Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Sejarah Jawa Barat Cirebon
Keraton Kacirebonan (#OSKMITB2018)

Keraton Kacirebonan

 

 

Keraton Kacirebonan merupakan salah satu keraton yang ada di Kota Cirebon. Salah satu bangunan bersejarah ini dibangun pada masa kolonial Belanda. Walau namanya tidak begitu besar seperti pendahulunya, Keraton Kacirebonan memiliki pesona keindahannya tersendiri. Keraton Kacirebonan berada di Jalan Pulasaren, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Gaya arsitektur Keraton Kacirebonan merupakan pencampuran arsitektur Tiongkok, zaman kolonial dan tradisional. Keraton Kacirebonan didirikan atas prakarsa Pangeran Muhamad Haerudhin (Putra Mahkota Sultan Kanoman keempat).

 

 

Keraton Kacirebonan berdiri pada 13 Maret 1808. Pendiri Pangeran Surya Negara dengan gelar pangeran raja kanoman putra sultan kanoman IV, sultan Khaeruddin. Secara tidak langsung, kesultanan kacirebonan merupakan pemekaran (pecahan) dari kesultanan kanoman. Mengapa bisa terpecah (dimekarkan)? Karena pada saat kepemimpinan Muhammad Khaeruddin, beliau memerintah dari tahun 1733-1797 M, di pertengahan masa kepemimpinan beliau, pada saat 1794 belanda mulai masuk ke Cirebon (melakukan perdagangan dan perniagaan, bahkan membangun agen perdagangan di Cirebon, akhirnya terjadi hubungan kerja sama bilateral antara Belanda dan kesultanan kanoman). Pada tahun 1795, terjadi gesekan antara belanda dan kesultanan kanoman. Akhirnya terjadi perang Cirebon yang rentang peperangannya cukup panjang yaitu pada tahun 1795-1818 M dan terjadi dalam beberapa jilid.

 

Jilid I (Pemimpin Pangeran Surya Negara)

Belanda mulai melakukan pergerakan, namun masyarakat cirebon dengan mudah menghalau belanda. Pada tahun 1796, belanda akhirnya mengubah taktik dengan cara negoisasi (perundingan) dirumah petinggi belanda yang terletak di Krucuk  yang sekarang menjadi gedung negara. Belanda di wakili oleh Cheri Blum, sedangkan kesultanan kanoman diwakili oleh pangeran surya negara mewakili ayahnya yang sudah sepuh. Namun, kesultanan kasepuhan tidak hadir karena lebih cenderung melakukan perlawanan menggunakan senjata. Awalnya perundingan berjalan lancar, namun diakhiri dengan kebuntuan ketika belanda mengajukan beberapa proposal yang dianggap merugikan kesultanan kanoman maupun kesultanan kasepuhan. Beberapa isi dari proposal tersebut yaitu :

  • Belanda diperbolehkan menanam politik cultuur stelsel
  • Hasil panen harus dijual kepada belanda dengan harga yang sudah ditentukan
  • Kesultanan kanoman maupun kesultanan kasepuhan harus membayar ganti rugi perang

Akhirnya proposal tersebut ditolak oleh pangeran surya negara yang berujung rasa murka belanda. Belanda langsung merubah strategi dan menangkap pangeran surya negara. Pada tahun 1796, pangeran surya negara beserta staff maupun pengawal yang hadir pada perundingan tersebut ditangkap dan diasingkan ke batavia. Setelah diasingkan, pengikut surya negara mendatangi batavia. Karena belanda merasa terganggu, pada saat itu juga pangeran surya negara diasingkan ke Ambon, tepatnya di penjarakan di benteng victoria. Setelah pengasingan pangeran surya negara ke ambon, perang cirebon jilid I berakhir.

              

Jilid II  

Pada tahun 1797, sultan kanoman ke IV, Muhammad Khaeruddin meninggal dunia. Setelah sultan kanoman ke IV wafat, terjadi berbagai masalah menyangkut tahta kesultanan, karena penerusnya surya negara masih berada di pengasingan, akhirnya belanda mulai masuk ke dalam kesultanan untuk mencari kerabat kesultanan kanoman yang mau diajak kerja sama dan membantu maupun menyokong orang tersebut untuk menjadi sultan, akhirnya terpilihlah pangeran surantaka menjadi sultan kanoman ke V. Karena kepemimpinan pangeran surantaka, kesultanan kanoman terpecah menjadi 2, ada yang tetap menetap di keraton, dan ada pula yang pergi ke pinggiran cirebon dan mendirikan pengguron/pesantren. Beberapa pesantren yang didirikan :

  • Pesantren buntet
  • Pesantren gedongan
  • Pesantren pendakrep
  • Pesantren kempek

Pada tahun 1799, meletus perang santri untuk melawan belanda. Kesultanan kasepuhan pun turut membantu para santri maupun ulama untuk melawan. Pada tahun 1800, di eropa belanda kalah perang dengan prancis (napoleon), sehingga belanda harus menyerahkan daerah jajahannya. Akhirnya prancis mengirim Herman Daendels untuk mengurusi berbagai administrasi dan ketatanegaraan di daerah jajahan belanda. Selama kepemimpinannya, daendels mengeluarkan beberapa kebijakan, salah satunya melepaskan surya negara dari pengasingan pada tahun 1806. Setelah bebas, kesultanan pun menyambut pangeran surya negara bahkan mengurus permasalahan tahtanya. Namun, pangeran surya negara menolak menjadi pewaris karena ia tahu saudaranya sudah menempati posisi tersebut. Akhirnya, pangeran surya negara pun mendirikan kesultanan kacirebonan pada tahun 1808-1818 M dan menjadi sultan yang mendapat gelar pangeran carbon amirul mukminin. Hingga saat ini, kesultanan kacirebonan memiliki 9 sultan.

 

#OSKMITB2018

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline