Sebuah batu lumpang dekat aliran sungai putih di grumbul Karangbenda, kelurahan Berkoh, Purwokerto Selatan, yang berfungsi sebagai sarana ibadah pra Hindhu Buddha pada masanya.
Ternate- Jam tangan menunjukan pukul 05.00 sore, saat Muhammad Tulaher Hadi (59) warga Kelurahan Santiong, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, membersihkan pelantaran halaman rumahnya. Sinar matahari sore yang masih terasa panas tak membuatnya beristirahat menyelesaikan pekerjaan rutin yang dilakukan setiap hari. Dengan cekatan halaman rumah seluas 5x5 meter diselesaikan dengan tempo tak kurang dari 30 menit. Senyumnya terlihat jelas mengembang saat halaman rumahnya telah bersih dari sampah daun kering dan plastik. Sesekali ia menarik nafas, rasa tak percaya telah memiliki rumah layak huni ukuran 7x8 meter, berkat program barifola yang digagas Ikatan Keluarga Tidore. Sebelumnya rumah miliknya terlihat kumuh dan hanya beratapkan daun rumbia. Bentuk bangunannya masih berdindingkan batang pohon sagu yang disusun berdiri dan miring. “Saya senang dengan pekerjaan saya ini, jujur saya masih tidak percaya, kalau rumah yang saya tinggali sudah permanen,”kata Muha...
Di tengah kawasan perhutanan lereng barat Gunung Slamet terdapat sekumpulan fragmen & Artefak peninggalan agama Hindu. Yang terdapat Arca Agastya, Kuwera, Ganesha, Surga dan beberapa Buah kemuncak bangunan candi.
Sebuah Batu Lingga ukuran cukup besar berada di sebuah bukit di lereng sebelah barat Gunung Slamet yang masuk dalam wilayah Kecamatan Bumiayu, Jawa Tengah. Seperti umumnya Sebuah Lingga biasanya berpasangan dengan sebuah Yoni, tapi di situs yang di sebut juga sebagai Candi Pangkuan tidak di temukan adanya Batu Yoni.
Di Desa Leran, Bumiayu terdapat sekumpulan artefak Batu peninggalan agama Hindhu yakni antara lain Arca Nandi kondisi kepala patah dan hilang, Batu Yoni, Batu balok Persegi panjang, beserta 4 buah umpak batu serta 2 buah memuncak bangunan candi yang berada di suatu Batur berlantai batu bata merah ukuran besar.
Pulau selaru merupakan salah satu pulau terluar di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat, tetapi juga pulau yang kini selalu dikaitkan dengan rencana proyek pengembangan kilang Gas Abadi, “Blok Masela”. Berdasarkan Perda Kabupaten Maluku Barat Daya Nomor 02 Tahun 2003, maka pulau Selaru telah ditetapkan sebagai sebuah wilayah administrtif pemerintahan Kecamatan yang disebut Kecamatan Selaru. Pulau dengan hamparan daratan seluas 826,26 km 2 , terdiri dari 7 desa, yaitu : Adaut, Kandar, Namtabung, Lingat, Werain, Eliasa, dan Fursui. Wilayah Kecamatan Selaru yang terletak pada 8,01 0 – 8,34 0 Lintang Selatan dan 130,76 0 – 131,17 0 Bujur Timur yang berbatasan dengan kecamatan Tanimbar Selatan (bagian Utara), Laut Arafura (bagian Selatan), Laut Arafura (bagian Timur), dan Kab. Maluku Barat Daya (Barat). Badan Pusat Statistik Kab. Maluku Tenggara Barat mencatat jumlah penduduk di Kecamatan Selaru pada akhir tahun 2016 sebanyak 12.917 jiwa (Laki-laki = 6.426,...
Rumah Tempat Tinggal Batak Karo: (sumber: E-book Arsitektur Tradisional Daerah Sumatera Utara. Napitulu, S.P. 1997. Sumatera Utara.)
Rumah Ibadah Batak Karo: (sumber: E-book Arsitektur Tradisional Daerah Sumatera Utara. Napitulu, S.P. 1997. Sumatera Utara.)
Rumah Tempat Musyawarah Batak Karo: (sumber: E-book Arsitektur Tradisional Daerah Sumatera Utara. Napitulu, S.P. 1997. Sumatera Utara.)