Bukti masuknya Islam ke Indonesia dengan jalan damai salah satunya bisa ditemui di Bali. Contoh yang paling nyata terdapat dalam kehidupan warga Kampung Islam Kepaon, Serangan, Denpasar, Bali, khususnya di bulan suci Ramadhan.
Umat muslim di Indonesia yang tersebar hampir di seluruh Indonesia memiliki tradisi masing-masing dalam mengkhidmati bulan Ramadhan. Sebagian besar menunjukkan kegembiraannya memasuki bulan Ramadhan, menyambut bulan Ramadhan tradisi tertentu sesuai akar tradisinya masing-masing.
Di Bali, khususnya bagi warga Kampung Islam Kepaon memiliki tradisi di bulan Ramadhan pada hari ke sepuluh.Tradisi ini disebut dengan tradisi Megibung atau acara buka puasa bersama dalam satu nampan.
Secara filosofis, tradisi Megibung selain bermakna memperat kebersamaan warga juga mengandung nilai yang mengajarkan budi pekerti luhur. Tradisi ini sudah dilaksanakan oleh nenek moyang warga Kampung Islam Keaon dan dilestarikan secara turun temurun.
Pada prinsipnya Megibung diselenggarakan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur warga setelah khataman (menamatkan membaca) Al-Quran. Khataman ini dilakukan sejak malam pertama puasa. Dimana pasca shalat Tarawih, warga melanjutkan dengan tadarus (baca Al-Quran bersama) di masjid sebanyak tiga juz setiap harinya. Di malam kesepuluh ketika sudah khatam maka Megibung dilakukan. Demikian juga pada hari ke-20 dan ke-30, warga Kepaon melaksanakan megibung untuk buka puasa bersama, sebagaimana disampaikan oleh tetua ada Kampung Islam Kepaon, Haji Ishak Ibrahim (76).
“Pada hari ke-10 sudah tamat 30 juz dan ibadah shalat tarawih sepuluh malam. Kita bersyukur kepada Allah karena diberikan kesehatan bisa melaksanakan puasa, shalat tarawih dan membaca Al-Qur’an sampai pukul 03.00 dini hari menjelang sahur,” terang Ishak setelah acara Megibung di Masjid Al-Muhajirin, Rabu (15/6) malam seperti dikutip tempo.
Megibung tidak hanya bertujuan merekatkan persaudaraan antar sesama muslim tetapi juga dengan umat Hindu yang hidup berdampingan di Kepaon, Bali. Sehingga kehidupan antar agama bisa berlangung harmonis yang mana telah terjadi sejak ratusan tahun silam.
“Kami berada di kawasan Desa Pemogan, ada dua agama, Islam dan Hindu. Pada saat hari raya takbiran Idul Fitri saudara kami warga Hindu ikut keliling, dan ngejot (ikut membagikan makanan – red). Warga lain umat Islam di luar kampung ini juga bebas kalau mau ikut megibung di sini. Meski dia Palembang, atau Kalimantan. Kalau sudah dalam tradisi Magibung, maka adalah Saudara,” imbuh Ishak.
Dalam pelaksanaanya megibung tidak diikuti dengan aturan yang ketat terkait jumlah orang yang makan dalam satu nampan. Walaupun pada umumnya setiap satu nampan dikerumuni oleh 4 sampai 8 orang. Sesuai usia, semakin muda yang berkerumun, maka semakin banyak jumlahnya dan tentu semakin nikmat suasananya. Menikmati makan bersama dalam satu nampan bagi warga Kepaon juga dimanfaatkan untuk saling berbagi satu sama lain dan bertukar pikiran.
Sumber : http://nusantaranews.co/tradisi-megibung-bali-perteguh-kebersamaan-dan-budi-pekerti-luhur/
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...