×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tradisi dan Ekspresi Lisan

Elemen Budaya

Alat Musik

Provinsi

Nusa Tenggara Timur

Asal Daerah

Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur

Vera

Tanggal 30 Dec 2018 oleh Sri sumarni.

Vera merupakan salah satu jenis tradisi lisan yang terdapat dalam masyarakat Rongga di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur. Tradisi ini merupakan bagian dari ritual yang dilakukan selama musim tanam dan harus dipertunjukkan di rumah adat. Selain itu, tradisi ini juga dilakukan sebagai bagian dari ritual penguburan, ketika ada bayi kembar beda jenis kelamin lahir, ketika gigi anak kecil jatuh pertama kali, dan pada upacara pemulihan nama.

Vera dalam bahasa Rongga diyakini berasal dari kata “Pera”, yang berarti wasiat leluhur. Pesan-pesan dan ajaran leluhur disampaikan dalam vera untuk diterapkan dalam kehidupan dari generasi ke generasi. Vera adalah pertunjukan tradisional yang dibawakan oleh penari dewasa, baik lelaki maupun perempuan, dalam bentuk dua baris dengan seorang pemimpin tarian. Penari perempuan disebut daghe, yang berdiri di barisan depan dan penari laki-laki disebut woghu yang berdiri di belakang daghe. Seorang lelaki memimpin para penari yang disebut nao lako dan berdiri di depan daghe. Pemimpin kemudian memulai menyanyikan lagu dan diikuti oleh semua daghe. Tidak semua lagu diiringi oleh instrumen. Pada saat mereka menari dan menyanyi, mereka akan saling berpegangan tangan dan bergerak ke depan dan belakang sambil berkeliling.

Bagi masyarakat Rongga, tradisi vera adalah media untuk menampung ekspresi estetis melalui penggunaan bahasa kias, irama tuturan, aliterasi, dan asonansi syair. Bagi pendengar syair, tuturan tradisi vera menimbulkan suasana syahdu, sendu, dan haru. Secara fungsional dan maknawi dalam tradisi vera juga mengandung nilai historis. Fungsi dan makna historis ini mengingatkan kembali sejarah asal-usul masyarakat Rongga yang dapat dilihat dalam syair-syairnya.

Sumber : Buku Pentapan WBTB 2018

 

 

DISKUSI


TERBARU


Ogoh-Ogoh, Dari...

Oleh Dodik0707 | 28 Feb 2024.
tradisi

Ogoh-Ogoh, Dari Filosofi Hingga Eksistensinya Malang - Jelang Hari Raya Nyepi, warga Dusun Jengglong, Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Mal...

Na Nialhotan (D...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Dali Nihorbo atau di Pulau Samosir disebut dengan Na Nialhotan. Dibuat dari susu kerbau yang dimasak dengan garam dan bahan pengental. Ada 3 pilihan...

Pulurpulur

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Pulurpulur Resep khas Simalungun yang bentuknya seperti bola dan disiram saus. Isinya terbuat dari cincang jantung pisang, daun bawang, bawang Batak,...

Itak Sipitu Bar...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Menurut Narasumber kami, Ibu Hotni br. Simbolon pada acara MERAYAKAN GASTRONOMI INDONESIA di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, tanggal 03 Februari 2024,...

Dengke Na Nisor...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Dari sumber yang kami dapat melalui Abang Sepwan Sinaga sebagai Pegiat Budaya Batak Toba, Dengke Na Nisorbuk memiliki citarasa yang dominan pedas. Du...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...