|
|
|
|
Tupai Janjang Tanggal 12 Aug 2018 oleh OSKM18_19918227_Muhammad Wildan Arkan. |
Tupai Janjang
Ampun baribu kali ampun,
Ampunlah kami niniak mamak,
Sarato sanak jo sudaro,
Sapuluah jari kami susun,
Maaf dipintak banyak-banyak,
Kami mambukak kaba lamo … oii
Banda urang kami bandakan,
Banda nak urang Koto Tuo,
Kaba urang kami kabakan,
Baduto kami tak sato … oii
Balayia kapa di Sibolga,
Mamuek tantang Koto Panjang,
Sialah konon nan takaba,
Iyolah kaba Tupai Janjang.
Begitulah pantun pembuka dari dongeng Tupai Janjang yang berasal dari Minangkabau, yaitu Desa Piladang, Kecamatan Palembayan. Tupai Janjang adalah salah satu tradisi yang dimainkan oleh pemeran sambil menari dan memperagakan watak tokoh cerita yang dibawakan. Cerita Tupai Janjang mengisahkan sepasang suami istri, yaitu Datuak Bandaro dan Puti Linduang Bulan. Petani gigih namunbelum dikaruniai anak. Suatu ketika Puti Linduang Bulan pun diberi hamil dan melahirkan. Anak yang dilahirkan itu, sangat didambakan dan dimanja oleh orang tuanya. Akan tetapi tingkah laku anak itu memiliki perilaku sama seperti tupai. Melompat kesana kemari, menganggu tanaman orang di ladang.
Penampilan Tupai Janjang dimainkan secara solo, tanpa iringan musik dan hanya melibatkan gerakkan tubuh pemainnya. Kemudian dibantu oleh dua orang laki-laki, sebagai tukang tepuk, sebagai pengganti musiknya. Pemain Tupai Janjang hanya dimainkan oleh laki-laki. Setiap karakter pemain perempuan, diadegankan sendiri oleh tukang cerita tersebut. Keunikan dari Tupai Janjang ini, sambil pencerita bercerita, di depan lokasi tempat pemainnya, diletakkan dua botol minuman. Tujuannya sebagai properti bagi pemain dalam mendukung cerita Tupai Janjang.
Pementasan Tupai Janjang dilakukan di tempat lapang, seperti beranda rumah, halaman atau lapangan terbuka. Di dalam pementasannya, Tupai Janjang sering dipertunjukkan saat upacara adat. Adapun waktu pertunjukkannya sering digelarkan setelah shalat Isya sampai menjelang masuknya waktu shalat Subuh. Pada awalnya, Tupai Janjang dimainkan di Surau namun karena Tupai Janjang bersifat hiburan, surau adalah tempat ibadah, sehingga tidak dimainkan lagi di Surau.
Selain dimainkan saat acara upacara adat, Tupai Janjang juga dimainkan saat alek nagari, dengan tujuan untuk menghibur anak nagaridan sebagai media pendidikan.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Tupai_janjang ,
https://www.kabarantau.com/read/286/tupai-janjang-teater-monolog-edukasi-dari-luhak-agam
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |