|
|
|
|
Bir Pletok Khas Jakarta Tanggal 17 Mar 2020 oleh Rengganisgiriwarna . Revisi 3 oleh Rengganisgiriwarna pada 17 Mar 2020. |
Minuman Bir Pletok merupakan salah satu minuman khas Jakarta dan terkenal di kalangan etnis Betawi. Bir pletok adalah minuman yang dibuat dari beberapa campuran bahan rempah diantaranya daun pandan, serai, dan Jahe. Bir pletok sama sekali tidak mengandung alkohol, asal muasal minuman ini yakni pada zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Konon katanya banyak masyarakat yang ingin mencoba meminum Bir seperti yang dilakukan oleh masyarakat bangsa Belanda pada saat itu. Namun pada saat itu mereka melihat efek dari bir yang biasa dikonsumsi orang Belanda menimpulkan efek menjadi mabuk serta melanggar ajaran agama.
Minuman ini lahir dari adanya rasa iri dari masyarakat asli pada saat itu. Masyarakat betawi saat itu menginginkan adanya minuman serupa saat ada perayaan khusus, maka dibuatlah bir pletok yang berbahan dasar rempah-rempah asli Indonesia. Kata ‘pletok’ sendiri diambil dari bunyi tutup botol minuman beralkohol yang dikonsumsi masyarakat Belanda saat itu. Adapula yang menyebukan kata ‘pletok’ muncul karena tutup botol yang terbuat dari kayu ketika dibuka akan menimbulkan bunyi ‘plok’.
Perbedaan bir pletok dengan bir beralkohol yang dikonsumsi masyarakat Belanda tentu saja terdapat pada bahan baku pembuatan minuman tersebut. Minuman ini aman dikonsumsi oleh anak-anak hingga orang dewasa, selain itu penyajian bir Pletok juga dapat disajikan dingin maupun hangat. Cita rasa yang terdapat pada minuman rempah menghangatkan ini yakni manis, hangat, dan sedikit terasa pedas karena rempah yang cukup menyengat.
Proses pembuatan bir pletok ini cukup mudah untuk dibuat di rumah. Bahan yang dibutuhkan diantaranya adalah jahe, cengkeh, biji pala, lada, sereh, kapulaga yang masing masing takarannya 3gr, kayu manis 30 gr, daun pandan, daun jeruk, dan gula pasir. Warna yang dihasilkan untuk bir pletok ini didapatkan dari kayu secang. Mula-mula hancurkan jahe, biji pala, lada, kapulaga dan sereh lalu masukkan kedalam air mendidih di api sedang. Masukkan bahan bahan lainnya, kemudian aduk hingga wangi khas bir pletok mulai keluar. Kayu secang untuk pewarnaan bir pletok dimasukkan terakhir, semakin banyak kayu secang maka akan semakin merah warna bir pletok yang dibuat. Apabila seluruh bahan telah dimasukkan, tunggu racikan bir pletok selama sekitar 30 menit dalam keadaan kompor menyala dan api kecil. Setelah menunggu 30 menit, tiriskan air dan rempah-rempahnya.
Minuman bir pletok dianggap minuman yang dapat menyehatkan tubuh dan menjaga stamina tubuh, terlebih pada musim dingin dimana kondisi tubuh akan rentan sakit. Bir pletok mengandung banyak rempah-rempah yang menghangatkan tubuh. Minuman ini disarankan diminum dalam keadaan hangat, tetapi banyak juga yang menyajikan dengan es batu sesuai selera tiap orang saja.
Pada saat ini bir pletok masih cukup populer di kalangan warga bekasi maupun etnis betawi. Minuman ini kerap tersedia saat perayaan hari raya seperti lebaran, acara pernikahan, jamuan untuk tamu, maupun acara lainnya. Namun minuman ini sudah cukup jarang ditemukan, banyak minuman yang menggantikan posisi bir pletok ini yang membuat sejumlah produsen bir pletok gulung tikar. Jumlah yang diproduksi pada saat ini pun tidak sebanding dengan jumlah yang terjual. Namun beberapa pusat kebudayaan betawi masih tetap menjual minuman bersejarah ini seperti contohnya di Setu Babakan, Condet, dan Petamburan. Minuman ini juga sudah dijual dalam bentuk bubuk yang dapat langsung diseduh dengan air hangat, sangat praktis dan efisien.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |