Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah
Umbut Kelapa dan Warisan Dayak
- 18 Agustus 2017

Bagi kebanyakkan orang, nama Umbut Kelapa sangat asing di telinga. Namun, bagi suku Dayak, juhu (sayur) umbut kelapa, atau yang juga dikenal dengan sayur singkah, merupakan masakan favorit. Ia wajib dihidangkan di setiap acara-acara, seperti pesta perkawinan, upacara kematian, ataupun acara syukuran. Jika orang mengenal sayur rebung, sayuran yang terbuat dari inti (bongkol) pohon bambu, maka sayur singkah ini juga berasal dari bongkol. Hanya saja, ia bukan dari bambu, melainkan pohon kelapa. Bentuk dan warnanya pun tidak jauh berbeda dengan rebung, yakni berwarna putih.

Hal yang membedakan sayuran ini dengan rebung adalah rasanya yang jauh lebih manis. Ia dimungkinkan mengingat sayur singkah yang berasal dari kelapa. Orang-orang dari suku Dayak juga menyukai sayuran ini dalam kondisi mentah (belum dimasak). Dahulu kala, masyarakat Dayak selalu menanam dua atau tiga pohon kelapa di halaman rumahnya. Selain bisa diambil buahnya, pohon kelapa juga berguna untuk upacara-upacara adat. Ketika akan diadakan upacara adat seperti upacara perkawinan, warga suku Dayak akan menebang pohon kelapa ini untuk kemudian diambil bonggolnya. Konon, pada zaman dahulu, para tetua suku Dayak mengambil umbut dari pohon kelapa yang sudah beranjak tua. Pohon ini kemudian ditebang untuk kemudian dikupas dari kulit luarnya hingga yang tersisa hanyalah bagian dalam (inti) kelapa yang berwarna putih agak lunak (bonggol). Bonggol inilah yang disebut dengan umbut, yang nantinya dibuat sebagai sayur, yang kemudian dikenal dengan Sayur Umbut Kelapa.

 

Bahan dan bumbu:

  • 250 gram umbut kelapa diiris tipis, cuci dan rebus dalam air mendidih sampai lembut. Angkat, tiriskan;
  • 200 gram udang, kupas, cuci, tiriskan;
  • 1 genggam buncis, buang bagian serat samping, potong-potong 3 cm (optional);
  • 5 cabe merah besar, buang bagian bijinya, cuci, potong serong;
  • 4 cm lengkuas, geprek;
  • 3 buah tomat;
  • Bumbu kaldu ayam secukupnya;
  • Garam dan gula pasir secukupnya;
  • 300 ml santan kental (saya pakai santan instan Kara 65 ml);
  • 800 ml air (kalau pakai santan instan Kara airnya 1 liter).

Bumbu halus:

  • 10 bawang merah;
  • 5 siung bawang putih;
  • 1 1/2 sdm merica biji (bisa diganti dengan 2 sdt merica serbuk).

Cara membuat Sayur Umbut Kelapa Masak Lemak Putih:

  1. Masukkan air, cabe, lengkuas dan bumbu yang sudah dihaluskan ke dalam kuali, didihkan.
  2. Masukkan umbut kelapa, buncis dan udang. Didihkan dan masukkan santan, didihkan sekali lagi. 
  3. Masukkan tomat, serbuk pati ayam, garam dan gula secukupnya. Uji rasa. Kalau dirasa semua sudah pas matikan api.
  4. Sayur Umbut Kelapa Masak Lemak siap disajikan selagi hangat.

 

 

 

sumber: Resep Masakan Alternatif (http://resepmasakanalternatif.blogspot.co.id/2016/05/resep-sayur-umbut-kelapa-masak-lemak.html)

 

 

 

Reference:

  1. http://resepmasakanalternatif.blogspot.co.id/2016/05/resep-sayur-umbut-kelapa-masak-lemak.html
  2. Buku "Jejak Kuliner Indonesia", TIKI JNE

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline