Pakaian Tradisional
Pakaian Tradisional
UIS KARO Sumatera Utara TANEH KARO SIMALEM
UIS KARO (KAIN TENUN KARO)
- 25 September 2014

Kain adat tradisional Karo (Uis Adat Karo) merupakan pakaian adat yang digunakan dalam kegiatan budaya suku karo maupun dalam kehidupan sehari-hari. Uis Karo memiliki warna dan motif yang berhubungan dengan penggunaannya atau dengan pelaksanaan kegiatan budaya.

 

Pada umumnya Uis Adat Karo dibuat dari bahan kapas, dipintal dan ditenun secara manual dan menggunakan zat pewarna alami (tidak menggunakan bahan kimia pabrikan). Namun ada juga beberapa diantaranya menggunakan bahan kain pabrikan yang dicelup (diwarnai) dengan pewarna alami dan dijadikan kain adat Karo.

 

Beberapa diantara Uis Adat Karo tersebut sudah langka karena tidak lagi digunakan dalam kehidupan sehari-hari, atau hanya digunakan dalam kegiatan ritual budaya yang berhubungan dengan kepercayaan animisme dan saat ini tidak dilakukan lagi.

 

Berikut beberapa contoh Uis Adat Karo.

 

1. Uis Beka Buluh


Ukuran : 166 x 86 Cm

Uis Beka Buluh memiliki ciri Gembira, Tegas dan Elegan. Kain Adat ini merupakan Simbol Wibawa dan tanda kebesaran bagi seorang Putra Karo.

 

Penggunaan:

·          Sebagai Penutup Kepala. Pada saat Pesta Adat, Kain ini dipakai Pria/putra Karo sebagai mahkota di kepalanya pertanda bahwa untuk dialah pesta tersebut diselenggarakan. Kain ini dilipat dan dibentuk menjadi Mahkota pada saat Pesta Perkawinan, Mengket Rumah (Peresmian Bangunan), dan Cawir Metua (Upacara Kematian bagi Orang Tua yang meninggal dalam keadaan umur sudah lanjut)

·          Sebagai Pertanda (Cengkok-cengkok /Tanda-tanda) yang diletakkan di pundak sampai ke bahu dengan bentuk lipatan segi tiga.

·          Sebagai Maneh-maneh. Setiap putra karo dimasa mudanya diberkati oleh Kalimbubu (Paman, Saudara Laki-laki dari Ibu, Pihak yang dihormati) sehingga berhasil dalam hidupnya. Pada Saat kematiannya, pihak keluarga akan membayar berkat yang diterima tersebut dengan menyerahkan tanda syukur yang paling berharga kepada pihak kalimbubu tadi yakni mahkota yang biasa dikenakannya yaitu Uis Beka Buluh.

 

2. Uis Jongkit dilaki.

 

Ukuran : 172 x 96 Cm

Uis Gatip Jongkit menunjukkan karakter kuat dan perkasa.

 

Penggunaan :

·          Sebagai pakaian luar bagian bawah untuk Laki-laki yang disebut gonje (sebagai kain sarung). Kain ini dipakai oleh Putra Karo untuk semua upacara Adat yang mengharuskan berpakaian Adat Lengkap.

 

3. Uis Gatip

 

Ukuran : 164 x 96 Cm

Uis Gatip Jongkit menunjukkan karakter Teguh dan Ulet

 

Penggunaan :

·          Sebagai Penutup Kepala wanita Karo (tudung) baik pada pesta maupun dalam kesehariannya.

·          Untuk beberapa daerah, diberikan sebagai tanda kehormatan kepada kalimbubu pada saat wanita Karo meninggal Dunia (Maneh-maneh dan morah-morah)

 

4. Uis Nipes Padang Rusak

 

Ukuran : 146 x 74 cm

 

Penggunaan :

·          Kain ini dipakai untuk selendang wanita pada pesta maupun dalam sehari-hari.

 

5. Uis Nipes Benang Iring

 

Ukuran : 154 x 62 cm

 

Penggunaan :

·          Kain ini dipakai untuk selendang wanita pada upacara yang bersifat duka cita.

 

6. Uis Ragi Barat / Ragi Mbacang

 

Ukuran : 144 x 65 cm

 

Penggunaan :

·          Kain ini dipakai untuk selendang wanita pada upacara yang bersifat sukacita maupun dalam keseharian.

·          Lapisan luar pakaian wanita bagian bawah (sebagai kain sarung) untuk kegiatan pesta sukacita yang diharuskan berpakaian adat lengkap.

 

7. Uis Jujung-jujungen

 

Ukuran : 120 x 54 cm

 

Penggunaan :

·          Kain ini dipakai hanya untuk lapisan paling luar penutup kepala wanita (tutup tudung) dengan umbai-umbai emas pada bahagian depannya.

 

8. Uis Nipes Mangiring

 

Ukuran : 148 x 64 cm

 

Penggunaan :

·          Kain ini dipakai wanita Karo sebagai selendang bahu dalam upacara adat duka cita

 

9. Uis Teba

 

Ukuran : 146 x 84 cm

 

Penggunaan :

·          Kain ini dipakai wanita Karo lanjut usia sebagai tutup kepala (tudung) dalam upacara yang bersifat duka cita

·          Pada beberapa daerah, kain ini dijadikan sebagai tanda rasa hormat kepada Kalimbubu (Maneh-maneh) pada saat orang yang sudah lanjut usia meninggal.

 

10. Uis Pementing

 

Ukuran : 168 x 72 cm

 

Penggunaan :

·          Kain ini dipakai Pria Karo sebagai ikat pinggang (benting) pada saat berpakaian Adat lengkap dengan menggunakan Uis Julu sebagai kain sarung.

 

11. Uis Julu diberu

 

Ukuran :

 

Penggunaan :

·          Untuk pakaian wanita bagian bawah (sebagai sarung) untuk upacara adat yang diharuskan berpakaian adat lengkap.

 

12. Uis Arinteneng

 

Ukuran : 140 x 84 cm

 

Penggunaan :

·          Alas pinggan pasu yang dipakai pada waktu penyerehan mas kawin

·          Alas piring makan pengantin saat makan bersama dalam satu piring pada malam hari usai pesta peradatan (man nakan persadan tendi/mukul)

 

13. Perembah

 

Ukuran : 160 x 67 cm

 

Penggunaan :

·          Untuk menggendong bayi

·          Untuk anak pertama, perembah diberikan oleh Kalimbubu seiring doa dan berkat agar anak tersebut sehat-sehat, cepat besar dan menjadi orang sukses dalam hidupnya kelak.

 

14. Uis Kelam-kelam

 

Ukuran : 169 x 80 cm

Kain ini bukan kain tenun manual, tapi hasil pabrik tekstil yang dicelup warna hitam menggunakan pewarna alami.

 

Penggunaan :

·          penutup kepala wanita Karo (tudung teger) waktu pesta adat dan pesta guro-guro aron.

·          Kain ini juga digunakan sebagai tanda penghormatan kepada puang kalimbubu pada saat wanita lanjut usia meninggal dunia (morah-morah)

 

15. Baju Gunting Cina

 

·          Baju ini pada lehernya menggunakan motif cikcak-cikcak (kepala cecak) Baju ini dikenakan pemuda karo dalam acara menari (landek) tarian budaya pada pesta guro-guro aron.

 

Sumber : http://bungarimna.wordpress.com/2011/12/18/kain-adat-t-karo-uis-adat-karo/

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU