|
|
|
|
Udeng : Satu Tempat, Beragam Bentuknya Tanggal 15 Aug 2018 oleh OSKM_19918022_GedePandu . |
Beragam sekali bentuk pakaian tradisional yang ada di Indonesia ini. Mulai dari baju, celana, dan juga yang hampir selalu ada adalah pengikat kepala. Masing-masing dari itu memiliki keunikan yang berbeda. Masing-masing dari itu memiliki cerita bersejarah dibaliknya. Filosofi yang berbeda, namun dengan nilai estetika tinggi di setiap bagiannya.
Pengikat kepala, alas kepala, topi, atau apa pun kalian menyebutnya, menjadi salah satu bagian penting pada sebuah pakaian tradisional. Blangkon dari Jogja, Iket dari Jawa Barat, dan Lacak dari Jambi. Ada pula bentuk ikat kepala yang berasal dari Bali. Sebagian orang tidak tahu namanya, sebagian orang tidak bisa membedakannya. Tetapi sebenarnya ikat kepala ini memiliki bentuk yang sangat berbeda, dengan filosofi unik di dalamnya. Udeng namanya.
Udeng? Hewan? Makanan? Bukan. Udeng adalah sebuah bagian dari pakaian adat Bali yang diikat di bagian kepala yang digunakan oleh kaum laki-laki. Udeng umumnya dipakai di berbagai upacara adat dan keagamaan. Namun, tidak jarang pula udeng dipakai untuk kegiatan sehari-hari. Berbeda? Ya. Kita dapat membedakan udeng yang dipakai untuk kegiatan keagamaan dan kegiatan sehari-hari. Udeng untuk kegiatan keagamaan memiliki warna putih, dengan corak atau pun putih bersih. Sedangkan udeng yang dipakai untuk kegiatan sehari-hari memiliki warna dan corak yang lebih beragam. Batik, alam, corak abstrak, dan bentuk-bentuk lainnya. Mengapa? Putih memiliki makna suci dan bersih, begitu juga sebuah acara keagamaan yang tidak boleh dikotori sama sekali.
Jika dilihat, udeng memiliki bentuk yang tidak simetris. Bagian kanannya lebih tinggi daripada bagian kirinya. Hal ini memiliki filosofi yang menarik. Tingginya bagian kanan memiliki arti sebuah harapan agar orang-orang lebih banyak melakukan kebajikan di dalam kehidupannya.
Umumnya udeng memiliki ukuran sekitar 50 cm panjangnya. Namun, udeng tidak hanya memiliki satu bentuk di Bali. Bahkan tiap daerah di Bali memiliki sedikit perbedaan pada udeng buatannya. Perbedaan ini pula yang membuat ukuran udeng menjadi berbeda-beda. Itulah Indonesia, bahkan di suatu tempat yang memiliki ciri khas tersendiri, terdapat perbedaan-perbedaan kecil lagi di dalamnya. Melangkahlah keluar sebentar, dan perbedaan-perbedaan itu akan kamu lihat pada setiap langkahmu.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |