2.288 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Rumah Panggung Bangka
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kepulauan Bangka Belitung

Rumah Panggung atau juga dikenal dengan Rumah Panggong merupakan rumah adat yang berasal dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Rumah Panggung ini secara keseluruhan terbuat dari bahan-bahan yang dapat diperoleh langsung dari alam. Tiang dan lantainya terbuat dari bahan kayu, dindingnya dari bambu ataupun pelpah/kulit kayu, serta atapnya terbuat dari daun rumbia dan ijuk. Salah satu filosofi yang menjadi daya tarik dari rumah ini adalah falsafah 9 tiang. Rumah adat ini ditopang oleh 9 tiang dengan 1 tiang utama yang berukuran lebih besar dari tiang lainnya berada di tengah sebagai tiang utama. Tiang utama ini diletakkan pertama kali lalu diikuti 8 tiang lainnya. Salah satu keunikan lainnya adalah berdasarkan adat kebudayaan melayu Bangka pemilik rumah tidak diperboleh kan mengecat atau memberi warna pada Rumah Panggung ini. Hal ini menyebabkan Rumah Panggung kadang terlihat agak lusuh, tapi hal inilah yang member keunikan tersendiri bagi rumah ini. Pada bagian atap...

avatar
OSKM18_16718091_Eric Okto Fernandez
Gambar Entri
Omah Trasan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Omah Trasan merupakan tempat wisata yang cocok untuk dikunjungi bersama keluarga dan orang terkasih karena suasananya yang sejuk, asri, dan kental dengan Budaya Jawa. Omah Trasan merupakan taman yang dikelilingi dengan Rumah Kuno Jawa. Di taman ditanami pohon jati. Semilir angin yang menerpa pohon jati menambah kesejukan dalam taman. Udara sejuk yang diciptakan dari pohon jati menambah suasana syahdu meskipun saat siang hari. Di bawah pohon jati terdapat beberapa meja dan kursi yang bisa digunakan untuk bersantai yang didukung dengan pemandangan indah dari hiasan Rumah Kuno Jawa dan patung-patung di tengah taman. Yang menjadi ciri khas Omah Trasan yaitu ada berbagai macam becak dan dokar sebagai hiasan taman. Di sana kita dapat mengambil foto dengan mengendarai becak dan dokar dengan background pohon jati yang menambah keunikan dari foto kita. Selain itu, ada juga berbagai barang antik yang diletakkan dalam lemari dan di dinding-dinding rumah. Barang-barang antik berupa perab...

avatar
OSKM18_16818058_Satrio Bagus Barselino
Gambar Entri
Candi Asu
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Candi yang terletak di Desa Candi Pos, Kelurahan Sengi, kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah ini merupakan peninggalan Raja Salingsingan, hal ini dibuktikan dengan adanya sungai bernama Salingsing--namun masyarakat setempat kesulitan menyebutnya sehingga lebih dikenal dengan nama Sungai Tlingsing--yang mengalir di dekat Candi Asu. Nama 'Asu' sebenarnya berasal dari bahasa Jawa yaitu 'Ngaso' yang artinya istirahat atau peristirahatan. Karena pada jaman dahulu orang orang beragama hindu sering membuang abu sisa pembakaran mayat di candi tersebut. Namun ada pula yang beranggapan bahwa asal nama Candi Asu sebetulnya karena banyaknya anjing di sekitar candi, 'Asu' dalam bahasa jawa berarti anjing. Sumber : narasi kerabat OSKMITB2018

avatar
OSKM2018_19818135_Nisrina Qoulan Tsaqila
Gambar Entri
Keraton Kacirebonan (#OSKMITB2018)
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Keraton Kacirebonan     Keraton Kacirebonan merupakan salah satu keraton yang ada di Kota Cirebon. Salah satu bangunan bersejarah ini dibangun pada masa kolonial Belanda. Walau namanya tidak begitu besar seperti pendahulunya, Keraton Kacirebonan memiliki pesona keindahannya tersendiri. Keraton Kacirebonan berada di Jalan Pulasaren, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Gaya arsitektur Keraton Kacirebonan merupakan pencampuran arsitektur Tiongkok, zaman kolonial dan tradisional. Keraton Kacirebonan didirikan atas prakarsa Pangeran Muhamad Haerudhin (Putra Mahkota Sultan Kanoman keempat).     Keraton Kacirebonan berdiri pada 13 Maret 1808. Pendiri Pangeran Surya Negara dengan gelar pangeran raja kanoman putra sultan kanoman IV, sultan Khaeruddin. Secara tidak langsung, kesultanan kacirebonan merupakan pemekaran (pecahan) dari kesultanan kanoman. Mengapa bisa terpecah (dimekarkan)? Karena pada saat kepemimpinan Muhammad Khaerudd...

avatar
OSKM18_19918008_[ AULIA ] RESKY
Gambar Entri
Taman Tugu Kota Malang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Timur

Taman Tugu Kota Malang dikenal juga dengan nama Alun-Alun Tugu atau Alun-Alun Bunder. Bentuk taman ini memang bunder, dalam Bahasa Jawa, yang berarti bundar atau lingkaran. Taman ini berlokasi di depan Balaikota Malang yakni di Jalan Tugu. Taman Tugu Kota Malang dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Pada awal pembangunannya, taman ini dibangun tanpa pagar dan masih belum terdapat tugu di tengah taman seperti yang bisa kita lihat saat ini. Konsep taman ini aslinya memang sederhana yakni hanya sebagai pelengkap halaman gedung Gubernuran Hindia Belanda. Setelah dibangun kembali pada masa Presiden Soekarno, jadilah Taman Tugu Kota Malang yang tampak kurang lebih seperti yang terlihat saat ini. Terdapat monumen tugu yang berdiri tegak di pusat taman dikelilingi oleh kolam air dengan ikan-ikan di dalamnya dan bunga-bunga teratai yang mengambang di permukaannya. Di tepian kolam ini ada air mancur yang memancarkan air dipagi dan malam hari. Tak hanya membantu sirkulasi air kol...

avatar
Oskm18_16718189_imelia
Gambar Entri
Kesawan Square
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Utara

Kesawan Square merupakan sebuah kawasan bersejarah yang terletak di jalan Ahmad Yani (Jalan tertua di Medan) , Kecamatan Medan Barat, Medan. Dulunya kawasan ini dihuni oleh orang Melayu sebelum orang Tionghoa dari Malaka datang dan menetap di kawasan ini. Terjadi kebakaran besar pada tahun 1890 di kawasan ini, namun setelah itu kawasan ini mulai dibaangun kembali. Banyak bangunan - bangunan peninggalan orang tionghoa dan Belanda masi utuh di kawasan ini. Contohnya rumah tjong a fie, kantor pos besar Medan , cafe Tip Top, Bank Indonesia dan lain - lain. Pada tahun 2000an kawasan ini dibuat menjadi kawasan kuliner dengan ditutup nya jalan Ahmad Yani pada malam hari, namun karena berbagai masalah yang ditimbulkan seperti kemacetan, kawasan ini kembali dibuka untuk dilewati kendaraan dan didirikan Merdeka Walk didekat Kesawan Square untuk menggantikan fungsinya sebagai tempat kuliner. Namun, sampai saat artikel ini dibuat, Kesawan Square masih menjadi ikon bersejarah kota Medan yang...

avatar
OSKM18_16618132_Andre Sunarya
Gambar Entri
Monumen Perjuangan Dk. Posongan Kec. Comal
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Monumen perjuangan ini berada di Dukuh Posongan, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Propinsi Jawa Tengah. Monumen ini adalah saksi bisu dari sejarah perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah, tepatnya ketika Belanda melaksanakan Agresi Militer Belanda Ke-2 pada tahun 1947. Saat itu terjadi pertempuran antara pejuang Indonesia melawan pasukan Belanda (KNIL). Dalam pertempuran tersebut sebanyak 215 pejuang gugur, dua diantaranya adalah prajurit dari Pangkalan C.A.IV Tegal yaitu Kapten KKO Mendung dan Serma KKO Iskandar. Kasmuri(53 th) menuturkan bahwa gugurnya kedua prajurit tersebut bermula pada saat keduanya sedang menaiki kereta api menuju Tegal setelah melaksanakan dinas di Surabaya. Kereta yang dinaiki oleh Kapten KKO Mendung dan Serma KKO Iskandar dihadang oleh pasukan KNIL di sekitar Dukuh Posongan, penghentian tersebut terjadi karena disana sedang terjadi peperangan antara pejuangan dengan pasukan KNIL. Ketika itu mereka langsung turun dan ikut bergabung dengan pejuang un...

avatar
OSKM_16318137_Hananda FITB 2018
Gambar Entri
Monumen Perjuangan Dk. Posongan Kec. Comal
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Monumen perjuangan ini berada di Dukuh Posongan, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Propinsi Jawa Tengah. Monumen ini adalah saksi bisu dari sejarah perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah, tepatnya ketika Belanda melaksanakan Agresi Militer Belanda Ke-2 pada tahun 1947. Saat itu terjadi pertempuran antara pejuang Indonesia melawan pasukan Belanda (KNIL). Dalam pertempuran tersebut sebanyak 215 pejuang gugur, dua diantaranya adalah prajurit dari Pangkalan C.A.IV Tegal yaitu Kapten KKO Mendung dan Serma KKO Iskandar. Kasmuri(53 th) menuturkan bahwa gugurnya kedua prajurit tersebut bermula pada saat keduanya sedang menaiki kereta api menuju Tegal setelah melaksanakan dinas di Surabaya. Kereta yang dinaiki oleh Kapten KKO Mendung dan Serma KKO Iskandar dihadang oleh pasukan KNIL di sekitar Dukuh Posongan, penghentian tersebut terjadi karena disana sedang terjadi peperangan antara pejuangan dengan pasukan KNIL. Ketika itu mereka langsung turun dan ikut bergabung dengan pejuang untu...

avatar
OSKM_16318137_Hananda FITB 2018
Gambar Entri
Arsitektur Tradisional Suku Sabu - NTT
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Nusa Tenggara Timur

Apa dan Siapakah "Sabu" ini? Sabu adalah sebuah pulau kecil yang berada di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pulau ini didominasi dengan medan geografis yang berbukit-bukit dan sedikit sekali dataran rendahnya. Oleh karena kondisi geografis yang seperti ini, Pulau Sabu memiliki banyak pohon lontar dan kelapa. Suku Sabu cukup terkenal akan mobilitas yang tinggi sehingga orang-orang Sabu tersebar di hamparan Nusa Tenggara Timur dan sebagian besar diantaranya terdapat di Sumba. Bahkan beberapa desa yang berada di Kupang mayoritas penduduknya adalah orang Sabu. Mata pencaharian suku bangsa Sabu adalah bercocok tanam, beternak, berkebun, menangkap ikan, pedagang, pembuat kerajinan tangan, dan sedikit diantaranya bekerja sebagai pegawai. Mata pencaharian penduduk terkadang tidak terpisah-pisah. Artinya banyak sekali penduduk yang mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus.    Jenis-Jenis Bangunan Suku Sabu • Rumah (Tempat Tinggal) Tempat tinggal d...

avatar
OSKM18_16818034_Aileen Maheswari Pangaribowo