112 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Candi Sambisari
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Candi Sambisari merupakan salah satu produk arsitektur yang terdapat di daerah Sleman, Yogyakarta. Tepatnya 12 km ke arah timur dari kota Yogyakarta menuju solo, atau 4 km dari kompleks Candi Prambanan. Pertama kali ditemukan pada tahun 1966 dan membutuhkan waktu 21 tahun untuk merekonstruksi bentuk candi hingga ia bisa berdiri seperti yang kita liat saat ini. Pada awalnya, situs ini tertutup oleh tanah, kemudian digali dan disusun ulang bentuknya. Candi ini dibangun pada abad ke 9, tepatnya sekitar tahun 812-838 masehi. kemungkinan berada pada masa Rakai Garung, kerajaan Mataram Kuno. Candi ini terdiri dari 1 candi utama dan 3 candi kecil, dikelilingi oleh 2 pagar yakni bagian dalam dan bagian luarnya yang berukuran 50 m x 48 m. Pada bagian luar dinding bangunan utama terdapat relung yang berisi patung Durga Mahisasuramardini yakni istri dari Siwa (di sebelah utara), patung Ghanesa yang merupakan anak dari Durga (sebelah timur), patung Agastya dengan Aksamala di leherny...

avatar
Nabillanarasita
Gambar Entri
Rumah Joglo, Nyamannya khas Yogya
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Dengan karakter undakan yang kuat di bangunan ini, rumah Joglo khas Jawa Tengah diyakini sebagai salah satu arsitektur yang nyaman untuk ditinggali. Elemen bambu dan kayu lainnya juga dekat dengan bangunan ini, salah satu karakter kuat dalam bangunan ini adalah empat kayu besar yang membentuk pilar di dalam bangunan itu sendiri. Papat kayu cagak yang berarti empat kayu penopang yang menjadi khasnya ternyata mempunyai arti tersendiri. Secara harfiah, masyarakat jawa percaya bahwa empat kayu yang menopang rumah mereka adalah perwakilan dari empat mata angin dan arah yang mereka yakini sebagai sumber kekuatan untuk bangunannya. Mereka percaya jika cagak -nya kurang dari empat, itu diyakini kurang baik dalam menopang bangunan tersebut. Rumah dalam masyarakat jawa juga diyakini sebagai representasi dari kehidupan mereka, maka dari itu semakin tinggi undakan yang mereka punya dalam rumah mereka, semakin tinggi juga taraf hidup mereka. undakan yang dimaksud juga bukan undakan yang hany...

avatar
Didi Danarkusumo
Gambar Entri
Rumah Joglo Yogyakarta
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Rumah Adat di Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mempunyai beberapa bentuk bangunan yang disesuaikan dengan fungsinya, antara lain rumah tempat tinggal, rumah tempat ibadah, rumah tempat musyawarah dan rumah tempat penyimpanan. Seni bangunan tradisional DIY sudah mengalami perkembangan bentuk. Perubahan tersebut disebabkan oleh adanya kebutuhan hidup yang lebih luas serta kebutuhan tempat yang luas pula, sejalan dengan perkembangan kebudayaan. Rumah yang difungsikan sebagai tempat tinggal sering disebut dengan Omah. Omah mempunyai arti penting dalam kehidupan orang Jawa, seperti yang termaktub dalam 3 ungkapan kata yaitu: sandhang, pangan, dan papan (artinya: pakaian, makan dan tempat tinggal). Dalam kehidupan berkeluarga orang berkewajiban untuk emenuhi kebutuhan sandhang yang wajar sesuai dengan keduduknnya, dapat memberi pangan yang layak dan memenuhi syarat kesehatan, serta papan yang merupakan patokan tentram tidaknya sebuah keluarga. Jenis bangunan tempat...

avatar
Meta Indriyani Kurniasari
Gambar Entri
candi gebang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Candi Gebang ditemukan secara tidak sengaja pada bulan November 1936 oleh seorang petani yang sedang menggali tanah untuk mencari batu. Bukan batu bangunan yang ia dapatkan akan tetapi batu yang berwujud arca Ganesha. Setelah dilakukan penggalian lebih lanjut oleh Dinas Purbakala, di area tersebut ditemukan pondasi kaki candi. Diduga candi ini runtuh total dan terkubur di dalam tanah akibat dari letusan gunung Merapi. Diduga candi ini didirikan pada tahun 730 hingga 800 masehi. Setelah selesai dipugar pada tahun 1940, candi ini masih menyisakan bagian-bagian kosong tempat diletakkannya arca. Tidak hanya ada arca yang belum ditemukan, ada juga arca yang sengaja dicuri. Arca Nandiswara, dewa penjaga mata angin, yang ditempatkan di sisi depan candi, raib kepalanya pada tahun 1989. Di dalam candi terdapat sebuah bilik yang berisikan sebuah yoni. Candi ini tidak memiliki tangga untuk bisa masuk ke dalam bilik, sehingga saat ini jika pengunjung ingin memasuki bilik harus memanjat candi te...

