Hai , nama saya Alya. Saya akan membahas tentang adat ritual Sunda yang biasa disebut Seren Taun.

Seren Taun adalah kebudayaan yang berasal dari suku Sunda yang memiliki makna “Seren” yang berarti serah dan “Taun” yang berarti tahun. Sehingga bermakna serah terima dari tahun yang lalu ke tahun yang akan datang , menunjukkan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan atas semua hasil pertanian yang mereka dapatkan. Upacara ini masih sangat dihormati dan dilakukan sampai saat ini.

Saya sempat belajar tentang banyak kebudayaan Sunda di sekolah saya saat berada di kelas 12. Guruku, Bu Dini menjelaskan bahwa upacara ini dilakukan dengan mengharapkan hasil panen yang lebih baik lagi ke depannya, bukan hanya suatu perayaan saja.

Ritual dilakukan dengan cara mengambil air suci dari tujuh mata air yang telah dikeramatkan, lalu disatukan ke dalam satu wadah dan didoakan , lalu dicipratkan ke seluruh orang yang hadir agar membawa berkah. Kemudian , mereka melakukan ritual ‘Sedekah Kue’ , warga yang hadir dan berhasil merebut kue pada pikulan dipercaya akan mendapat berkah, dilanjutkan dengan penyembelihan kerbau dan diakhiri dengan pertunjukkan wayang golek pada malam hari. Puncak dari acara Seren Taun dimulai dari jam 8, diawali dengan ‘ngajayak’ yaitu menjemput padi dan diteruskan dengan budaya tari dan musik khas Sunda yaitu tari buyung, angklung dan yang lainnya.

Saya waktu itu sempat penasaran dimana saja sih upacara ini masih dilakukan ? Lalu saya bertanya kepada Bu Dini. Ia menjawab biasanya desa yang masih melakukan upacara ini adalah Desa Cigugur di Kuningan dan Kampung Naga di Tasikmalaya. Ritual ini dimulai dari tanggal 18 Rayagung , banyak yang mengganti doa dari upacara Seren Taun ini dengan doa doa dari agama Islam bagi masyarakat yang memeluk agama Islam.

Banyak orang-orang dari mancanegara yang sangat penasaran akan budaya ini dan seringkali ikut meramaikan acara ritual ini.

sumber dari : www.infobudaya.net dan Bu Dini.