Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Bangunan Sumatera Utara Batak Toba
Tugu Siagian

Tugu Siagian

 

Tata kekerabatan pada suku Batak didasarkan pada filsafat “Dalihan Na Tolu”, yaitu tiga pilar kekerabatan yang mendasari seluruh acara budaya Batak. Yang pertama “Somba mar hula-hula” yaitu harus hormat yang tinggi kepada pihak besan yang menjadi mertua anak kita. Pihak besan akan selalu diberikan tempat duduk paling hormat dalam setiap ada Batak, dan mereka akan dimintai pandangan-pandang bijak atas acara-acara yang akan dilakukan.  Pilar kedua “Manat Mardongan tubu” yaitu harus hati-hati, cermat dan tidak gegabah dengan teman satu marga, karena seringnya satu kampung sehingga banyak konflik kepentingan.  Pilar ketiga “Elek Marboru” yaitu harus banyak empati dengan pihak boru, yaitu marga yang menjadi suami dari boru kita.  Pihak boru ini menjadi pendukung pembantu dalam banyak acara-acara orang Batak.

Setiap acara orang Batak dilaksanakan oleh kelompok marganya (Pilar kedua) bukan perseorangan, sehingga kesatuan dalam satu marga akan menjadi syarat penting sehingga acara-acara adat berjalan lebih baik.  Persatuan marga ini dalam sub-kelompok lebih kecil didukung  dengan perkumpulan arisan, sehingga terjalin komunikasi antar anggota secara memadai.  Persatuan marga dalam kelompok lebih besar selalu ada di kota-kota utama, seperti di Siagian Sejabodetabek dengan mengadakan pesta pertemuan setiap dua tahun sekali.  Dalam mendukung persatuan, secara musyawarah anggota Sigian sedunia bersepakat untuk membangun Tugu Siagian untuk menguatkan kesatuan seluruh keturunan marga Siagian sekarang dan di masa depan.

Tugu Siagian ditempatkan di Bonandolok Laguboti, Tobasa, sebagai salah satu kampung marga Siagian.  Tugu Siagian hanya merupakan simbol besar marga bukan tempat kuburan dari nenek moyang pendahulu.  Seluruh marga Siagian secara simbolik menjadi pemilik tugu marganya.  Tugu Siagian setinggi 33 meter menginginkan agar setiap marga Siagian berlomba-lomba untuk maju tanpa menyusahkan orang lain.

Tugu bagi beberapa orang dinilai negatif karena dianggap menjadi lambang kesombongan, atau lambang pemujaan berhala, atau pemborosan dana yang besar.  Pandangan ini dicoba diadopsi untuk tidak terjadi pada pembangunan Tugu Siagian, yaitu dengan rencana bahwa Tugu Siagian di masa depan dipake bukan hanya lambang tetapi menjadi tempat masyarakat melakukan rapat, atau menjadi rumah pemasaran bagi karya-karya masyarakat di sekitar tugu.

 

  #OSKMITB2018

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU