Keraton Kacirebonan
Keraton Kacirebonan merupakan salah satu keraton yang ada di Kota Cirebon. Salah satu bangunan bersejarah ini dibangun pada masa kolonial Belanda. Walau namanya tidak begitu besar seperti pendahulunya, Keraton Kacirebonan memiliki pesona keindahannya tersendiri. Keraton Kacirebonan berada di Jalan Pulasaren, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Gaya arsitektur Keraton Kacirebonan merupakan pencampuran arsitektur Tiongkok, zaman kolonial dan tradisional. Keraton Kacirebonan didirikan atas prakarsa Pangeran Muhamad Haerudhin (Putra Mahkota Sultan Kanoman keempat).
Keraton Kacirebonan berdiri pada 13 Maret 1808. Pendiri Pangeran Surya Negara dengan gelar pangeran raja kanoman putra sultan kanoman IV, sultan Khaeruddin. Secara tidak langsung, kesultanan kacirebonan merupakan pemekaran (pecahan) dari kesultanan kanoman. Mengapa bisa terpecah (dimekarkan)? Karena pada saat kepemimpinan Muhammad Khaeruddin, beliau memerintah dari tahun 1733-1797 M, di pertengahan masa kepemimpinan beliau, pada saat 1794 belanda mulai masuk ke Cirebon (melakukan perdagangan dan perniagaan, bahkan membangun agen perdagangan di Cirebon, akhirnya terjadi hubungan kerja sama bilateral antara Belanda dan kesultanan kanoman). Pada tahun 1795, terjadi gesekan antara belanda dan kesultanan kanoman. Akhirnya terjadi perang Cirebon yang rentang peperangannya cukup panjang yaitu pada tahun 1795-1818 M dan terjadi dalam beberapa jilid.
Jilid I (Pemimpin Pangeran Surya Negara)
Belanda mulai melakukan pergerakan, namun masyarakat cirebon dengan mudah menghalau belanda. Pada tahun 1796, belanda akhirnya mengubah taktik dengan cara negoisasi (perundingan) dirumah petinggi belanda yang terletak di Krucuk yang sekarang menjadi gedung negara. Belanda di wakili oleh Cheri Blum, sedangkan kesultanan kanoman diwakili oleh pangeran surya negara mewakili ayahnya yang sudah sepuh. Namun, kesultanan kasepuhan tidak hadir karena lebih cenderung melakukan perlawanan menggunakan senjata. Awalnya perundingan berjalan lancar, namun diakhiri dengan kebuntuan ketika belanda mengajukan beberapa proposal yang dianggap merugikan kesultanan kanoman maupun kesultanan kasepuhan. Beberapa isi dari proposal tersebut yaitu :
Akhirnya proposal tersebut ditolak oleh pangeran surya negara yang berujung rasa murka belanda. Belanda langsung merubah strategi dan menangkap pangeran surya negara. Pada tahun 1796, pangeran surya negara beserta staff maupun pengawal yang hadir pada perundingan tersebut ditangkap dan diasingkan ke batavia. Setelah diasingkan, pengikut surya negara mendatangi batavia. Karena belanda merasa terganggu, pada saat itu juga pangeran surya negara diasingkan ke Ambon, tepatnya di penjarakan di benteng victoria. Setelah pengasingan pangeran surya negara ke ambon, perang cirebon jilid I berakhir.
Jilid II
Pada tahun 1797, sultan kanoman ke IV, Muhammad Khaeruddin meninggal dunia. Setelah sultan kanoman ke IV wafat, terjadi berbagai masalah menyangkut tahta kesultanan, karena penerusnya surya negara masih berada di pengasingan, akhirnya belanda mulai masuk ke dalam kesultanan untuk mencari kerabat kesultanan kanoman yang mau diajak kerja sama dan membantu maupun menyokong orang tersebut untuk menjadi sultan, akhirnya terpilihlah pangeran surantaka menjadi sultan kanoman ke V. Karena kepemimpinan pangeran surantaka, kesultanan kanoman terpecah menjadi 2, ada yang tetap menetap di keraton, dan ada pula yang pergi ke pinggiran cirebon dan mendirikan pengguron/pesantren. Beberapa pesantren yang didirikan :
Pada tahun 1799, meletus perang santri untuk melawan belanda. Kesultanan kasepuhan pun turut membantu para santri maupun ulama untuk melawan. Pada tahun 1800, di eropa belanda kalah perang dengan prancis (napoleon), sehingga belanda harus menyerahkan daerah jajahannya. Akhirnya prancis mengirim Herman Daendels untuk mengurusi berbagai administrasi dan ketatanegaraan di daerah jajahan belanda. Selama kepemimpinannya, daendels mengeluarkan beberapa kebijakan, salah satunya melepaskan surya negara dari pengasingan pada tahun 1806. Setelah bebas, kesultanan pun menyambut pangeran surya negara bahkan mengurus permasalahan tahtanya. Namun, pangeran surya negara menolak menjadi pewaris karena ia tahu saudaranya sudah menempati posisi tersebut. Akhirnya, pangeran surya negara pun mendirikan kesultanan kacirebonan pada tahun 1808-1818 M dan menjadi sultan yang mendapat gelar pangeran carbon amirul mukminin. Hingga saat ini, kesultanan kacirebonan memiliki 9 sultan.
#OSKMITB2018
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...