Pura Pucaksari terletak di Desa peninjoan yang beriklim sejuk karena letaknya berada di ketinggian. Dari pura ini terlihat pemandangan khas Bali yakni Pantai Selatan Bali sejauh mata memandang. Ketika fajar keluar dari peraduannya, maka akan terlihat matahari terbit dari balik Gunung Agung yang dipercayai memiliki daya magis. Dari puncak bukit lihatlah betapa halaman rumah desa yang terpencar di lembah dan bukit melengkapi alam sekelilingnya, seolah-olah merupakan bagian dari semua ini. Memancarkan Air Empat Warna Pura Pucaksari seringkali dikunjungi oleh tokoh-tokoh supranatural untuk melakukan semedhi atau memohon kedigdayaan. Sementara oleh masyarakat sekitar pura ini dianggap sebagai kahyangan untuk memohon segala keberkahan dan kesejahteraan, meminta hasil panen yang baik, dan yang terpenting dan unik dikenal untuk melukat dengan empat mata air panas suci, yakni Toya Emas, Selaka, Tembaga, dan Besi. Pura Pucaksari diyakini begitu kua...
Pura Taman Ayun memiliki usia yang sudah sangat tua sekitar 400-an tahun (dibangun sekitar tahun 1634). Di setiap sudut Pura Taman Ayun tercermin nilai eksotika yang luhung menggambarkan si pembuatnya yang mengerti ihwal keindahan dan keserasian hidup. Lingkungan Taman Sebagaimana telah disebutkan bahwa lingkungan Pura Taman Ayun merupakan lingkungan kerajaan yang telah ada sejak tahun 1634. Lingkungan pura ini dikelilingi oleh kolam yang berisi bunga teratai. Lingkungan Taman Pura Ayun juga terbagi menjadi tiga halaman dan ditumbuhi oleh beberapa tumbuhan hijau dan rerumputan yang dielihara dengan rapi, juga dihiasai barisan maru, Paibon dan Padmasana Singgasana Sang Hyang Tri Murti. Tepat di seberang lingkungan pura ini terdapat sebuah museum yang dinamakan Museum Manusa Yadnya, yakni museum upacara kemanusiaan sejak manusia masih berada dalam kandungan sampai akhir hayat dan mayatnya dibakar (Ngaben). Demikian pula dikanan dan kiri pur...
Selain objek wisata alam, Bali juga terkenal dengan peninggalan puranya yang merupakan hasil dari kreasi olah pikir, rasa, dan cipta para pendahulunya. Salah satu pura yang masyhur di Bali adalah Pura Empul Tampaksiring yang berlokasi di sebuah desa sekitar 36 km dari Ibukota Denpasar. Di lingkungan pura ini terdapat beberapa bangunan bersejarah lainnya diantaranya yakni Istana Presiden yang dibangun dimasa pemerintahan presiden Soekarno. Ihwal Nama Pura Sebagai tempat yang merupakan peninggalan sejarah dipastikan selalu memiliki histori dibalik namanya. Demikian juga dengan Pura Tirta Empul Tampaksiring. Dalam sejarahnya nama pura ini diambil dari nama mata air yang terdapat dibagian dalam pura yang bernama Tirta Empul. Jika ditelaah secara etimologi nama Tirta Empul memiliki arti air yang menyembul keluar dari tanah sehingga memiliki arti bahwa air suci yang menyembur keluar dari tanah. Air di pura ini mengalir ke sungai Pakerisan. Pura ini diperk...
Pura Goa Lawah merupakan sebuah pura yang terletak di Gua Kelelawar di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan. Bisa dipastikan bahwa ketika Anda hendak menuju ke Candikasi, maka akan melewati Pura Goa Lawah ini. Lokasinya sangat strategis karena terletak diantara Kabupaten Klungkung dan Karangasem. Pura Goa Lawah sendiri merupakan sebuah kompleks pura yang lumayan luas dan berada di sisi kiri jalan jika Anda menuju ke Karangasem dan tepat di seberangnya adalah pantai yang memiliki pasir hitam. Pura Goa Lawah merupakan salah satu dari sembilan Pura Sad Khayangan. Bagian-bagian Pura Ketika Anda memasuki pura ini, maka akan langsung disambut oleh dua pohon beringin besar di sebuah kawasan taman yang cukup luas dan sangat terawat dengan baik. Kemudian masuk ke ruangan tengah, maka akan ditemukan tiga buah bale di tiga sudut kompleks. Bale atau bangunan terbuka yang tak memiliki atap, biasanya digunakan u...
Pura Batu Klotok ini termasuk dalam Pura Kahyangan Jagat yang terdapat di Bali. Pura ini kerap kali dijadikan sebagai tempat pemujaan Ida Bhatara Brahma atau Pesanggarahan Ida Betara Besakih. Pura ini juga oleh masyarakat setempat difungsikan sebagai tempat memohon keselamatan supaya tanah pertanian menjadi subur, makmur, gemah ripah lohjinawi. Apa menariknya Pura Batu Klotok? Selain tempatnya sakral, pura ini dikelilingi oleh panorama alam yang menakjubkan. Alam pesisir pantai yang begitu memesona dengan latar belakang pesawahan dan Gunung Agung yang tampak dari kejauhan menjadikan Pura Batu Klotok ini semakin lengkap dan sulit untuk tak masuk daftar kunjungan Anda ketika di Bali. Dari pura ini juga pengunjung dipastikan dapat melihat keindahan gugusan Pulau Nusa Penida yang terletak tak begitu jauh dari Batu klotok. Waktu yang paling ramai di pura ini adalah ketika datangnya bulan purnama dan menjelang Tahun Baru Saka dimana banyak Umat Hindu yang datang dengan tuju...
Alas Kedaton adalah tempat wisata yang cukup ternama di Pulau Bali yang memiliki ciri khas hutannya yang lebat dan asri, serta didiami berbagai macam satwa-satwa yang menggemaskan dan lucu, seperti kera dan kelelawar. Dengan luas lahan sekitar 6,5 hektar, Alas Kedaton dihuni oleh populasi keranya yang mencapai 1.800 ekor. Alas kedaton hingga kini sangat terjaga kelestariannya karena adat-istiadat penduduknya yang berpantang untuk menebang pohon sembarangan, apalagi jika sampai melakukan penggundulan hutan. Pura dalam Hutan Didalam hutannya ada sebuah pura yang dinamakan Pura Alas Kedaton. Pura ini dikelilingi oleh hutan yang lebat dengan aneka macam tetumbuhan dan hewan yang hidup didalamnya. Ketika wisatawan mengunjungi area tersebut, maka terlihat beberapa pemandu jalan bersiap untuk mengantar dan menjelaskan segala hal yang terdapat di Alas Kedaton. Ketika pengunjung baru beberapa meter saja memasuki area Alas Kedaton, dijamin akan banyak kera...
Mendengar kata “Gunung Kawi” barangkali ingatan kita akan melayang ke sebuah gunung cukup kesohor di Jawa Timur yang sering dijadikan tempat pesugihan untuk mencari kekayaan. Iya, Gunung Kawi yang terletak di dekat Gunung Butak tersebut terkenal sampai ke seantero negeri ini. Namun, bukan Gunung Kawi itu yang dimaksud melainkan Candi Gunung Kawi yang terletak di Tampaksiring, Bali. Siapa yang tak mengenal Bali, kota sejuta wisata dan merupakan sumbernya keindahan yang sangat terkenal sampai ke mancanegara. Candi Gunung Kawi merupakan bukti bahwa keindahan Bali tak hanya terletak pada alamnya yang menawan dan asri, namun pada peninggalan sejarahnya yang juga kental. Adalah Candi Gunung Kawi inilah yang bisa dijadikan lokasi wisata sejarah yang layak untuk dikunjungi. Makna Etimologi Tak ada yang tahu pasti mengenai asal mula kata “Gunung Kawi”. Namun, berdasarkan tinjauan etimologi, Gunung Kawi berasal dari dua gabu...
Brahmavihara-Arama, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Wihara Budha Banjar merupakan salah satu tujuan wisata di Bali yang patut dijadikan salah satu tujuan bagi para wisatawan domestik mapun asing. Lokasinya terletak di Kecamatan Banjar sekitar 22 km sebelah barat Singaraja dan sekitar 11 km dari Pantai Lovina. Eksotisme dan Relijiusitas Brahmavihara-Aramamenyajikan suasana yang tenang dan sepi serta memungkinkan untuk emandang langsung ke Pantai Lovina yang jaraknya tak begitu jauh, membuat vihara umat Budha ini menjadi daya tarik yang impresif bagi siapapun yang mengunjunginya. Sebagaimana tempat ibadah umat-umat lainnya, Vihara ini juga memiliki beberapa bagian strategis yang diantaranya: – Upostha Gara letaknya di puncak sebelah Barat, tempat ini merupakan sebuah ruangan yang sangat nyaman, tenang dan damai. Ruangan ini pun biasanya berfungsi untuk tempat penasbihan (pengukuhan) para Bhiku Samanera (calon Bhiku), yang a...
Setiap kabupaten di Bali terdapat Pura Khayangan Jagat, yang masing-masing mempunyai keunikan dan sejarah yang berbeda. Seperti Pura Samuan Tiga di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar. Pura Samuan Tiga diyakini merupakan awal dari terbentuknya Pura Khayangan Tiga di Bali. Bahkan, dipercayai juga sebagai awal adanya desa pakraman. “Samuan berarti pertemuan, sedangkan tiga adalah bilangan. Dimana tiga itu merupakan hasil dari keputusan saat rapat yang terjadi pada zaman Kerajaan Udayana ketika abad X Masehi silam,” papar Pemangku Pura Samuan Tiga, Gusti Ngurah Mudrana. Pria 67 tahun yang rumahnya berdampingan dengan pura ini, menambahkan, pada zaman itu masih ada kepercayaan yang menganut sembilan sekte, sehingga ada gejolak karena masing-masing sekte memiliki keyakinan yang berbeda. Untuk memediasi hal itu, lanjutnya, maka diselenggarakanlah pertemuan yang mengambil lokasi di...