|
|
|
|
Tradisi Narik Gintingan Subang Tanggal 24 Aug 2014 oleh muhammad baidowi. |
Gintingan adalah tradisi yang masih dilakukan oleh masyarakat Subang. Berupa mekanisme gotong royong yang dilakukan masyarakat Subang untuk menolong sesama dalam masyarakat itu. Gintingan berasal dari kata gantang. “Gantang itu semacam baskom tempat untuk mengukur satuan beras,” ujar Kang Kur.
Sehari-harinya mekanisme gintingan berlangsung ketika dalam masyarakat ada seseorang yang sedang mempunyai hajat/kebutuhan yang penting maka ada tolong-menolong untuk membantu seseorang dalam masyarakat tersebut. Agar hajatannya itu bisa berlangsung lancar.
Inisiatif masyarakat dalam melakukan gintingan muncul dari masa kolonial. Gintingan muncul dari inisiatif masyarakat untuk membantu tetangganya ketika mereka mempunyai kebutuhan yang mendesak. Misalnya ketika seseorang membutuhkan dana 30 juta untuk menyelenggarakan hajatan, maka seseorang itu akan memberitahukan tokoh masyarakat/informal. Setelah itu tokoh masyarakat akan memberitahu kepada masyarakat sekitar. Lalu akan diadakan rapat di rumah si penyelenggara yang membutuhkan dana itu.
Dibuatlah sebuah panitia yang terkait dengan hajatan itu. Kemudian akan disebar gantangan kepada masyarakat di daerah itu tergantung dari besarnya rumah. Nanti ada panitia yang mencatat sumbangan dari setiap orang yang menyumbang. Besaran kontribusi itu nantinya akan menjadi “hutang” bagi si penyelanggara hajatan. Menariknya, undangan untuk meminta gantangan itu dilampiri dengan sabun colek.
Gintingan saat ini tidak hanya berupa beras, tapi bisa berupa uang dan emas. Bahkan dalam masyarakat Desa Cimanglid, mereka melakukan tradisi gintingan untuk membangun rumah. Misalnya, seseorang tidak mempunyai rumah, maka tokoh informal masyarakat tersebut akan menanyakan kapan ingin membangun rumah, maka tokoh masyarakat itu akan mencarikan tanah untuk dibangun rumah. Kemudian masyarakat akan membantu komponen-komponen bangunan, misalnya seseorang menyumbang batako. Dan misalkan ada seseorang yang tidak bisa membantu komponen bangunan maka dia akan membantu tenaga secara sukarela dalam pembangunan rumah itu.
Secara komparatif, Kang Kur menambahkan, tradisi gintingan juga dijalankan oleh komunitas masyarakat dari berbagai belahan dunia namun dengan nama yang berbeda. Dia mengatakan bahwa tradisi gintingan juga terdapat di Brunei, Filipina, dan Thailand.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |