Makanan Minuman
Makanan Minuman
Minuman Keras Sumatera Utara Nias
Tuo Nifaro
- 2 Juni 2016
Tuo Nifarö merupakan salah satu minuman khas dari Nias. Tuo Nifarö, merupakan tuak suling yang berasal dari tuak mentah (legen atau cairan segar dari tetes nira / bunga kelapa muda) yang proses penyulingannya membutuhkan waktu 6 jam dari tahap pemanasan hingga diperoleh hasil 5 botol tuak suling (1 botol = 75 ml). Untuk menghasilkan 5 botol Tuo Nifarö setiap harinya, dibutuhkan 20 Liter tuak mentah yang diperoleh dari 10 batang pohon kelapa dan 2 batang pohon aren.
 
Proses penyulingan Tuo Nifarö dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana yakni kaleng minyak bekas yang yang sudah dibersihkan yang menampung 20 liter tuak mentah, bambu yang disambung 2 bagian (sumbu vertikal berdiameter 7-9 cm dan panjang ± 1,5m, dan koro berdiameter 5-7cm dan panjang 3-4 meter). Tuak mentah dimasak dengan menggunakan kayu api yang yang apinya harus tetap kecil agar menghasilkan Tuo Nifarö kualitas terbaik dan jernih. Setelah 1 jam dipanaskan, tuak mentah ini mulai menguap (evaporasi) dan kembali menjadi tetes-tetes cairan (kondensasi) yang menghasilkan tuak suling.
 
Tuak ditampung dalam botol kaca untuk mempertahankan kualitasnya. Kadar alkohol untuk Högö Duo (tuak nomor 1/ botol pertama) konon dikatakan dapat mencapai 90 %. Högö Duo ini tidak bisa langsung dikonsumsi karena kadar alkoholnya sangat tinggi, biasanya digunakan untuk pengobatan (katanya sangat ampuh untuk pengobatan diabetes dan juga campuran minyak urut untuk menyembuhkan stroke). Agar bisa dikonsumsi, tuak ini harus dicampur seluruhnya (lima botol hasil sulingan), sehingga kadar alkoholnya menjadi 35-50%.
 
Tuo Nifarö, biasanya disuguhkan pada acara-acara adat dan juga untuk menyambut tamu penting. Tuo Nifarö yang sudah dicampur dengan kadar alkohol 35-50% dapat ditemukan di kedai-kedai minuman dengan kisaran harga perbotolnya antara Rp. 16.000 – Rp, 18.000. Sementara Harga Högö Duo antara Rp. 50.000 – Rp. 60.000/ botol. Biasanya dikedai-kedai, namanya sudah diperhalus dengan sebutan “Saukhu-aukhu”, “Aqua Desa” atau “Aqua Nias” bahkan seringkali disingkat menjadi “TN”. Tuo Nifarö juga seringkali dibawa sebagai oleh-oleh untuk kerabat yang tinggal di luar Pulau Nias.
 
Produksi Tuo Nifarö sudah mulai berkurang bahkan hampir sulit ditemukan pada saat ini karena menurunnya minat para penyadap dan penyuling tuak dalam melakukan pekerjaan ini, ditambah lagi resiko yang cukup besar serta maraknya peredaran minuman beralkohol buatan pabrik yang harganya bersaing dengan Tuo Nifarö. Saat ini para penyadap tuak dapat dihitung dengan jari di seantero Nias, sudah banyak dari mereka yang beralih profesi ke bidang pekerjaan lain yang lebih aman dan menjanjikan. 
 
Tuo Nifarö, banyak orang yang merindukan dan banyak juga yang menolak. Biasanya orang-orang Nias di perantauan sangat merindukan rasa khas Tuo Nifarö ini. Sekalipun saya bukan pengkonsumsi Tuo Nifarö, namun minuman khas ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya. Bagi yang belum pernah mencoba, silakan mencicipi minuman khas ini bila anda berkunjung ke Nias, tapi ingat jangan sampai mabuk karena 1/4 gelas kecil saja khasiatnya sudah sangat terasa. Dijamin, tidak mengandung bahan kimia apapun karena proses penyulingannya murni homemade. Bahkan konon katanya dapat menyembuhkan penyakit Diabetes dan stroke, sudah banyak yang mencobanya dan berhasil, sekalipun masih belum ada uji klinis hingga saat ini.
 
---
https://www.niasoke.com/makanan-khas-tradisional-nias/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU