Diantara banyaknya budaya yang ada di tatar Sunda, angklung menjadi salah satu alat musik tradisional yang dikenal oleh banyak orang. Bahkan pada November 2010, UNESCO menetapkan angklung sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia. Lalu di tanah Sunda ini juga terdapat suatu kesenian yang menggunakan angklung dalam pertunjukannya bernama ‘angklung buncis’.
Angklung buncis sendiri merupakan salah satu alat musik buhun (kuno) yang pada mulanya digunakan sebagai acara ritual menanam hingga memanen padi di tatar Sunda. Kesenian ini erat kaitannya dengan kepercayaan hadirnya sosok dewi Sri sebagai dewi Padi. Namun seiring berkembangnya zaman, kini angklung buncis dimainkan sebagai seni pertunjukan yang umumnya digunakan dalam acara penyambutan tamu. Bahkan saat ini beberapa sekolah telah memasukan angklung buncis dalam kegiatan ekstrakulikuernya.
Penamaan angklung buncis berasal dari lirik lagunya yakni “cis kacang buncis nyengcle…” yang dimainkan saat pertunjukan. Angklung buncis sendiri merupakan alat musik bernada pentatonic atau yang lebih kita kenal sebagai “da mi na ti la da”. Kesenian ini berkembang di daerah agraria, yang saat ini bisa kita temukan di Desa Baros, Kecamatan Anjasari, Kabupaten Bandung, kemudian di Kampung adat Cireundeu, Kel. Leuwigajah, Kec. Cimahi Selatan, dan juga di Kec. Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Meskipun memiliki nama yang sama, ternyata sejarah angklung buncis berbeda di setiap daerahnya. Angklung buncis daerah Cigugur merupakan kreasi sesepuh adat, yakni Pangeran Djatikusumah pada 1969 yang mendapatkan inspirasi dari keseharian masyarakatnya. Untuk daerah Cireundeu sendiri, kesenian ini telah ada sejak 600 tahun lalu dan sangat terkait dengan kebudayaan setempat yang menganut kepercayaan sunda wiwitan. Sama hal nya seperti masyarakat Cigugur, kesenian ini dipahami sebagai bagian dari Pikukuh Tilu yang merupakan inti ajaran Agama Djawa Sunda. Anklung buncis didaerah Cigugur dipertunjukan dalam acara seren taun, sedangkan didaerah Cireundeu dilakukan dalam upacara tutup taun. Untuk daerah Arjasari sendiri, angklung buncis dibuat pertama kali pada 1795, yang pada awalnya diciptakan tujuh set angklung buncis, kemudian dikombinasikan dengan alat pukul dog-dog dan terompet.
Instrument yang digunakan dalam pementasan angklung buncis yaitu 2 buah angklung indung, 2 angklung ambrug, angklung penempas, 2 angklung pancer, dan 1 angklung enclok. Selanjutnya terdapat 3 buah dog-dog, dan dalam perkembangannya ditambah dengan terompet, kecrek, dan goong. Angklung buncis berlaras salendro dengan vocal berlaras madenda ataupun degung.
Pada 1940-an dapat dikatakan sebagai berakhirnya fungsi angklung buncis sebagai ritual dalam menanam serta memanen padi. Kini angklung buncis lebih berfungsi sebagai kesenian yang sifatnya hiburan semata. Pada pelaksanaanya, angklung buncis ditampilkan dalam suatu pertunjukan atau event-event tertentu dan juga saat ini lebih sering ditampilkan sebagai kesenian dalam penyambutan tamu. Meskipun begitu, sudah menjadi kewajiban kita sebagai generasi penerus dalam mengenali serta melestarikan keberadaan angklung buncis sebagai warisan budaya tatar Sunda.
Referensi:
Disparbud. (2012). Angklung Buncis. http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=369&lang=id. (diakses pada 17 Maret 2020)
Masunah, J. (2003). Angklung di Jawa Barat: Sebuah Perbandingan. Bandung: PAST UPI
Metrum. (2019). Angklung Buncis, Ritual Penghormatan Pada Nyai Sri Pohaci. https://metrum.co.id/angklung-buncis-ritual-penghormatan-pada-nyai-sri-pohaci/. (diakses pada 17 Maret 2020)
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...