×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Makanan

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

Jawa Timur

Asal Daerah

Banyuwangi

Tumpeng Sewu

Tanggal 17 Sep 2014 oleh Yulius Dwi Kristian.

Selepas magrib, seluruh warga Desa Kemiren duduk di sepanjang jalan desa. Mereka berkumpul dengan keluarga dan kerabat masing-masing. Di tengah-tengah mereka, sajian tumpeng pecelpithik dan berbagai sayuran hasil pertanian desa menjadi santapan wajib.
Dari arah timur, arak-arakkan barong diiringi tabuhan gamelan bertalu-talu. Bunyi kuntulan yang datang dari barat juga begitu riuh. Dua kesenian khas desa setempat itu kemudian bertemu di depan masjid desa, berkolaborasi menghasilkan musik tradisional yang begitu indah.
Ketika bunyi petasan mulai menggelar, beberapa pemuda desa mulai menyalakan obor dari bambu yang ditancapkan di sepanjang jalan. Inilah pertanda waktu makan bersama telah tiba.
 
Sekilas tentang Tumpeng Sewu
Tumpeng sewu artinya tumpeng yang berjumlah seribu. Disebut demikian karena biasanya setiap kepala keluarga mengeluarkan tumpeng minimal satu. Di desa yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Kota Banyuwangi itu dihuni 1.025 kepala keluarga.
Tumpeng pecel pithik memang menjadi kuliner khas desa Using itu. Pecel pithik terbuat dari ayam kampung yang dibakar, kemudian dicampur dengan parutan kelapa yang lebih dulu diberi bumbu. Saat saya ikut menyantap pecel pithik dengan nasi hangat, rasa gurih masakan tradisional itu cukup menggoyang lidah.
Tradisi tersebut dilaksanakan supaya Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menghindarkan desa dari segala musibah.
 
Kang Pur, Pemangku Adat desa Kemiren
Sebelum Puncak Tumpeng Sewu, berbagai macam kegiatan mengisi tradisi ini. Dimulai pada pukul 08.00 WIB, seluruh warga menjemur tempat tidurnya (kasur) “Mepe Kasur” berjajar di tepi jalan desa. Uniknya, ratusan kasur itu berwarna sama, yakni hitam-merah.
Kasur yang dijemur pun beraneka macam usianya, bahkan ada yang berusia lebih dari setengah abad. Kasur hitam-merah merupakan tradisi orang tua di Kemiren yang di lakukan ketika ada anak perempuannya menikah. Warna hitam-merah pada kasur warga Kemiren ini memiliki makna mendalam. Merah berarti simbol semangat dan hitam adalah simbol kelanggengan. Dengan tidur di kasur itu, diharapkan rumah tangga si pengantin menjadi langgeng.
Ketika kasur-kasur selesai dijemur pada sore hari, warga kemudian menuju makam Buyut Cili, seseorang yang mereka anggap sebagai penghuni desa pertama kali. Di makam itu, warga menggelar syukuran sambil memanjatkan doa-doa.
Setelah dari makam, ratusan warga menggelar arak-arakkan barong berkeliling kampung. Barong Kemiren mirip dengan Barong Bali, namun bentuknya lebih kecil. Selain menjadi kesenian khas, barong cukup disakralkan warga setempat dan menjadi simbol utama dalam setiap upacara adat.
Tradisi Tumpeng Sewu dilaksanakan setiap pekan pertama dalam bulan Syuro atau Dzulhijjah pada hari Kamis atau Minggu. Kedua hari ini dianggap sebagai hari baik bagi warga Kemiren dalam melaksanakan semua tradisi.  
Bila pada bulan Dzulhijjah warga Kemiren menggelar Tumpeng Sewu, pada bulan Syawal, tepatnya hari kedua Lebaran, warga juga melaksanakan tradisi Barong Idher Bumi. Dalam tradisi ini, barong juga menjadi simbol utama desa yang diarak keliling kemudian berakhir pula dengan makan bersama tumpeng pecel pithik.
 
 
RM/Toko yang Menyediakan:
 
Nasi Kentjana Wolter Monginsidi
Restoran Indonesia
Alamat: Jl. Wolter Monginsidi No.78, RT.2/RW.4, Petogogan, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12170
Telepon: 0811-9252-828

 

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...