Seni Pertunjukan
Seni Pertunjukan
Hiburan Kalimantan Selatan Suku Banjar
Wayang Gung
- 4 Desember 2014

Wayang Gung adalah jenis pertunjukan yang mungkin cocok untuk hiburan acara akbar anda, untuk itu kami suguhkan Wayang Gung yang memasukan unsur tari kedalam cerita, sehingga dengan masuknya unsur tari tersebut maka dalam tari wayang gung terdapat ide ide kebudayaan Banjar. Gerak tari Wayang Gung yang selaras dengan irama tetabuhan, dengan gerakan yang pas yang terpadu dengan nada tetabuhan yang harmonis akan mampu memberikan stimulus imaginasi yang tinggi pada penonton, sebab penampilannya menjadi harmonis dan hidup.

Kelompok pemain yang disebut pawayanggongan. Jumlah pemain wayang gong sekitar 10 sampai 12 orang.

Penabuh gamelan yang disebut panggamelan, jumlahnya berkisar 10 sampai 11 orang.

Para pelakon dalam wayang gung ini merupakan pelakon khusus, artinya setiap tokoh hanya dilakonkan oleh orang-orang tertentu. Misalnya, tokoh Hanoman dilakonkan oleh seseorang yang benar-benar menggeluti dan menghayati perilaku atau karakter tokoh Hanoman. Tidak jarang terdapat kelompok wayang gung yang menentukan judul dan lakon yang akan dimainkan hanya sesaat menjelang pertunjukan dimulai. Hal ini menunjukkan bahwa para pendukung pementasan harus memiliki profesionalitas yang tinggi. Selain itu, terdapat suatu kepercayaan bahwa pemain akan dirasuki kekuatan magis yang akan membimbing perannya. Oleh karena itu, meskipun seorang pemain tidak punya gambaran mengenai dialog apa yang akan ia lakukan sesuai perannya, namun dengan sendirinya hal itu bisa teratasi atas bimbingan kekuatan magis tersebut.

Tokoh-tokoh yang dikisahkan dalam setiap pementasan wayang gung umumnya dapat dibedakan dari kostum yang digunakannya, misalnya melalui tutup kepalanya, yang dalam istilah setempat disebut katopong, kuluk, dan cabang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam pertunjukan wayang gung, kostum/busana merupakan salah satu aspek yang penting. Kostum untuk wayang gung dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

(1)  Kostum untuk kepala, yang terdiri dari laung (ikat kepala), katopong dan mahkota.

(2)  Baju yang terdiri dari baju dalang, baju raja, baju pengharapan, baju prajurit dan baju babinian.

(3) Celana/bawahan.

Masing-masing pemain mengenakan kostum yang sesuai dengan tokoh yang diperankan. Selain kostum yang digunakan, aspek yang melengkapi kostum tersebut sebagai atribut pemain adalah aksesoris. Selain sebagai kelengkapan untuk mendukung karakter tokoh, aksesoris juga dipakai untuk memperindah penampilan para pemainnya. Adapun aksesoris yang sering digunakan antara lain adalah sesumping (hiasan pada telinga), sesingut (kumis buatan), janggut (jenggot buatan), kilat bahu/kuas (emblem berumbai-rumbai pada bahu), gelang, kangkalong (kalung dari logam yang bandulnya susunan bentuk lengkung-lengkung), kida-kida atas (lembaran kain yang dipotong bundar yang dikenakan di bahu hingga dada dan pinggang), bandang/tali bandang (dibuat dari butiran manik kayu/buah, dipakai berselempang bahu), giring-giring (dibuat dari logam dan dirangkai pada gelang dan dipakai dikaki untuk menimbulkan efek bunyi), dan kaos tangan (dikenakan semua pemain kecuali perempuan).

Pertunjukan wayang gung mengenal adanya tata pementasan. Pertunjukan dimulai setelah gamelan dibunyikan dengan tempo sedang agak tinggi yang disebut lasam. Saat tempo gamelan menurun, para dalang yang terdiri dari tiga orang, yaitu: Dalang Utusan, Dalang Pengambiran (Pengambar) dan Dalang Sejati memasuki arena dengan menari dan menembang.  Tembang ini tidak mengandung makna yang khusus. Ketiga dalang ini memperkenalkan diri, menyampaikan bahwa pertunjukan sudah siap dimulai, serta memberitahukan judul dari lakon yang akan ditampilkan. Pertunjukan wayang gung dibuka oleh Dalang Sejati, dengan tidak lupa memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar pertunjukan dapat berjalan lancar. Pergelaran wayang gung mempunyai bentuk empat struktur babakan, yakni:

1.      Mamucukani/pamucukan/mamucuki. Babak ini adalah babak pembukaan atau babakan tuturan permulaan kisah yang dibawakan dalam bentuk sindin (tembang) dan dialog oleh tiga dalang.Dalang sejati mengambil peran yang utama, sedangkan fungsi dalang pangambar dan dalang utusan adalah melengkapi tutur dari dalang sejati. Terdapat pula informasi yang mengatakan bahwa di babakan inilah waktunya untuk memanggil roh gaib yang diharapkan dapat membimbing para pemain untuk melakonkan peran masing-masing.

2.      Sidang Jajar adalah babakan sidang kerajaan dari para satria kerajaan untuk membahas suatu peristiwa yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh kerajaan tersebut.

3.      Konflik yang menampilkan perang atau pertempuran antara tokoh baik dengan tokoh jahat.

4.      Bapacah adalah babakan antiklimaks dari konflik. Biasanya akhir cerita dari wayang gung selalu ditutup dengan situasi yang happy ending, atau kemenangan untuk kebaikan.

Pada dasarnya wayang gung memiliki lima fungsi, yaitu: (1) Hiburan, di mana wayang gung dipergelarkan sebagai acara hiburan pada peringatan hari-hari besar nasional maupun daerah, acara perkawinan, serta setelah panen padi. (2) Didaktis, di mana wayang gung merupakan media strategis untuk menyampaikan pesan-pesan yang bersifat edukatif pada masyarakat Banjar. (3) Filosofis, di mana wayang gung mengandung ajaran-ajaran, falsafah, bahasa simbol tentang kehidupan manusia, yang berhubungan dengan perkara-perkara keduniaan (lahiriah) dan mental spritual (batiniah).Dengan demikian wayang gung dapat dipergunakan sebagai ajang refleksi diri dan membangun kesadaran batin. (4) Nazar, di mana seseorang dapat meminta wayang gung dipergelarkan untuk memenuhi nazarnya setelah maksud atau rencananya terkabul. (4) Ritual (magis), di mana wayang gung dapat diselenggarakan untuk maksud mengusir penyakit atau pun bencana.

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline