Betiong sendiri berasal dari kata ketiong yang menggambarkan seni burung beo. Jadi dulu ketika gendang dimainkan para pemain betiong, burung beo tersebut mengucapkan kata “tiong-tiong”. Nah dari sinilah kemudian muncul nama Betiong untuk kesenian berbalas pantun tersebut. Pantun dalam seni Betiong ini menggunakan bahasa Belantu yang merupakan bahasa tertua yang ada di Belitung dengan unsur logat melayu. Kesenian Betiong pada zaman dulu merupakan salah satu pertunjukan yang paling populer di tanah Belitung. Saat itu Betiong dulu seringkali ditampilkan pada upacara-upacara adat setempat, termasuk dan khususnya upacara atau tradisi Maras Taun. Maras Taun sendiri adalah upacara selamatan kampong sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkah yang ada dalam wujud panen padi yang melimpah. Upacara yang dilakukan satu tahun sekali disetiap kampung di Belitung ini pun semakin marak karena dipertunjukkan seni Betiong. Namun dalam perkembangannya sekarang, Betiong tidak hanya dimainkan saat upacara Maras Taun saja. Sebab saat ini Betiong juga seringkali didapati dalam acara-acara pernikahan, khitanan dan acara lainnya. Pertunjukan keseian Betiong sendiri biasanya ditampilkan dari sore hari hingga pagi hari atau semalaman suntuk.
Sebagai kesenian asli Belitung, tentu Betiong memiliki kekhasannya sendiri. Ciri khas dari kesenian Betiong ini ada pada pantunnya yang bersifat spontan. Meski bersifat spontan, namun dalam pantun tersebut ada berbagai makna seperti sindiran hingga percintaan. Dalam Betiong ini bila pemain tidak bisa membalas pantun dari lawannya maka pemain tersebut dinyatakan kalah dan harus diganti. Karena pantun yang spontan inilah maka banyak pihak yang mengganggap Betiong sebagai salah satu kesenian spesial karena tidak semua orang bisa melakukannya.
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang