|
|
|
|
CANDI LOR NGANJUK Tanggal 04 May 2023 oleh Haha_evinacahyani_21 . Revisi 7 oleh Haha_evinacahyani_21 pada 04 May 2023. |
Nganjuk Kota Angin merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Pada zaman Kerajaan Medang, Nganjuk dikenal dengan nama Anjuk Ladang, yaitu tanah kemenangan. Sejarah Kabupaten Nganjuk hingga menyandang sebutan "Tanah Kemenangan" diduga berhubungan erat dengan Candi Lor.
Candi Lor merupakan bangunan yang diyakini sebagai monumen atau tugu peringatan cikal bakal berdirinya Kabupaten Nganjuk. Candi ini terletak di Desa Candirejo, Loceret, kurang lebih 4 km selatan Kota Nganjuk. Candi Lor sering juga disebut sebagai Candi Boto, hal tersebut karena candi ini nampak tersusun dari tumpukan batu bata merah. Di tengah candi, tumbuh kokoh pohon Kepuh berusia ratusan tahun yang menjulang tinggi seakan-akan memperkokoh bangunan. Komponen lain dari candi ini adalah pecahan yoni dan ambang pintu. Selain itu, ditemukan prasasti yang disebut sebagai prasasti Anjuk Ladang.
Pada prasasti itulah sumber sejarah Puncak Nganjuk dalam rantai sejarah Indonesia dijelaskan. Prasasti Candi Lor dikeluarkan oleh Maha Raja Mpu Sindok pada tahun 859 Saka atau 937 Masehi. Menurut penjaga candi, Candi Lor dibangun sebagai wujud terima kasih Mpu Sindok kepada warga yang telah membantunya saat berperang melawan Kerajaan Melayu dan berakhir dengan kemenangan.
Mpu Sindok pun memberikan hadiah berupa penetapan area tersebut dengan status Sima Swatantra Anjuk Ladang. Sima Swatantra memiliki arti bahwa daerah tersebut merupakan desa bebas pajak. Disamping itu, Anjuk sendiri berarti tinggi atau dalam arti simbolis yaitu mendapat kemenangan yang gilang-gemilang, sedangkan ladang berarti tanah atau dataran. Dengan demikian, Anjuk Ladang memiliki arti tanah kemenangan.
Sejalan dengan perkembangan zaman, berkembanglah daerah tersebut menjadi daerah yang lebih luas. Kata Anjuk pun berubah menjadi Nganjuk karena proses perubahan bahasa. Adapun berdasarkan penelitian, angka tahun yang tertera pada Prasasti Candi Lor adalah tanggal 12 bulan Chaitra tahun 859 Saka atau bertepatan dengan tanggal 10 April 937 Masehi. Oleh karena itu, berdasarkan kajian dan analisis sejarah, maka tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Nganjuk (Sedyawati, 2013).
Pada perkembangannya, Candi Lor kerap kali menjadi tempat perayaan/upacara adat. Namun, karena keindahannya, seringkali candi ini juga dijadikan lokasi wisata baik untuk latar video atau berfoto. Meskipun candi ini relatif kecil dan sederhana dibandingkan dengan candi-candi besar lainnya, Candi Lor Nganjuk masih memiliki keunikan tersendiri sebagai salah satu objek wisata bersejarah di Nganjuk, Jawa Timur.
REFERENSI Sedyawati, E., Santiko, H., Djafar, H., Maulana, R., Ramelan, W. D. S., & Ashari, C. (2013). Candi Indonesia: Seri Jawa: Indonesian-English (Vol. 1). Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |