Wayang Kila merupakan tradisi tahunan yang dilaksanakan masyarakat Lakbok dalam acara ruwatan, mengingat Lakbok dulunya bekas kerajaan Galuh. Wayang ini pertama kali dipentaskan pada hari Minggu, 15 Nopember 2015, berlokasi di Lapangan Desa Sukanagara, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis. Dipimpin Ki Dalang bernama Dian Herdiana secara perdana mementaskan sebuah pagelaran wayang bernama Wayang Kila (Kidung Lakbok). Hadir dalam pementasan Wayang Kila ini, Sekdis Pendidikan Provinsi Jawa Barat, H. Dedi, Kabid Kebudayaan Disdik Kabupaten Ciamis, H. Tatang, Kepala BKD Kabupaten Ciamis, Ir. Suyono, anggota DPRD Kabupaten Ciamis, Ketua dan Pengurus IGORA se-Kabupaten Ciamis, unsur Muspika Kecamatan Lakbok, dan para tamu undangan lainnya.
“Kila juga bisa diartikan dalam bahasa sundanya adalah kila-kila atau ciri dimana dulunya Lakbok ini adalah sebuah kerajaan yang subur makmur loh jinawi. Kerajaan yang pernah berdiri di Lakbok bernama Banjar Patroman. Kerajaan Banjar Patroman ini merupakan sebuah kerajaan yang diapit oleh dua kerajaan, di sebelah baratnya ada Kerajaan Sukapura dan sebelah timurnya Banyumas,” kata Dian Herdiana.
Wayang kila ini memiliki 2 pertunjukan, yaitu sebagai acara pembukaan (peristiwa sakral) dan pertunjukan sebagai pengiring untuk acara atau prosesi. Wayang Kila menunjukkan Helaran (prosesi) memiliki unsur tidak jauh berbeda dari yang digunakan untuk acara-acara sakral.
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang