×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Upacara Adat

Provinsi

Jawa Timur

Upacara Sandhur

Tanggal 27 Apr 2015 oleh Friskalaras .

 

Upacara ritual yang berkaitan dengan prosesi perjalanan hidup manusia pada era millenium ini masih banyak dilakukan oleh masyarakat, terutama masyarakat tradisional. Walaupun telah hidup di jaman modern, masyarakat petani ataupun masyarakat nelayan tradisional menggunakan upacara ritual sebagai sarana berhubungan dengan makhluk-makhluk gaib ataupun media komunikasi dengan Zat Tunggal, pencipta alam semesta. Setiap melakukan upacara ritual, media kesenian menjadi bagian yang tak terpisahkan dari seluruh proses kegiatan. Masyarakat di dataran pulau Madura menyebutnya Sandhur atau Dhamong Ghardham.

Sandhur atau Dhamong Ghardam merupakan ritus yang ditarikan, dengan berbagai tujuan antara lain ; untuk memohon hujan, menjamin sumur penuh air, untuk menghormati makam keramat, membuang bahaya penyakit atau mengenyahkan musibah/bencana. Ada pun bentuk ritual ini berupa  tarian dan nyanyian diiringi oleh musik. Gerakan tarian dalam pelaksanaan  ritual tidak lebih dari penyesuaian irama tubuh disesuaikan dengan gerakan tari daerah setempat. Irama tubuh muncul spontan dari nyanyian atau musik. Adakalanya satu atau dua peserta mengalami kesurupan (trance), karena memang dikondisikan oleh pawang/dukun sebagai mediator dalam  berhubungan dan berdialog dengan makhluk dari alam lain.

Ada pun tempat-tempat yang sering diadakan upacara ritual ini di persimpangan jalan, yang bertujuan membuang pengaruh negatif, antara lain ; rokat dangdang ; ruwatan persimpangan, rokat somor, , rokat bhuju’ ; ritus di makam keramat, rokat tekos jhaghung ; ruwatan melawan tikus pemakan jagung. Prosesi tersebut biasanya dipimpin oleh seorang dukun, yang bertugas membacakan doa-doa dalam bahasa Madura dan Arab secara bergantian. Sebagian dari prosesi Dhamong Ghardam ada yang mempergunakan alat-alat musik selama ritual, seperti musik tong-tong atau pun musik Saronen. Sebagian dari para pelaku ritus tidak memasukkan unsur musik selama proses ritual, karena merupakan ketetapan bentuk baku. Pelanggaran dalam penyelenggaraan akan menyebabkan musibah (sakit).

 Daerah-daerah yang mempunyai kesenian ini hampir menyebar di dataran Madura bagian timur, diantaranya ; Batuputih, terdapat berbagai ritus ; rokat dangdang, rokat somor, rokat bhuju’, rokat tekos jhagung. Di Pasongsongan, terdapat Sandhur Lorho’. Di Guluk-Guluk terdapat Sandhuran Duruding, yang dilaksanakan ketika panen jagung dan tembakau, berupa nyanyian laki-laki atau perempuan  atau keduanya sekaligus, tanpa iringan musical. Musik langsung dimainkan oleh para peserta, dengan cara menirukan bunyi dari berbagai alat musik. Di desa Pakondang dan desa Kalebengan, Rubaru, ada Ratep, yaitu prosesi  mendatangkan hujan. Di desa Daramista, Lenteng, ada Lede’ atau Ledeg yaitu untuk acara selamatan desa, tari ini disertai kuda lumping Di Saronggi  terdapat Cahe atau jahe, berbentuk pohjian untuk mendatangkan hujan yang ditarikan dengan musik Saronen.

Kesenian ini merupakan bentuk kesenian yang mengandung berbagai unsur budaya, yaitu budaya Hindu, Budha, Jawa dan Islam. Hal itu dapat dibuktikan dengan syair-syair yang menggunakan bahasa Jawa kuno, Madura ataupun Bahasa Arab. Begitu pula bentuk pelaksanaan selama proses ritual, berbagai sesajen, air suci, tari pemujaan serta doa dalam bentuk nyanyian. Dalam berbagai upacara ritual (terutama ritual minta hujan), para pawang/dukun memanggil roh-roh leluhur untuk turun dan memasuki tubuh orang sehingga kesurupan (trance).

Walau pun mempunyai tujuan yang sama, Sandhur dan Dhamong Ghardam memiliki perbedaan yang terletak pada proses pelaksanaannya. Sandhur lebih menekankan pada unsur seni, dengan memadukan berbagai  kepiawaian baik dalam permainan musik, seni suara (tembang) atau pun gerakan tarian. SedangkanDhamong Ghardam atau Ghardam, lebih mencuat dalam proses upacara ritual. Konon, Sandhur akan dipentaskan apabila ritual-ritual Dhamong Ghardam atau Ghardam tidak berhasil dalam mencapai tujuan yang diinginkan. 

DISKUSI


TERBARU


Mpaa Kabanca (T...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Kabanca adalah tradisi unik di Bima yang melibatkan atraksi di atas kuda. Dalam tradisi ini, peserta saling mengejek dan memperlihatkan kemampua...

Mpaa Buja Kanda...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Buja Kandanda memiliki kesamaan dengan Mpaa Soka yang juga merupakan salah satu seni tarian dalam tradisi Bima, yaitu sama-sama menggunakan tomb...

Mpaa Soka (Sala...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Soka adalah tarian tradisional yang bertujuan untuk menyambut tamu penting sebagai bentuk penghormatan, sambil sesekali memperlihat ketangkasan...

Mpaa Manca (Tar...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Manca merupakan salah satu tarian tradisional yang memadukan gerakan dinamis dan seni bela diri berpedang. Sehingga tarian ini dikenal juga seba...

Ndiha Rasa (Pes...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Ndiha Rasa atau dalam Bahasa Indonesia berarti Kampung Ramai; (diterjemahkan sebagai Pesta Rakyat), merupakan salah satu tradisi masyarakat Bima yang...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...