|
|
|
|
Tradisi Tawur Nasi #DaftarSB19 Tanggal 11 Feb 2019 oleh Novenamirella_ . |
Tradisi Tawur Nasi ini diadakan setiap tahun di Desa Pelemsari, Rembang, Jawa Tengah sebagai ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah. Seusai berdoa, pemuda-pemuda desa saling lempar sambil tertawa gembira. Konon, pernah suatu kali desa ini gak mengadakan tradisi Tawur Nasi, dan hasilnya mereka gagal panen. Nantinya, nasi-nasi yang tercecer ini akan dikumpulkan warga untuk pakan ternak. Mereka percaya, hasil dari ternak yang diberi makan nasi hasil "tawuran" akan melimpah seperti panen mereka.
Setiap orang yang mengikuti tradisi tawur nasi ini tidak akan ada yang merasa dendam atau marah, dan justru mereka akan melakukannya dengan senang hati dan bersemangat. Tradisi ini juga dipercaya bisa menghilangkan kesusahan yang bisa menimpa desa yang mereka tinggali.
Biasanya tradisi tersebut akan dilakukan di tempat yang disebut dengan Punden Sumber, desa palemsari, kecamatan sumber, rembang, jawa tengah yang dikelilingi oleh areal persawahan yang kering. Para laki - laki akan berkumpul di bawah pohon jati yang besar yang tumbuh di tanah punden itu. Kemudian satu per satu gadis desa akan keluar dari rumah mereka dengan membawa sebakul yang berisi nasi, dumbeg, sebungus ketan dan tape.
Dumbeg, ketan dan tape yang tadi dibawa oleh para gadis nantinya dikumpulkan oleh para pemuda ke dalam karung. Sedangkan nasi yang tadi dibawa menggunakan bakul akan ditumpahkan di deklit. Sebelum prosesi tawur nasi ini dimulai, maka mereka akan berdoa terlebih dahulu kemudian menyerbu nasi yang tadi berada di atas deklit. Setelah mereka mendapatkan nasi, maka selanjutnya para pemuda akan langung melemparkan nasi - nasi tersebut ke tubuh teman mereka yang lainnya.
Biasanya dalam aksi tawur nasi ini baru akan selesai jika nasi yang ada di atas deklit sudah habis terambil semua. Keseruan yang tercipta pada saat prosesi tawur nasi ini akan terpancar dengan adaya sorak - sorak dari para penonton yang semakin menambah keriuhan dari acara tawur nasi ini yang juga dianggap sebagai sedekah bumi setelah panen. Setiap nasi yang berceceran di tanah juga sudah dianggap sebagai berkah untuk para warga. Nasi itu nantinya akan dipakai untuk makanan ternak milik warga. Para warga mempercayai jika ternak yang diberi makan dengan nasi dari tawur nasi itu akan bisa terhidar dari berbagai macam penyakit.
Sumber : https://www.hipwee.com/travel/10-tradisi-unik-dari-di-indonesia-yang-membuatmu-kagum-sampai-geleng-geleng-kepala/ http://dringkingvora.blogspot.com/2016/11/tradisi-tawur-nasi-masyarakat-desa.html?m=1
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |