×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Seni dan Tradisi

Elemen Budaya

Seni Pertunjukan

Provinsi

Jawa Barat

Asal Daerah

Kabupaten Bandung

Angklung Buncis

Tanggal 18 Mar 2020 oleh Alfina Damayanti. Revisi 8 oleh Alfina Damayanti pada 20 Mar 2020.

Diantara banyaknya budaya yang ada di tatar Sunda, angklung menjadi salah satu alat musik tradisional yang dikenal oleh banyak orang. Bahkan pada November 2010, UNESCO menetapkan angklung sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia. Lalu di tanah Sunda ini juga terdapat suatu kesenian yang menggunakan angklung dalam pertunjukannya bernama ‘angklung buncis’.

Angklung buncis sendiri merupakan salah satu alat musik buhun (kuno) yang pada mulanya digunakan sebagai acara ritual menanam hingga memanen padi di tatar Sunda. Kesenian ini erat kaitannya dengan kepercayaan hadirnya sosok dewi Sri sebagai dewi Padi. Namun seiring berkembangnya zaman, kini angklung buncis dimainkan sebagai seni pertunjukan yang umumnya digunakan dalam acara penyambutan tamu. Bahkan saat ini beberapa sekolah telah memasukan angklung buncis dalam kegiatan ekstrakulikuernya.

Penamaan angklung buncis berasal dari lirik lagunya yakni “cis kacang buncis nyengcle…” yang dimainkan saat pertunjukan. Angklung buncis sendiri merupakan alat musik bernada pentatonic atau yang lebih kita kenal sebagai “da mi na ti la da”. Kesenian ini berkembang di daerah agraria, yang saat ini bisa kita temukan di Desa Baros, Kecamatan Anjasari, Kabupaten Bandung, kemudian di Kampung adat Cireundeu, Kel. Leuwigajah, Kec. Cimahi Selatan, dan juga di Kec. Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Meskipun memiliki nama yang sama, ternyata sejarah angklung buncis berbeda di setiap daerahnya. Angklung buncis daerah Cigugur merupakan kreasi sesepuh adat, yakni Pangeran Djatikusumah pada 1969 yang mendapatkan inspirasi dari keseharian masyarakatnya. Untuk daerah Cireundeu sendiri, kesenian ini telah ada sejak 600 tahun lalu dan sangat terkait dengan kebudayaan setempat yang menganut kepercayaan sunda wiwitan. Sama hal nya seperti masyarakat Cigugur, kesenian ini dipahami sebagai bagian dari Pikukuh Tilu yang merupakan inti ajaran Agama Djawa Sunda. Anklung buncis didaerah Cigugur dipertunjukan dalam acara seren taun, sedangkan didaerah Cireundeu dilakukan dalam upacara tutup taun. Untuk daerah Arjasari sendiri, angklung buncis dibuat pertama kali pada 1795, yang pada awalnya diciptakan tujuh set angklung buncis, kemudian dikombinasikan dengan alat pukul dog-dog dan terompet.

Instrument yang digunakan dalam pementasan angklung buncis yaitu 2 buah angklung indung, 2 angklung ambrug, angklung penempas, 2 angklung pancer, dan 1 angklung enclok. Selanjutnya terdapat 3 buah dog-dog, dan dalam perkembangannya ditambah dengan terompet, kecrek, dan goong. Angklung buncis berlaras salendro dengan vocal berlaras madenda ataupun degung.

Pada 1940-an dapat dikatakan sebagai berakhirnya fungsi angklung buncis sebagai ritual dalam menanam serta memanen padi. Kini angklung buncis lebih berfungsi sebagai kesenian yang sifatnya hiburan semata. Pada pelaksanaanya, angklung buncis ditampilkan dalam suatu pertunjukan atau event-event tertentu dan juga saat ini lebih sering ditampilkan sebagai kesenian dalam penyambutan tamu. Meskipun begitu, sudah menjadi kewajiban kita sebagai generasi penerus dalam mengenali serta melestarikan keberadaan angklung buncis sebagai warisan budaya tatar Sunda.

Referensi:

Disparbud. (2012). Angklung Buncis. http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=369&lang=id. (diakses pada 17 Maret 2020)

Masunah, J. (2003). Angklung di Jawa Barat: Sebuah Perbandingan. Bandung: PAST UPI

Metrum. (2019). Angklung Buncis, Ritual Penghormatan Pada Nyai Sri Pohaci. https://metrum.co.id/angklung-buncis-ritual-penghormatan-pada-nyai-sri-pohaci/. (diakses pada 17 Maret 2020)

Angklung buncis sebagai ritual. Sumber: id.wikipedia.org
angklung buncis sebagai pertunjukan. Sumber: sman1manojah.sch.id

DISKUSI


TERBARU


Mpaa Kabanca (T...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Kabanca adalah tradisi unik di Bima yang melibatkan atraksi di atas kuda. Dalam tradisi ini, peserta saling mengejek dan memperlihatkan kemampua...

Mpaa Buja Kanda...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Buja Kandanda memiliki kesamaan dengan Mpaa Soka yang juga merupakan salah satu seni tarian dalam tradisi Bima, yaitu sama-sama menggunakan tomb...

Mpaa Soka (Sala...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Soka adalah tarian tradisional yang bertujuan untuk menyambut tamu penting sebagai bentuk penghormatan, sambil sesekali memperlihat ketangkasan...

Mpaa Manca (Tar...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Manca merupakan salah satu tarian tradisional yang memadukan gerakan dinamis dan seni bela diri berpedang. Sehingga tarian ini dikenal juga seba...

Ndiha Rasa (Pes...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Ndiha Rasa atau dalam Bahasa Indonesia berarti Kampung Ramai; (diterjemahkan sebagai Pesta Rakyat), merupakan salah satu tradisi masyarakat Bima yang...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...