|
|
|
|
Tutang Tanggal 31 Jul 2018 oleh Deni Andrian. |
Tidak banyak literature yang membahas mengenai tattoo ataupun motive tattoo Dayak Ngaju. Memang saat ini tattoo Dayak Ngaju bisa dikatakan telah punah, karena sudah banyak suku Dayak Ngaju yang menganut kepercayaan Islam, Kristen dan juga aturan Pemerintah yang tidak menerima pegawai/polisi/tentara yang memiliki tattoo, disamping itu tiidak ada lagi generasi tua yang masih tersisa yang bertattoo. Leluhur penulis yang bertattoo adalah kakek dari kakek ku salah satunya yang ada di daerah Tangkahen – konon cerita kakekku badannya penuh dengan tattoo dan semacam garis-garis. Sedangkan leluhur penulis yang berasal dari Tumbang Mantuhe juga dahulu bertatto – hanya menurut cerita kakeku tattoo leluhur yang ada di Tumbang Mantuhe adalah perlambangan dari “sahabat-sahabat” ghaibnya.
Orang sering mengasosiasikan Dayak dengan tattoo dan kuping panjang. Padahal tidak semua sub suku dayak menggunakan tattoo dan berkuping panjang. Pada kebudayaan Dayak Ngaju tidak dikenal budaya kuping panjang tetapi “babunus” atau “pesek” alias bertindik.
Suku Dayak membuat tattoo ataua “tutang” dalam bahasa Dayak Ngajunya dengan maksud:
1. Menurut kepercayaan Kaharingan, bila seseorang telah membuat tutang ditubuhnya, kelak bila meninggal dunia dan telah menjalani upacara tiwah, maka tutang yang berada ditubuhnya yang semula berwarna hitam, akan berubah menjadi emas sehingga seluruh tubuh akan berkilat-kilat.
2. Sebagai bukti bahwa ia suku Dayak. Sebab menurut tetek tatum (Kisah Kejadian Suku Dayak Ngaju), bahwa semua keturunan Antang Bajela Bulau, Tunggal Garing Janjahunan Laut, harus mempunyai tutang atau tattoo, sebagai bukti turunan nenek moyangnya. Dan semua turunan yang bernama suku Dayak harus di tutang badannya dan di “pesek” atau ditindik telinganya.
3. Terikat dengan sifat kepahlawanan. Dimasa lalu apabila pemuda suku Dayak tidak bertutang ditubuhnya, kurang mendapat penghargaan dari gadis-gadis sebab dianggap kurang jantan
4. Tanda lulus kinyah, biasanya pada usia 10 tahun, dimana anak ini telah berhasil mempelajari gerakan kinyah atau bela diri menggunakan Mandau dan berhasil mendapatkan kepala musuh maka di betis kakinya akan diberi tattoo
CARA MEMBUAT TUTANG
Peralatan yang harus disediakan:
•Sale damar, sale nyatting (arang damar), yaitu damar mata kucing atau damar batu, kalau damar lain menurut adat tidak diperbolehkan, karena katanya jika menggunakan damar jenis lain akan mengakibatkan infeksi.
•Upih pinang
•Lawas humbang buluh (seruas bamboo buluh)
•Humbang basila due (bamboo terbelah dua)
•Sanaman lapis isin tutang kahain tunjuk (besi gepeng untuk mats tutang sebesar telunjuk)
•Tabalien bulat kahain tunjuk (kayu ulin bulat sebesar jari)
Cara membuatnya:
Damar dibakar sampai menyala dan upih pinang dibengkokan diatas asapnya, agar arang dikumpulkan dan disimpan di lumbung buluh dan dicampur dengan sedikit air dan diletakan didalam bamboo yang telah dibelah dua. Setelah itu kulit digaris/dicacah dengan mata tutang dan dipukul dengan kayu ulin bulat sebesar jari sampai keluar darah dan dimasukan sale damar, boleh juga dicampur dengan emas / tembaga. Seminggu sampai sebulan barulah bekas luka yang ada dapat sembuh betul. Bila seluruh badan yang akan ditutang, memakan waktu sampai 2 tahun karena tidak dapat dilakukan sekaligus, karena sakitnya proses pembuatan tutang.
Nama-nama Tutang
Gambar naga, lampinak (seperi salib), apui (api), palapas langau (sayap lalat), matan punei (mata burung punei), saluang murik, manuk tutang penang, manuk tutang usuk, tutang bajai (tattoo buaya), tutang tasak bajai dinding.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |