Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan
UPAYA PASUKAN MAJAPAHIT MASUK KE DAS KAHAYAN
- 26 Juli 2018

Tidak banyak yang tahu bagaimana ekspedisi pasuka Majapahit untuk menaklukan Nusantara terutama di Kalimantan. Semua kisah yang ada diceritakan didalam bentuk budaya tutur karena orang Dayak tidak mengenal sistem tulisan. Namun yang kita ketahui pasti sekitar  tahun 1355 M terjadi serangan ke Kalimantan Bagian Selatan untuk menaklukan Kerajaan Dayak Maanyan yaitu kerajaan Nansarunai dimana Raja Majapahit, Hayam Wuruk, memerintahkan Empu Jatmika memimpin armada perang untuk menyerbu Kerajaan Nan Sarunai. Pada tahun 1355 itu, pasukan Empu Jatmika berhasil menaklukan Kerajaan Nan Sarunai dan menjadikannya sebagai bagian dari Majapahit dan diubah nama menjadi Kerajaan Dipa. Peristiwa ini diabadikan oleh orang Dayak Maanyan dalam tutur wadian berupa pusi ratapan yang dilisankan dalam bahasa Maanyan, disebut USAK JAWA atau “Penyerangan oleh Kerajaan Jawa” (Ganie, 2009). Tentang runtuhnya Kerajaan Nan Sarunai, Fridolin Ukur menyebutnya sebagai sebuah kerajaan orang Dayak Maanyan yang rusak oleh Jawa (Ukur, 1977:46).

Hasil rieset Fridolin Ukur ini juga dijadikan rujukan peneliti sejarah FISIP Universitas Lambung  Mangkurat (Unlam) Apriansyah sedikitnya ada tiga ekspedisi militer dilakoni Kerajaan Majapahit yang berpusat di Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Penyerangan pertama ke Kalimantan, termasuk Kalsel terjadi pada 1309 Masehi atau beberapa tahun setelahnya, di masa Raja II Majapahit bernama Jayanegara (putera Raden Wijaya) yang berkuasa 1309-1328 Masehi. Dengan kekuatan 40 ribu pasukan, Majapahit menyerang Kerajaan Nansarunai. Namun, penyerangan pertama ini mengalami kegagalan.

Begitu eksepidisi militer ini gagal, Kerajaan Majapahit belum puas dengan hasil itu. Di masa Raja III Majapahit Sri Tribhuwanottunggadewi yang berkuasa pada 1328-1350 Masehi, lewat Maha Patih Gajah Mada yang terkenal dengan Sumpah Palapa, kembali menyerang Nansarunai antara 1339-1341 Masehi. Serangan kedua ini juga berhasil ditangkis tentara Nansarunai, karena mendapat perlawanan hebat dari warga Dayak Maanya. Baruu, pada penetrasi atau penyerangan III, yang terjadi pada 1350-1389 Masehi, di masa Raja IV Majapahit bernama Sri Hayam Wuruk atau Rajasanagara yang berkuasa pada 1350-1389 Masehi, dengan Maha Patih Gajah Mada (yang wafat pada 1362 Masehi), terbilang sukses.

Hasil riset Tajudin Noor Ganie (2009), Apriansyah mengungkapkan, selama ini dalam literatur yang ditulis sejarawan Belanda, termasuk JJ Ras atau Hans Ras, ahli filologi asal Universitas Leiden, dalam buku terkenalnya, Hikayat Banjar, menyebutkan adanya misi perdagangan yang dimainkan Empu Jatmika atau Ampu Jatmika, sembari mencari tanah berbau harum bernama Pulau Hujung Tanah.  “Padahal, pada 1355 Masehi itu, Raja Hayam Wuruk memerintahkan Empu Jatmika untuk memimpin armada perang dengan misi menaklukkan Kerajaan Nansarunai (Dayak Maanyan). Misinya jelas, untuk menjadikan Kerajaan Dayak Maanyan menjadi bagian Kerajaan Majapahit.

Sumber: http://www.mediakalimantan.com/artikel-3100-nansarunai-ditaklukkan-dengan-tiga-ekspedisi-militer-.html

Didalam Hikayat Banjar jelas disebutkan setelah mangkatnya Empu Djatmika maka berangkatlah Lembu Mangkurat ke Majapahit untuk membawa seorang pangeran Majapahit yang bernama Raden Putera untuk menjadi penguasa di Negeri Daha dengan gelar Pangeran Surjanata. Pada masa penguasaan Raden Putra inilah – maka dibuatlah suatu peraturan supaya jangan lagi mempraktekan budaya lokal dalam hal ini budaya Dayak namun diganti dengan adat dan kebiasaan majapahit baik dari segi pakaian, adat kerajaan dan ritusnya. Itulah tidak mengherankan di bagian Kalimantan Selatan sebagian Tengah gaya pakaian orang Dayak tidak lagi menggunakan gaya pakaian Dayak tetapi gaya pakaian jawa.

Namun kali ini saya tidak akan membahas detail mengenai peristiwa runtuhnya Kerajaan Dayak Nan Sarunai – padahal Nan Sarunai mungkin adalah kerajaan tertua di Nusantara – sekitar 400 SM.

Pada ekspedisi militer kerajaan Majapahit menaklukan Kerajaan Nan Sarunai – dikisahkan juga mereka berusaha memasuki DAS Kahayan dimana disitupun berdiri kerajaan Dayak yang dikenal dengan Kuta Bataguh. Kisah ini dikenang dalam kisah thathum dan juga dikisahkan dalam sebuah gaya fabel, dikenal dengan kisah GAJAH MUNDUR.

Menurut legenda ini – suatu ketika seekor gajah dari seberang lautan masuk ke pesisir dekat sungai Kahayan, ia kemudian menginjakan kaki di tanah itu dan mengklaim hak atas tanah itu – kemudian ia menantang binatang hutan di pulau itu untuk bertarung. Kemudian ia membiarkan berita tentang kedatangannya diketahui oleh semua penghuni hutan disana dan ia juga menyerahkan salah satu gadingnya supaya binatang hutan itu tahu bagaimana ukuran besarnya dia (sebab tidak ada gajah didaerah Kahayan masa itu). Ketika binatang hutang di tempat itu melihat betapa besarnya ukuran gadingnya, maka semua binatang hutan itupun menjadi ketakutan dan bingung, ditengah ketakutan itu maka seekor landak memberikan ide yang cerdas, ia mengatakan, biar gajah itu tahu kita menerima tantangannya; namun disaat yang bersamaan mereka mengirimkan bulun landak tadi sebagai perbandingan kepada gajah tadi – seberapa besar binatang yang memiliki rambut sebesar itu dan seberapa lebih besar lagi gadingnya. Ternyata cara itu berhasil membuat gajah untuk mundur dari sungai Kahayan.

Ada lagi kisah yang yang diceritakan mengenai kedatangan Nyai Roro Kidul yang berusaha memasuki Sungai Kahayan, saat itu penguasa Sungai Kahayan yang bernama Kambe Hai – memanjangkan penisnya hingga hilir sungai dan membuat Nyai Roro Kidul mundur dan tidak jadi memasuki Sungai Kahayan.

Kisah-kisah diatas sebenarnya adalah typologi akan kedatangan armada Majapahit yang dipimpin oleh Gajah Mada ketika melakukan penaklukan – namun belum ada dilakukan penelitian lanjutan tentang kapan terjadinya ekspedisi militer ke Kahayan- Kuta Bataguh ini. Dalam Hikayat Banjar dikisahkan sebagian Orang Biaju Kecil dan Besar kemudian tunduk pada kerajaan Daha inilah yang mungkin kemudian dikenal dengan Oloh Bakumpai atau Dayak Bakumpai.

 

Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2015/10/11/upaya-pasukan-majapahit-masuk-ke-das-kahayan/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline