Ritual
Ritual
Tradisi Sulawesi Barat Polewali Mandar
Tradisi Siwaliparri
- 20 Mei 2018

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Tradisi gotong royong seperti pepatah ini mungkin sudah usang di kota-kota yang makin sibuk dan makin individualis. Namun, tradisi yang memupuk semangat kebersamaan antarsesama warga ini tetap langgeng di tengah kehidupan Suku Mandar di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Kebersamaan itu terlihat ketika warga Kelurahan Wattang membangun kapal atau rumah berbobot puluhan ton.

Dengan kerja sama secara bergotong-royong, rumah panggung ini dengan mudah diangkat dan digeser pemiliknya ke tempat yang dikehendaki. Ratusan warga tersebut beramai-ramai mendatangi rumah milik Naharuddin di lingkungan Mambulilling, Kelurahan Wattang, Jumat pekan lalu.

Tanpa diupah atau dibayar sepersen pun, mereka datang secara sukarela untuk membantu mengangkat dan memindahkan rumah sejauh empat meter dari lokasi saat ini. Untuk meminta bantuan warga, pemilik hajatan tak perlu repot mengundang warga secara khusus di rumahnya satu per satu. Cukup mengumumkan lewat pengeras suara di masjid atau gereja, warga ringan tangan datang membantu sanak tetangga yang membutuhkan bantuan pada hari yang sudah ditentukan.

Sebagian warga atau pemilik hajatan juga kerap memanfaatkan hari Jumat sebagai hari kesetiakawanan sosial, hari gotong-royong, hari siwaliparri. Tradisi siwaliparri dalam bahasa Mandar bermakna kebersamaan dan saling tolong-menolong. Hingga kini, tradisi itu tetap lestari dan menjadi ciri khas warga suku Mandar. Banyak persoalan yang menyangkut hajat hidup orang banyak diselesaikan dengan tradisi tersebut.

Pemilik rumah pun tak perlu repot mengeluarkan biaya sebab warga membantu tanpa meminta imbalan. Pemilik rumah biasanya hanya menyiapkan makanan atau minuman ringan berupa segelas cendol atau bubur kacang hijau yang disuguhkan kepada warga seusai bekerja. Makanan manis yang disuguhkan kepada warga itu memiliki makna filosofis tersendiri. Konon tardisi menyuguhkan makanan yang manis-manis kepada para tetamu adalah ungkapan kesyukuran dan kebahagiaan dalam memupuk kebersamaan antarwarga dan pemilik hajatan.

"Ini sudah tradisi turun-temurun yang tetap terjaga. Saya cuma mengumumkan di masjid sebelum shalat Jumat. Usai Jumatan, mereka datang ramai-ramai membantu tanpa diupah sepersen pun," ujar Naharuddin.

Kepala lingkungan Mabuliliing, Nasir, menyebutkan, banyak persoalan masyarakat seperti mengangkat dan memindahkan rumah atau membawa perahu ke laut diselesaikan secara gotong-royong. "Alhamdulillah semangat gotong-royong dan kebersamaan di tengah masyarakat hingga kini masih terpelihara. Warga yang datang memberi pertolongan kepada tetangga atau sekampungnya datang tanpa melihat latar belakang kehidupan sosial, agama, suku, dan bahasanya," ujar Nasir. Mungkin inilah saatnya bangsa Indonesia untuk mengingat kembali arti kebersamaan dan persatuan agar tidak mudah dipecah-belah.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tradisi Siwaliparri, Memupuk Kebersamaan ala Suku Mandar ", https://regional.kompas.com/read/2016/11/23/13182161/tradisi.siwaliparri.memupuk.kebersamaan.ala.suku.mandar.
Penulis : Kontributor Polewali, Junaedi

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya