275 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Dalem Prangwedanan Mangkunegaran
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Dalem Prangwadanan merupakan bangunan yang terletak di sebelah timur Pura. Di sebelah timurnya masih terdapat bangunan lagi dengan bentuk pendapa yang diberi nama Panti Putra. Fungsi Dalem Prangwadanan adalah untuk tempat tinggal putra mahkota, juga sebagai tempat tinggal putera mahkota setelah diangkat sebagai Kangjeng Gusti Pangeran Prabu Prangwadana. Nama Prangwadana merupakan gelar kedua yang diberikan oleh Sunan Kuning kepada RM. Said ketika ia menyatakan diri bergabung dengan pasukan Cina melawan Kumpeni VOC pada 1741 di Kartasura. Peristiwa itu dalam sejarah Jawa biasa dikenal sebagai Geger Pacina . Sebelumnya dari Pakubuwana II RM. Said pernah mendapat gelar Pangeran Suryakusuma. Setelah Perjanjian Salatiga pada 17 Maret 1757 RM. Said memperoleh gelar Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara. Sejak itu ditetapkan bahwa gelar bagi pengganti Mangkunegara I adalah Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara jika si pengganti sudah berumur 40 tahun. Jika belum ge...

avatar
mariska apriani
Gambar Entri
CANDI ARJUNA
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Candi Arjuna adalah sebuah bangunan candi peninggalan Hindu  yang terletak di Dataran Tinggi Dieng .  Candi Arjuna merupakan salah satu bangunan candi di Kompleks Candi Arjuna , Dieng. Di kompleks ini juga terdapat Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra. M asyarakat memberikan nama tokoh pewayangan Mahabarata  sebagai nama candi.

avatar
Ahadin Fahmi
Gambar Entri
Joglo
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

     Secara sederhana, bagian khusus yang terdapat di Joglo adalah pendopo, sentong, dalem, dan pawon. Pendopo adalah ruang tengah atau ruang utama yang biasa digunakan untuk menerima tamu. Sentong berarti kamar, biasanya ada tiga. Sedangkan dalem merupakan tempat berkumpul keluarga. Sementara itu, pawon artinya dapur, yang fungsinya juga tidak jauh berbeda dengan dapur pada umumnya.

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
Rumah Jogjlo Jawa Tengah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Dalam segi arsitektur Provinsi Jawa Tengah memiliki 2 kelompok bangunan yaitu antara yang tradisional dan modern. Arsitektur tradisonal terwujud dalam seni bangunan Jawa asli yang hingga kini masih tetap hidup dan berkembang. Ilmu yang memperlajari seni bangunan oleh masyarakat disebut Ilmu Kalang sedang yang mempelajarinya disebut Wong Kalang. Dalam arsitektur tradisional terdapat 5 macam bangunan pokok yaitu: 1.    Panggagpe: yaitu bangunan hanya dengan atap sebelah sisi. 2.    Kampung: yaitu bangunan dengan atap dua belah sisi, sebuah bubungan di tengahnya. 3.    Limasan: yaitu bangunan dengan atap empat belah sisi, sebuah bubungan ditengahnya. 4.    Joglo atau Tikelan: yaitu bangunan dengan saka guru dan atap empat belah sisi, sebuah bubungan di tengahnya. 5.    Tajug: yaitu bangunan dengan saka guru atap empat belah sisi, tanpa bubungan dan meruncing. Yang dimaksud dengan arsitekt...

avatar
Meta Indriyani Kurniasari
Gambar Entri
Candi Gedong Songo
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Candi Gedong Songo  berada di lereng Gunung Ungaran, tepatnya di Candi Gedongsongo, Dusun Darum, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, K ab.Semarang  dan kompleks candi ini dibangun pada abad ke-9 Masehi. Gedong Songo berasal dari bahasa Jawa, “Gedong” berarti rumah atau bangunan, “Songo” berarti sembilan. Jadi Arti kata Gedongsongo adalah sembilan (kelompok) bangunan.   Lokasi 9 candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Di sekitar lokasi juga terdapat hutan pinus yang tertata rapi serta mata air yang mengandung belerang. Kabut tipis turun dari atas gunung sering muncul mengakibatkan mata tidak dapat memandang Candi Gedongsongo dari kejauhan. Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin. Untuk menuju ke Candi Gedong I, kita harus berjalan sejauh 20...

avatar
Rantika_adhiningtyas
Gambar Entri
Candi Gatotkaca
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Candi Gatotkaca  adalah salah satu candi Hindu yang berada di Dataran Tinggi Dieng, di wilayah Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Candi ini terletak di sebelah barat Kompleks Percandian Arjuna, di tepi jalan ke arah Candi Bima, di seberang Museum Dieng Kaliasa. Nama Gatotkaca sendiri diberikan oleh penduduk dengan mengambil nama tokoh wayang dari cerita Mahabarata. Batur candi setinggi sekitar 1 m dibuat bersusun dua dengan denah dasar berbentuk bujur sangkar. Di pertengahan sisi selatan, timur dan utara terdapat bagian yang menjorok keluar, membentuk relung seperti bilik penampil. Pintu masuk terletak di sisi barat dan, dilengkapi dengan bilik penampil. Anak tangga di batur terlindung dalam dalam bilik penampil. Candi Gatotkaca juga terlihat seperti bangunan bertingkat, karena bentuk atapnya dibuat sama dengan bentuk tubuh candi. Puncak atap sudah hancur, sehingga tidak terlihat lagi bentuk aslinya. Di keempat sisi atap juga terdapat relung kecil...

avatar
Rantika_adhiningtyas
Gambar Entri
Candi Bima
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Candi Bima berada di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.  Candi Bima terletak menyendiri di atas bukit, terletak paling selatan di Komplek Percandian Dieng. Candi ini merupakan bangunan terbesar di antara kumpulan Candi Dieng. Bentuknya berbeda dari candi-candi di Jawa tengah pada umumnya. Kaki candi mempunyai denah dasar bujur sangkar, namun karena di setiap sisi terdapat penampil yang agak menonjol keluar, maka seolah-olah denah dasar Candi Bima berbentuk segi delapan. Penampil di bagian depan menjorok sekitar 1,5 m, berfungsi sebagai bilik penampil menuju ruang utama dalam tubuh candi. Penampil di ketiga sisi lainnya membentuk relung tempat meletakkan arca. Saat ini semuanya dalam keadaan kosong. Tak satupun arca yang masih tersisa. Bentuk atap candi terdiri atas 5 tingkat, masing-masing tingkat mengikuti lekuk bentuk tubuhnya, makin ke atas makin mengecil. Setiap tingkat dihiasi dengan pelipit padma ganda dan relung kudu. Kudu...

avatar
Rantika_adhiningtyas
Gambar Entri
Candi Dwarawati
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Candi Dwarawati terletak di Kompleks Percandian Dieng, desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Bentuk Candi Dwarawati berdenah dasar segi empat dengan penampil di keempat sisinya. Tubuh candi berdiri di atas batur setinggi sekitar 50 cm. Tangga dan pintu masuk, yang terletak di sisi barat, saat ini dalam keadaan polos tanpa pahatan. Pada pertengahan dinding tubuh candi di sisi utara, timur dan selatan terdapat semacam bilik penampil yang menjorok keluar membentuk relung tempat meletakkan arca. Bagian atas relung melengkung dan meruncing pada puncaknya. Ambang relung dihiasi pahatan bermotif bunga yang sederhana. Demikian juga sisi atas dinding bilik penampil. Ketiga relung pada dinding tubuh candi tersebut saat ini dalam keadaan kosong tanpa arca. Sepintas candi ini juga terlihat seperti bangunan bertingkat, karena bentuk atapnya dibuat sama dengan bentuk tubuh candi. Di keempat sisi atap terdapat relung tempat meletakkan arca. Saat ini, r...

avatar
Rantika_adhiningtyas
Gambar Entri
Masjid Agung Surakarta
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Masjid Agung Surakarta terletak di Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Kotamadia Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Sebagai masjid Keraton, Masjid Agung Surakarta berada di dekat alun-alun, di tengah-tengah kota. Sebelah utara berbatasan dengan pemukiman penduduk kampung Kauman. Sebelah selatan terdapat Pasar Klewer. Di sebelah timur berbatasan dengan alun-alun utara keraton Kasunanan Surakarta, sedangkan sebelah barat terdapat pemukiman penduduk. Masjid Agung dibangun pada massa Sunan Paku Buwono III tahun 1763M atau 1689 tahun Jawa dan selesai pada tahun 1768. Masjid Agung merupakan kompleks bangunan seluas 19.180 meter persegi yang dipisahkan dari lingkungan sekitar dengan tembok pagar keliling setinggi 3,25 meter. Bangunan Masjid Agung Surakarta secara keseluruhan berupa bangunan tajug yang beratap tumpang tiga dan berpuncak mustaka. Seluruh kompleks tersebut dapat dibagi atas : ·   Serambi Ruangan serambi berupa bangunan terbuka yang mempunyai lima a...

avatar
Anwarefendi