|
|
|
|
Yuk Kenalan dengan Permainan Unik dari Sidoarjo Ini, PPO! #OSKMITB2018 Tanggal 09 Aug 2018 oleh OSKM_16718027_Rizky ITB_2018. |
"PPO!" Cukup unik untuk didengar, bukan? Apalagi untuk dimainkan. Perlu diketahui bahwa PPO ini bukan merupakan suatu singkatan, melainkan sebuah nama dari minyak kayu putih. Untuk pencarian lebih lanjut, Permainan ini bisa ditemui di Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Anak-anak di sana suka dengan permainan ini karena PPO tidak mengikat pada jenis kelamin tertentu untuk dapat dimainkan. Dengan demikian, PPO bisa dimainkan baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan sehingga dalam satu permainan bisa diikuti oleh banyak anak. Dalam sekali permainan, mungkin bisa diikuti oleh lima belas anak. Bakal ramai, tuh! Nah, permainan ini cocok sekali buat kamu yang lagi cari gim untuk dimainkan saat kerja kelompok. Makin penasaran, kan? okedeh aku bakal menunjukkan pada kalian tentang permainan PPO ini.
Secara garis besar, PPO terdiri dari dua kubu, yaitu penangkap dan pelari. Penangkap hanya dimainkan oleh satu orang, sedangkan pelari dimainkan oleh peserta lainnya. Sebelum bermain, alangkah baiknya kita menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan. Berikut daftarnya.
Pertama, kalian harus mencari tanah lapang yang bebas dari segala macam halangan : pohon, tembok, atau batu besar. Tanah lapangnya tidak boleh sembarangan, lho. Usahakan cari salah satu tanah lapang dari dua jenis ini, yaitu tanah berpasir atau tanah yang keras. Tanah berpasir bisa ditemui di lapangan sekolah sehingga cocok dimainkan bagi kalian yang masih duduk di bangku sekolah. Sementara itu, tanah yang keras bisa ditemui di tanah berkavling atau tanah yang sudah disemen. Tanah ini bisa ditemui di daerah perumahan sehingga kalian yang termasuk kids zaman now juga bisa memainkannya,.
Kedua, kalau sudah menemukan tanah yang cocok, kalian harus menggambar dua garis sebagai pembatas terlebih dahulu dengan jarak yang cukup jauh di antara keduanya. Garis pertama dinamakan garis penangkap, sedangkan garis kedua dinamakan garis aman. Kemudian, kalian juga harus menggambarkan beberapa lingkaran yang digambar sembarang dengan jarak yang bervariasi dari garis penangkap. Bagi kalian yang memainkannya di tanah berpasir, kalian bisa menggambarnya dengan tongkat, sedangkan bagi kalian yang memainkannya di tanah yang keras, kalian bisa menggambarnya dengan kapur atau batu bata. Untuk lebih jelasnya, ilustrasi bisa dilihat di gambar 1.1.
Garis-garis berguna untuk membagi daerah-daerah dalam permainan : daerah penangkap, daerah bebas, dan daerah aman. Daerah penangkap adalah tempat di mana penangkap dikurung selama ini. Daerah ini dibatasi dengan garis penangkap. Penangkap baru bisa keluar apabila pelari terdepan menyebut kata kuncinya, yaitu PPO. Ketika kata kunci tersebut sudah disebut, penangkap berhak mengejar siapapun, namun hanya terbatas di daerah bebas saja. Apabila pelari sudah memasuki daerah aman, penangkap tidak bisa menangkap mereka dan dia diharuskan kembali lagi ke daerah penangkap.
Lingkaran-lingkaran berguna sebagai pos-pos bagi pelari untuk memulai pelarian. Apabila kalian pernah melihat MotoGP, lingkaran-lingkaran tersebut dapat diibaratkan sebagai start permulaan bagi pembalap. Sementara itu, lingkaran-lingkaran tersebut menentukan start dari setiap pelari.
Ketiga, pengundian dilakukan. Undian bisa dilakukan dengan hompimpa, koin, atau metode lainnya. Peserta yang pertama keluar akan menempati lingkaran yang paling dekat dengan daerah aman. Peserta yang keluar selanjutnya akan menempati lingkaran terdekat kedua dari daerah aman. Undian dilakukan terus menerus hingga menyisakan satu orang peserta terakhir. Peserta itulah yang akan menjadi penangkap. Permainan pun dimulailah.
Permainan diawali dengan pemain terdepan yang mulai menyebut kata kunci--yaitu, "PPO"--dengan menepuk-nepuk tangan penangkap yang sedang menghadap ke depan. Pada fase ini, pemain terdepan adalah pemain kunci. Ia bisa mencurangi pelari lain dengan menyebutkan kata yang menyerupai PPO, misalnya PPOrong-orong, PPOreo, PPOm, dan sebagainya. Jika demikian, pelari yang sudah telanjur lari hingga keluar dari lingkaran, dinyatakan kalah dan ia menggantikan posisi penangkap. Hal tersebut harus dicatat pada papan kekalahan.
Sementara itu, apabila kata PPO sudah disebut pemain terdepan, semua pelari harus masuk ke dalam daerah aman agar mereka tidak tertangkap oleh penangkap. Penangkap pun bebas keluar dan berusaha menangkapi para pelari di daerah bebas. Pelari yang tertangkap di daerah bebas, dinyatakan kalah dan ia harus menggantikan penangkap. Hal tersebut harus dicatat pada papan kekalahan. Apabila semua pelari tidak ada yang tertangkap dan berhasil memasuki daerah aman, permainan pun masuklah pada fase terakhir.
Fase terakhir adalah fase menempati pos. Pelari dan penangkap diharuskan kembali ke tempat semula. Penangkap harus kembali menuju daerah penangkap, sedangkan pelari menuju lingkaran-lingkaran. Eits, kalian yang menjadi pelari tidak bisa serta-merta kembali begitu saja. Para pelari harus menghindari penangkap pada saat mereka menuju lingkaran. Bagaimana caranya? Pelari-pelari harus membodohi penagkap. Mereka harus berpura-pura menjadi patung agar dikira bukan manusia sehingga penangkap tidak bisa menangkapnya. Di saat penangkap berpaling, para pelari boleh melanjutkan perjalanannya. Bagi pelari yang tertangkap bergerak, ia dinyatakan kalah dan harus menanggantikan posisi penangkap. Hal tersebut juga dicatat dalam papan kekalahan. Fase terakhir berakhir ketika seluruh pelari telah berhasil menempati-lingkaran yang ada. Permainan pun diulanglah hingga semua pemain setuju untuk mengakhiri permainan.
Poin kekalahan yang ada di papan kekalahan dihitung oleh semua pemain kemudian pemain yang menang dan yang kalah ditentukan. Peserta yang menang boleh diberi hadiah. Namun, peserta yang kalah lebih seru apabila diberi hukuman yang tidak membahayakan dan bersifat mendidik.
Permainan PPO cukup seru, bukan? Apabila permainan PPO ini hilang bersama dengan perkembangan zaman, sungguh sangat disayangkan. Oleh karena itu, kita sebagai bangsa Indonesia harus menjaga kebudayaan-kebudayaan Indonesia. Dimulai dari permainan PPO ini misalnya. Mohon maaf apabila ada kekeliruan. Selamat bermain!
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |