|
|
|
|
Mangupa: Ritual Adat Batak Mandailing Tanggal 06 Aug 2018 oleh OSKM18_16618003_Munira Afina Hasibuan. |
Suku Mandailing adalah salah satu suku yang berada di Pulau Sumatera bagian utara. Walaupun sesama bagian dari etnis Batak, Suku Mandailing memiliki ikatan darah, bahasa, aksara, dan kesenian tersendiri yang berbeda dengan etnis Batak maupun Melayu. Pada awalnya, masyarakat Suku Mandailing datang di bawah pengaruh Kaum Padri yang memerintah Minangkabau di Tanah Datar. Alhasil, budaya Suku Mandailing sangat kental dengan budaya Islam.
Ideologi kehidupan masyarakat Suku Mandailing selalu ditemukan dalam perumpamaan yang didapati dalam upacara adat. Setiap benda dan kegiatan memiliki arti dan juga melambangkan ekspresi pikiran dalam mencari tahu arti hidup dan kehidupan manusia. Salah satu upacara adat yang sangat kental akan nilai sosial adalah Prosesi Mangupa.
Tujuan utama dari Prosesi Mangupa adalah mengembalikan roh agar dapat kembali kedalam raga manusia tersebut (Mulak Tondi Tu Ruma), dan memohon berkah Tuha agar selalu selamat, sehat, dan murah rezeki. Berdasarkan fungsi dan tujuan, upacara Mangupa dapat dibagi menjadi empat jenis:
1. Mangupa Selamat
Dilaksanakan sebagai rasa syukur ketika seseorang selamat dari berbagai bencana dan maut, seperti selamat dari gempa bumi, diterkam harimau, ataupun kecelakaan.
2. Mangupa Sembuh Sakit
Dilaksanakan sebagai rasa syukur ketika berhasil sembuh dari penyakit keras/kronis.
3. Mangupa Hajat Tercapai
Dilaksanakan sebagai rasa syukur ketika berhasil mendapatkan rezeki seperti mencapai prestasi, atau sukses dalam usaha/karier.
4. Mangupa Khusus
Dilaksanakan saat seseorang telah melalui fase kehidupan seperti menikat, atau dikhitan.
Bahan-bahan yang digunakan dalam prosesi Mangupa atau disebut upa-upa adalah sebagai berikut:
Prosesi Mangupa diawali oleh Pengupa yang duduk berhadapan dengan orang yang akan di upa-upa. Pengupa lalu mengangkat wadah bahan upa-upa ke atas kepala orang tersebut. Selanjutnya, pengupa melantunkan kata-kata Mangupa. Kemudian, orang yang di upa-upa mencicipi hidangan pangupa. Setelah selesai, pangupa melantunkan doa penuh makna, metafora, pantun dan nilai moral.
Nilai-nilai yang dapat kita ambil dari upacara Mangupa adalah sebagai rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, nilai doa, mempererat silaturahmi, dan nilai-nilai nasihat yang diberikan.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |