Tradisi Mendak Pada Kematian
Istilah yang di gunakan dalam memperingati kematian setelah satu tahun pasca kematian biasanya di sebut dengan Mendak Kematian,masih banyak peringatan kematian yang ada di Jawa di antaranya :
-nelung dino (tiga hari),
-mitong dino (tujuh hari),
-matang puloh (empat puluh hari),
-nyatos (seratus hari),
-mendak pisan (satu tahun perta),
-mendak pindo (dua tahun ),
-dan yang terahir adalah nyewu (seribu hari) pasca kematian,Iatilahnya ialah Haul dalam bahasa Arab yaitu satu tahun,sebutan lainnya adalah nyewu atau seribu hari kematian.
Sebenarnya pada hari kematian adalah mutlak warisan yang berasal dari budaya Jawa Kuno yang selanjutnya adalah wali songo dalam menyampaikan dan menyebarkan agama dengan memasukkan budaya islam ke dalam suatu tradisi yang sering di lakukan masyarakat Jawa Kuno pada dahulunya.
Tujuan Wali Songo tersebut adalah untuk memudahkan dalam menyebarkan ajaran agama islam (khususnya di pulau jawa), sebagai mediator penyebaran agama islam, mulai dari pewayangan, gamelan, ziarah kubur, tahlilan, larangan menyembelih sapi di daerah Kudus, dan lain sebagainya.Hal tersebut menjadikan teknik wali songo dalam menyebarkan agama Islam.
Inisiatif dari Wali Songo pada waktu itu menyusun rangkaian doa-doa dan wirid-wirid serta bacaan – bacaan tahlil dan yasin yang di hadiahkan kepada almarhum, rangkaian-rangkaian wirid dan doa tersebut,tujuannya sebagai pengganti bacaan peringatan kematian sebelum masuknya ajaran islam ke dalamnya yang berupa mantra-mantra,dan lain sebagainya.
Untuk memperingati Mendak Kematian masehi.melainkan menggunakan penanggalan jawa. sering kita dengar atau sering kita tahu, bahwa penanggalan jawa terdiri dari 12 bulan, yaitu:
1. Suro
2. Sapar
3. Mulud
4. Ba’da mulud
5. Jumadil awal
6. Jumadil akhir
7. Rejeb
8. Ruah
9. Poso
10. Syawal
Sedangkan dari tiap-tiap bulan tersebut di bagi dalam beberapa hari yang di sebut dengan
pasaran Jawa, yang sudah berlaku sebelum islam datang ke indonesia khususnya
pulau jawa, yaitu:
1. Kliwon
2. Legi
3. Pahing
4. Pon
5. Wage
Sumber: https://budayajawa.id/tradisi-mendak-pada-kematian/