avatar
Rangga Sinatra
Gambar Entri
Museum Dewantara Kirti Griya
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pada awalnya bangunan ini merupakan rumah tinggal seorang janda penguasa perkebunan Belanda bernama Mas Ajeng Ramsinah. Bangunan model indis ini didirikan tahun 1915. Bangunan ini tercatat dalam buku register Kraton Yogyakarta tanggal 26 Mei 1926 dengan nomor Angka 1383/1.H. Bangunan ini berdiri di atas tanah seluas 5.594 m² dibeli atas nama Ki Hadjar Dewantara, Ki Sudarminto, Ki Supratolo dari Mas Ajeng Ramsinah pada tanggal 14 Agustus 1935 dengan harga pembelian f 3.000, 00 (tiga ribu Gulden) meliputi persil yang berlokasi di tempat tersebut beserta perabot rumah tangga. Pada tanggal 18 Agustus 1951 pembelian rumah tersebut dihibahkan kepada Yayasan Persatuan Tamansiswa. Pada tanggal 3 November 1957 bertepatan dengan perkawinan emas Ki Hadjar Dewantara, beliau menerima persembahan bakti dari para alumni dan pecinta Tamansiswa berupa rumah tinggal di Jalan Kusumanegara 131 yang diberi nama Padepokan Ki Hadjar Dewantara. Pada saat rapat pamong Tamansiswa tahun 1958, Ki Hadj...

avatar
Oase
Gambar Entri
SDN Butuh Lendah Kulon Progo
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SD Negeri Butuh terletak di dusun Pereng, Bumirejo, Lendah, Kulon Progo, dahulu berada dalam Kawedanan Pengasih, Kapenewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Kasultanan yang didirikan di Kulon Progo pada tahun 1916 M. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Jawa. Guru-gurunya pada waktu itu merupakan guru lokal atau orang bumi putera yang berkedudukan sebagai “pegawai pemerintah atau negeri”. Murid-muridnya berasal dari desa setempat, desa–desa lain di sekitarnya, serta dari Wates. Murid-murid yang bersekolah di SD Negeri Butuh tidak dibatasi usianya, yang sudah dewasa pun juga diperbolehkan untuk bersekolah.  Pada masa pendudukan Jepang  SD Negeri Butuh yang dahulu hanya sampai kelas V kemudian berkembang menjadi  pendidikan sampai kelas VI. Pada masa Clash II (perang kemerdekaan) SD Negeri Butuh digunakan untuk markas para pemuda disekitar Desa Bumirejo.  SD Negeri Butuh menggunakan model bangunan li...

avatar
Oase
Gambar Entri
Rumah Tinggal Dr. Sardjito Yogyakarta
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Rumah Dr. Sarjito terletak di Jl. Cik Di Tiro No. 16, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta. Bangunan ini dahulu menjadi tempat tinggal Dr. M. Sarjito, M.D. yang merupakan rektor pertama UGM yang ketika itu disebut Presiden Universiteit Negeri Gajah Mada pada tahun 1949. Saat ini nama Prof. Dr. dr. Sardjito, M.D., M.P.H., diabadikan sebagai salah satu nama Gedung Kuliah Umum (GKU) yang berada di kampus terpadu UII serta nama Rumah Sakit Umum Pusat yang berada di Yogyakarta. Bangunan rumah Dr. Sarjito memiliki ciri bangunan bergaya Indis. Ciri khas bangunan tampak dari model atap menggunakan tipe kampung dengan bentuk bubungan yang sangat tinggi dan runcing di bagian ujung.  Penutup atap menggunakan genteng vlaam. Pada bagian gunung-gunung terdapat ornamen bentuk geometris dan ventilasi. Dinding terbuat dari pasangan batu bata, ornamen pada dinding luar berupa batu tempel. Pintu berbentuk empat persegi panjang dengan panil kayu yang dikombinasi kaca. Jendela berbentuk empat persegi...

avatar
Oase
Gambar Entri
Gedung Bank “BNI 1946”
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Gedung BNI 1946  berada di Jl. Trikora No.1 Yogyakarta, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta. Status kepemilikan ada pada Pemerintah yang dikelola oleh BNI 1946. Gedung ini memiliki nilai arkeologis sebagai bangunan bergaya arsitektur Indis. Ciri khusus bangunan ini pada bagian dinding dihiasi dengan ornamen pilar semu dan roster yang berfungsi sebagai sirkulasi udara dan pencahayaan sekaligus untuk mempercantik tampilan arsitektural. Pada zaman Belanda, gedung ini digunakan untuk kantor Asuransi yang diberi nama Kantor Niil Maatschappij. Pada pendudukan Jepang digunakan sebagai kantor Radio Jepang dengan nama Hoso Kyoku. Selanjutnya pada zaman revolusi, bangunan ini dimanfaatkan sebagai kantor Radio Republik Indonesia dan pernah mendapat serangan udara dari kapal udara Inggris RAF pada tahun 1945.   Sumber:  http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/2014/07/21/gedung-bank-bni-1946-yogyakarta/

avatar
Oase
Gambar Entri
Masjid Besar Pakualaman Yogyakarta
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Masjid Agung Puro Pakualaman berada di Kauman, Gunung Ketur, Pakualaman, Kota Yogyakarta. Pemilik adalah Kadipaten Pakualaman dan dikelola oleh Yayasan Pakualaman. Masjid Pakualaman dibangun pada masa pemerintahan Sri Paku Alam II (1829-1858 M) setelah perang Diponegoro yaitu pada tahun 1850 M. Pendirian masjid ini ditandai dengan adanya batu tulis yang terdapat pada dinding serambi masjid tersebut. Prasasti berjumlah 4 buah  ditulis dalam huruf Arab 2 buah dan dalam huruf Jawa 2 buah. Setelah adanya perbaikan serambi masjid, prasasti huruf Jawa tetap terletak di sebelah utara dan selatan masjid, sementara prasasti dengan huruf Arab tetap terletak di sebelah utara dan selatan pintu masuk.   Sumber:  http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/2014/07/21/selayang-pandang-masjid-besar-pakualaman-yogyakarta/

avatar
Oase