Suku Minangkabau sebagai suku yang berasal dari Sumatera Barat merupakan suku yang kaya akan adat istiadat dan budaya luhur, tak jarang banyak wisatawan dan orang luar minangkabau yang sengaja datang ke minangkabau hanya untuk menyaksikan upacara adat minangkabau, salah satunya adalah upacara turun mandi. upacara turun mandi merupakan upacara sebagai bentuk rasa syukur kepada tuhan yang maha esa terhadap kelahiran seorang bayi.
Hingga saat ini upacara turun mandi masih dipertahankan dan dilestarikan oleh para masyarakat minangkabau. tujuan dari upacara turun mandi adalah untuk memperkenalkan bayi yang baru lahir sebagai keturunan minangkabau kepada masyarakat dan juga sebagai ajang sang ibu untuk keluar pertama kali dari rumah pasca pemulihan setelah melahirkan.
dalam prosesinya, sebelum menyelenggarakan upacara turun mandi banyak hal yang harus dipersiapkan dan diperhitungkan, salah satunya mengenai hari yang tepat dalam penyelenggaraan, jika bayi laki-laki, maka penyelenggaraan upacara turun mandi pada hari ganjil dari hari kelahiran sangbayi, sebaliknya jika bayi perempuan maka upacara diselenggarakan pada hari genap dari hari lahir sang bayi.
tentunya dalam setiap upacara pasti ada persyaratan yang harus dipenuhi, begitupun dalam upacara turun mandi ini, ada 6 syarat umum yang harus dipenuhi oleh pihak keluarga sebelum menyelenggarakan seperti.
1. upacara turun mandi harus dilaksanakan di batang aie (sungai), batang aie yang dijadikan sebagai tempat upacara harus merupakan batang aie umum digunakan oleh masyarakan dan banyak digunakan sebagai tempat berkumpul. yang membawa bayi ke batang aie adalah orang yang berjasa dalam persalinan dan proses lahiran.
2. keluarga si bayi menyediakan batiah bareh badulang, yaitu berupa makanan beras yang digoreng, karena biasanya dalam upacara turun mandi di iringi dengan arak arakan yang kemudian bareh batiah akan dibagikan kepada anak anak yang ikut dalam arak arakan tersebut.
3. terdapat sigi kain buruak (obor yang terbuat dari kain-kain robek). obor ini dibawa dari rumah sampai ke sungai, sigi kain buruak ini sebagai simbol dan makna yang mengajarkan supaya sang bayi tak memiliki hambatan apapun dalam menuntut ilmu.
4. harus ada tampang karambia tumbuah (bibit kelapa yang siap tanam). gunanya pada saat upacara anak ini dimandikan, bibit tampang karambia ini dihanyutkan dari atas dan si ibu menangkap ketika bibit tampang karambia mendekati kepala sang bayi.
5. harus ada tangguak, merupakan alat yang digunakan untuk menangkap ikan, dilambangkan untuk bekal ekonomi si bayi kelak. kegunaan tangguak untuk menangkap 7 buah batu yang diambil dari sungai yang kemudian dibawa pulang dengan bibit tampang karambia . batu inilah yang dimasukkan kedalam lubang temoat bibit tampang karambia ditanam.
6. harus ada palo nasi (nasi yang terletak paling atas) yang telah dilumuri darah ayam serta arang. fungsinya adalah untuk mengusir setan dan roh jahat yang ingin ikut meramaikan upacara tersebut, syarat ini disiapkan sebanyak tiga cawan atau bejana.
setelah seluruh prosesi selesai, si bayi dan ibu diarak kembali kerumah beserta orang orang yang menghadiri upacara juga mengikuti dari belakang kemudian dijamu di rumah sang bayi. kemudian kelapa yang ditangkap dari si ibu juga dibawa pulang dan ditanam sebagai bekal hidup sang bayi di masa yang akan datang.
SUMBER :
Disadur dari https://www.sumber.com/jalan-jalan-kuliner/sumatera-barat/budaya-sumatera-barat/sumber/upacara-turun-mandi.html
Disadur oleh Hafidz 'Arsy pada 05-08-18 pukul 18:00 WIB
#OSKMITB2018
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.