×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tradisi

Provinsi

Jawa Timur

Asal Daerah

Donomulyo

Upacara Labuhan Pantai Ngliyep

Tanggal 06 Aug 2018 oleh OSKM_19918154_Shannina Ariella.

Pantai Ngliyep adalah salah satu pantai yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Pantai Ngliyep yang terletak di Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Jawa Timur ini lebih dikenal dengan nama "Pantai Selatan" yang penuh dengan legenda tentang Nyi Roro Kidul. Nyi Roro Kidul sendiri adalah dewi penjaga Pantai Selatan. Konon, Nyi Roro Kidul merupakan seorang putri kerajaan yang cantik jelita bernama Dewi Kadita. Namun, Raja Munding Wangi, ayah Dewi Kadita menginginkan anak laki-laki. Akhirnya sang raja menikahi Dewi Mutiara untuk mewujudkan keinginannya. Dewi Mutiara menginginkan putranya menjadi raja dan mengusir Dewi Kadita. Hal tersebut mengundang kemurkaan sang raja. Dewi Mutiara pun menempuh cara lain untuk mengusir Dewi Kadita, yaitu dengan mendukuni Dewi Kadita sehingga tubuhnya penuh dengan bisul dan berbau busuk. Raja pun menganggap kehadiran Kadita akan membawa dampak buruk bagi kerajaannya sehingga ia mengirim putrinya ke luar negeri. Dewi Kadita pun pergi seorang diri hingga akhirnya tiba di Pantai Selatan. Ia yang melihat Pantai Selatan memiliki air jernih dan tenang segera melompat ke dalam air dan berenang. Lalu penyakitnya mulai hilang dan ia menjadi penguasa Pantai Selatan.

Konon, pada masa Kerajaan Mataram, Raja Mataram mengutus lurah prajuritnya, Mbah Aton, untuk melakukan Babat Alas (pembukaan lahan baru) di pesisir Pantai Selatan. Setelah melakukan Babat Alas, Raja mengadakan pertemuan dengan Nyi Roro Kidul. Raja meminta Nyi Roro Kidul untuk melindungi daerah babatan alasnya agar rakyatnya hidup sejahterah. Sebagai gantinya, Nyi Roro Kidul meminta agar setiap tanggal 15 bulan mulud diadakan Upacara Labuhan. Lalu Raja Mataram memerintahkan Mbah Aton untuk menyiapkan Upacara Labuhan dengan mempersembahkan kepala, jeroan dan darah kambing.

Upacara Labuhan masih dilakukan sampai sekarang pada tanggal 15 mulud. Sekarang, upacara tersebut dilaksanakan oleh masyarakat setempat agar senantiasa mendapat keselamatan terutama bagi para nelayan. Upacara diawali dengan tirakatan, berdoa sepanjang malam agar upacara berlangsung dengan lancar dan menyiapkan sesaji di rumah peninggalan Mbah Aton. Lalu dupa dibakar untuk mengadakan kontak gaib dengan sang penguasa Laut Selatan disusul dengan menyembelih korban, memasak, dan menyiapkan sesaji. Sesaji yang disiapkan ada 2, yaitu yang akan dilabuh serta sesaji untuk selametan. Sesaji yang dilabuh adalah kepala, jeroan, dan darah kurban, sedangkan sesaji untuk selametan adalah daging kurban yang digunakan untuk makan besar penduduk setempat. Setelah membakar dupa, sesaji dibawa ke Gunung Kombang, pulau kecil di dekat Pantai Ngliyep. Pantai Ngliyep dan Gunung Kombang dihubungkan oleh jembatan kayu. Penduduk dengan mengenakan pakaian adat membawa sesaji melewati jembatan sampai ke Gunung Kombang. Sesampainya di Gunung Kombang mereka menaiki batu besar dan melemparkan sesaji ke laut. Percaya atau tidak, saat sesaji dilemparkan ke laut, ombak terasa seperti hidup, sangat besar dan seperti sedang melahap sesaji tersebut. 

 

sumber : Soedarmaji, warga asal Donomulyo

 

#OSKMITB2018

 

Gambar terkait

 

 

 

DISKUSI


TERBARU


Ketipung ngroto

Oleh Levyy_pembanteng | 19 Apr 2024.
Alat musik/panjak bantengan

Ketipung Ngroto*** Adalah alat musik seperti kendang namun dimainkan oleh dua orang.Dalam satu set ketipung ngroto terdapat 2 ketipung lanang dan we...

Rek Ayo Rek

Oleh Annisatyas | 19 Apr 2024.
Seni

Lagu Rek Ayo Rek adalah salah satu lagu asli Surabaya. Lagu ini diciptakan dengan bahasa khas "Suroboyo-an" oleh Is Haryanto. Rek Ayo Rek j...

Simpa Odja

Oleh Andi Redo | 05 Apr 2024.
Ornamen

Simpa Odja adalah ornamen wajib dalam setiap upacara di Kerajaan Gowa Tallo. Ornamen ini terdiri dari dua perangkat yang disatukan yaitu "Simpa&...

Ogoh-Ogoh, Dari...

Oleh Dodik0707 | 28 Feb 2024.
tradisi

Ogoh-Ogoh, Dari Filosofi Hingga Eksistensinya Malang - Jelang Hari Raya Nyepi, warga Dusun Jengglong, Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Mal...

Na Nialhotan (D...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Dali Nihorbo atau di Pulau Samosir disebut dengan Na Nialhotan. Dibuat dari susu kerbau yang dimasak dengan garam dan bahan pengental. Ada 3 pilihan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...