawas. Bangunan ini diperkirakan berdiri pada abad 11. Candi Sipamutung dan candi lainnya di Kompleks Percandian Padanglawas mulai diteliti oleh para ilmuwan Belanda di akhir abad ke 19 Masehi dan abad ke 20 Masehi seperti Schnitger , Van Den Bosch, Franz Junghun, von Rosenberg , Kerkhoff dan van Stein Callenfels . Sebagian besar hasil penelitian mereka dipublikasikan oleh Oudheidkundig Verslag . Publikasi paling lengkap dipero...
Candi Jabung adalah salah satu candi hindu peninggalan kerajaan Majapahit. Candi hindu ini terletak di Desa Jabung , Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Struktur bangunan candi yang hanya dari bata merah ini mampu bertahan ratusan tahun. Menurut keagamaan, Agama Budha dalam kitab Nagarakertagama Candi Jabung di sebutkan dengan nama Bajrajinaparamitapura . Dalam kitab Nagarakertagama candi Jabung dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk pada lawatannya keliling Jawa Timur pada tahun 1359 Masehi. Pada kitab Pararaton disebut Sajabung yaitu tempat pemakaman Bhre Gundal salah seorang keluarga raja. Candi Jabung berdiri di sebidang tanah berukuran 35 meter x 40 meter. Pemugaran secara fisik pada tahun 1983-1987, penataan lingkungan luasnya bertambah 20,042 meter persegi dan terletak pada ketinggian 8 meter di atas permukaan air laut. Situs terdiri dari dua bangunan utama yang terdiri atas satu bangunan besar dan yang satu bangunan kecil dan biasa disebut "Candi Sudut...
Situs Candi Wonorejo terletak di Dusun Santan, Desa Wonorejo, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun Jawa Timur . Di lokasi ini awalnya gundukan tanah yang ditumbuhi 2 pohon besar, nangka dan spreh. Di bawah pohon ada sebuah altar batu tempat sesaji, karena tempat di anggap punden oleh masyaraakat dsn Santan (Punden adalah tempat danyang atau yang babat pertama wilayah ini) Awal ditemukannya Candi, Pada malam hari Jum`at wage ,30 Juni 1989 sesepuh desa, yaitu Bapak Sukarto Simun mendapat wangsit dari seorang kakek, bernama Buyut Resi Santanu Murti atau disebut juga Mbah Buyut Bejo, dalam mimpi Pak Karto disuruh mendirikan rumahnya, “degno omahku” pesan Ki Buyut, Bapak Sukarto Simun dituntun menuju lokasi Punden Dsn Santan. Keesokan harinya Pak Sukarto Simun mencari cari apa yang dimaksud dalam mimpi, kemudian menggali tanah gundukan kira-kira 1,5 meter dan menemukan batu yang miring, kemudian datang pula Bapak Lurah Wonorejo dan Lurah Kuncen, mendukung pen...
Candi Dorok yang ditemukan di Dusun Dorok, Desa Manggis, Kecamatan Puncu - Kabupat en Kediri ini, terbuat dari batu bata, seperti umumnya candi-candi di wilayah Jaw a Timur . Dikarenakan telah terkubur cukup lama dan belum dilakukannya renovasi mengakibatkan batu penyusun candi ini tampak berwarna putih seperti warna tanah yang ada disekitarnya dan banyak ditumbuhi lumut pada bagian dasarnya. Bangunan candi ini terletak dibawah permukaan tanah sedalam 3 meter. Candi Dorok ditemukan oleh seorang petani secara tidak sengaja saat hendak menanam bibit pohon Melinjo di pekarangan rumahnya. Saat menggali tanah, cangkul yang digunakannya mengenai tumpukan batu bata yang ketika digali lebih lanjut makin melebar dan membentuk bidang segiempat. Penggalian lebih lanjut oleh dinas arkeologi menemukan bahwa tumpukan batu bata tersebut merupakan bagian dari badan Can di yang hal itu berarti pula bagian atas dari Candi...
Candi Surawana (Surowono) adalah ca ndi Hi n du yang terletak di Desa Canggu, K ecamatan Pare , Ka bupaten Kediri , sekitar 25 km arah timur laut dari Kot a Kediri . Candi yang nama sesungguhnya adalah Wishnubhawanapura ini diperkirakan dibangun pada abad 14 untuk memuliakan Bhre Wengker, seorang raja dari Kerajaan Wengker yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Maja pahit . Raja Wengker ini mangkat pada tahun 1388 M. Dalam Negarakertaga ma diceritakan bahwa pada tahun 1361 Raja Ha yam Wuruk dari Majapahit pernah berkunjung bahkan menginap di Candi Surawana.Candi Surawana saat ini keadaannya sudah tidak utuh. Hanya bagian dasar yang telah direkonstruksi. Ukuran Candi Surawana tidak terlalu besar, hanya 8 X 8 m2. Candi yang seluruhnya dibangun menggunakan batu an desit ini merupakan candi Siw a . Saat ini seluruh tubuh dan atap candi tel...
Komplek Candi Tondowongso merupakan situs temuan purbakala yang ditemukan pada awal tahun 2007 di Dusun Tondowongso, Desa Gayam, Kecamatan Gu rah , Kabupaten Kediri , Jawa Timur . Situs seluas lebih dari satu h ektare ini dianggap sebagai penemuan terbesar untuk periode klasik sejarah Indonesia dalam 30 tahun terakhir (semenjak penemuan Kompleks Percand ian Batujaya ), meskipun Prof. Soe kmono pernah menemukan satu arca dari lokasi yang sama pada tahun 1957. Penemuan situs ini diawali dari ditemukannya sejumlah arca oleh sejumlah perajin batu bata setempat. Berdasarkan bentuk dan gaya tatahan arca yang ditemukan, situs ini diyakini sebagai peninggalan masa Ke rajaan Kadiri awal (abad XI), masa-masa awal perpindahan pusat politik dari kawasan Jawa Tengah ke Jawa Timur.Selama ini Kerajaan Kadiri dikenal dari sejumlah karya sastra namun tidak banyak diketahui peninggalannya...